(Jakarta, 5/11/2012) Menteri Perhubungan EE Mangindaan mengaku cukup puas dengan kebersihan Stasiun Manggarai, Pelabuhan Tanjung Priok, dan Terminal Kalideres, saat melakukan peninjauan ketiga tempat tersebut dalam program Gerakan Indonesia Bersih. Menhub hanya minta dilakukan penertiban dan penataan untuk para pedagang kaki lima.
‘’Menurut saya kebersihannya sudah cukup baik. Setidaknya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Itu artinya program Gerakan Indonesia Bersih yang dicanangkan sejak beberapa tahun lalu berjalan sesuai dengan yang diharapkan,’’ kata Menteri Perhubungan saat mengakhiri sidaknya di terminal Kalideres, Jakarta Barat, Senin (5/11).
Kebersihan ini terjaga karena masing-masing stasiun, pelabuhan dan terminal menempatkan petugas-petugasnya untuk menjaga kebersihan di daerahnya masing-masing. Di sisi lain masyarakat juga sudah ikut menjaga kebersihan dengan cara membuang sampah di tempat-tempat yang sudah di sediakan.
Saat melakukan kunjungan ke stasiun Manggarai, Menhub yang didampingi Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan dan Direktur Komersial PT KAI Sulistyo Wimbo Hardjito mengatakan, persoalan yang dihadapi bukan hanya masalah kebersihan dan penempatan para pedagang kaki lima yang berada di dalam lingkungan stasiun.
Tapi masalah yang tidak kalah seriusnya adalah traffic lalu lintas kereta api di stasiun Manggarai yang cukup padat, dimana hampir setiap menit 7 jalur yang ada selalu dilintasi kereta api. ‘’Yang menjadi persoalan adalah untuk pindah dari jalur satu ke jalur yang lain, penumpang harus melintasi rel kereta, dan ini sangat berbahaya,’’ jelasnya.
Bambang, Kadaop I yang turut mendampingi Menhub berjanji akan terus menjaga kebersihan stasiun Manggarai dan stasiun-stasiun lainnya, serta menata kembali para pedangan kaki lima sehingga terlibat lebih tertib dan teratur.
Di pelabuhan Tanjung Priok, Menhub mendapat penjelasan mengenai program kebersihan yang dilakukan oleh PT Pelindo II di kawasan pelabuhan Tanjung Priok. Penjelasan dilakukan oleh Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok , Sahat.
Sahat menjelaskan, pihaknya membagi jenis sampah di kawasan pelabuhan Tanjung Priok menjadi dua, yaitu sampah laut dan sampah darat. Untuk membersihkan sampah-sampah yang berserakan di sekitar pantai dan kolam, dikerahkan 12 perahu sampah dan kapal sampah, yang bertugas mengambil sampah-sampah yang berserakan. Sampah tersebut bersumber dari sungai Kresek, sungai Lagoa dan sungai Japat.
Sampah-sampah dari perahu dan kapal kemudian dikumpulkan dan diangkut dengan gerobak, selanjutnya disatukan dengan sampah-sampah darat. Setiap harinya, sampah yang dikumpulkan mencapai 9 kubik dan diangkut ke tempat TPA dengan 9 truk besar.
Bukan hanya sampah padat yang ditangani oleh Pelindo II, tapi juga sampah atau limbah Bahan Beracun Berbahaya (B3). Penanganannya, limbah cair dari kapal-kapal di tampung oleh kapal tongkang, selanjutnya di simpan di tangki-tangki penampung dan kemudian dibawa oleh truk-truk tangki ke perusahaan pemanfaat atau pemusnah limbah B3 yaitu PT Logam Jaya Abadi.
Saat melakukan kunjungan ke terminal bus Kalideres, Menhub yang didampingi Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Ali Moeso langsung melakukan peninjauan bak sampah yang terdapat di bagian ujung terminal. Menhub minta kebersihan terminal senantiasa dijaga supaya tetap bersih dan indah.
Selain masalah kebersihan, Menhub juga menyoroti tempat tiket, kios-kios makanan dan minuman, dan ruang tunggu penumpang yang menjadi satu. Menhub mengusulkan agar dilakukan renovasi dan di buat bertingkat. Tempat penjualan tiket bisa di bawah, dan di bagian atas untuk ruang tunggu yang dilengkapi dengan pendingin, televisi dan restoran. ‘’Jadi sambil menunggu jam keberangkatan, calon penumpang bisa istirahat sejenak,’’ ujarnya.
Karena pada hari sabtu malam minggu biasanya tingkat kepadatan penumpang melonjak. Apalagi pada hari-hari liburan, bisa hampir dipastikan ruangan yang ada tidak mampu menampung calon penumpang. Saat hujan, mereka pun terkadang kena siraman air hujan. ‘’Ini yang saya minta diprioritaskan untuk dibenahi,’’ pinta Menhub. (JO)