SINGAPURA - Menteri Perhubungan jajaki kerjasama dengan PT Patra Telekomunikasi Indonesia (Patrakom) yaitu salah satu anak perusahaan Telkom Indonesia untuk memperkuat sektor laut dan udara khususnya dalam monitoring pada angkutan laut dan udara. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menerangkan banyak perubahan yang harus dilakukan dalam angkutan dan udara. Salah satunya dalam hal monitoring, karena monitoring yang berjalan masih dianggap sangat lemah.
“Banyak sekali perubahan-perubahan yang harus kita lakukan, di laut maupun di udara. Berkaitan dengan konektivitas, data-data, dan monitoring. Kita sangat lemah dalam monitoring. Kita harus perkuat monitoring di angkutan laut seperti kapal perintis, kapal logistik, kapal navigasi, dan kapal keamanan. Sementara di udara kita punya konektivitas berkaitan dengan airlines, dan sebagainya,” terang Menhub usai meninjau Data Centre Telin Singapore, Rabu pagi waktu setempat di Data Centre Telin 3 Tanjung Kling, DC Park, Jurong East, Singapura, dan diterima oleh CEO Telkom Indonesia International Andrew.
Pada kesempatan tersebut Menhub terkait dengan angkutan laut, Menhub meminta dukungan pihak Patrakom untuk melakukan monitoring terhadap Kapal Perintis dalam hal volume penumpang, lokasi tujuan kapal perintis, serta barang-barang yang dibawa oleh penumpang.
“Untuk kapal perintis, kita keluar uang ratusan milyar. Tetapi kita tidak bisa pantau berapa volumenya, kemana saja, apa saja yang dibawa. Nah itu musti dipantau,” jelas Menhub Budi.
Sementara dalam angkutan udara, Menhub akan bekerjasama untuk melakukan monitor navigasi pesawat. Salah satunya akan dilakukan di Papua karena pesawat yang beroperasi merupakan pesawat-pesawat kecil yang harus di monitor lebih detail.
“Navigasi harus lebih sensitif lagi, karena kita punya konektivitas di udara maka ini harus dipantau. Salah satunya di Papua, karena baru pesawat-pesawat kecil yang bisa beroperasi dan menjangkau daerah tersebut.” tambah Menhub.
PT Patra Telekomunikasi Indonesia menyediakan sistem Vessel Information System dalam bentuk aplikasi mobile yang dapat memonitor pergerakan kapal secara real time yang ditampilkan dalam peta secara presisi, putaran mesin kapal, konsumsi BBM, dan juga mendukung penyediaan layanan IT diatas kapal seperti internet dan banking.
Turut hadir dalam acara ini Direktur Navigasi Laut Sugeng Wibowo, Direktur Navigasi Udara Polana Pramesti, Direktur Lalu Lintas Angkutan Laut Dwi Budi Sutrisno, Atase Perhubungan di Singapura John Kennedy, Tenaga Ahli Bidang FIR Yudhi Sari Sitompul.
MENHUB AKAN BERDAYAKAN KAPAL MOTHER VESSEL
Dalam kesempatan tersebut, Menhub juga mengunjungi Keppel Offshore & Marine di Keppel Offshore & Marine Ltd Singapore. Terkait dengan proses pengiriman barang Menhub mengatakan akan diberdayakan kapal mother vessel sebagai floating storage di Perairan Selat Malaka terutama saat proses pengiriman barang (shipping) khususnya untuk muatan curah cair, seperti BBM dan gas cair.
“Kemudian dilanjutkan dengan kapal-kapal kecil yang akan mendistribusikan pengiriman barang ke pelabuhan kecil yang kedalaman lautnya dangkal karena tidak bisa disandari oleh kapal yang memiliki draft puluhan meter,” tutup Menhub. (LNM/TH/LP/BI)