(Batam, 11/04/2012) Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan terus mendukung terbukanya konektivitas antar negara-negara anggota ASEAN, salah satunya melalui kerangka kerjasama sub regional kawasan pertumbuhan segitiga Indonesia, Malaysia, Thailand dalam rangka menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015. Hal ini dikemukakan Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Moh. Iksan Tatang kepada pers di sela-sela acara pembukaan pertemuan ke-5 Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle Working Group on Infrastructure and Transportation (The 5th IMT-GT WGIT) di Batam, Rabu (11/04).
Oleh karena itu, kata Iksan Tatang, Pemerintah Indonesia bersama dengan pemerintah Malaysia dan Thailand perlu menyiapkan infrastruktur transportasi untuk mempercepat ketersambungan (connectivity) transportasi antara ketiga negara tersebut. Namun, sebelum sampai ke realisasi pembangunannya, rencana ini dibicarakan dalam suatu forum khusus untuk membicarakan tahap-tahap pembangunannya, lanjut Iksan.
"Pada pertemuan ini dibahas proyek-proyek prioritas masing-masing negara. Dari hasil diskusi ini, kita juga akan membahas isu-isu krusial lain yang menyangkut infrastruktur dan transportasi ketiga negara yang terlibat," ujarnya.
Pada pertemuan ini, kata Iksan Tatang, selain program prioritas pembangunan infrastruktur di wilayah Sumatra, yang meliputi pembangunan jalan raya dan jalan tol, pelabuhan laut, dan pelabuhan penyeberangan yang menghubungan Indonesia (Dumai) dan Malaysia (Malaka); juga akan dibahas permasalahan lain seperti rencana pembukaan penerbangan langsung Batam-Kuala Lumpur atau Batam-Penang, dan Batam-Bangkok serta penyeberangan ferry Batam-Johor. Rencana dan program-program tersebut diharapkan akan memperkuat konektivitas wilayah sub regional kawasan IMT, dan ASEAN secara keseluruhan. Ketersambungan antara wilayah-wilayah negara di kawasan ASEAN ini tentu saja akan dapat mendukung kemajuan ekonomi di wilayah tersebut.
Lebih jauh lagi, Iksan Tatang juga mengatakan, untuk menuju ASEAN Connectivity, perlu diperkuat infrastruktur dalam negeri di Indonesia.
"Hal ini agar sistem transportasi domestik lancar," ujarnya.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Badan Promosi Investasi Provinsi Kepulauan Riau, Jonarizal mengatakan, wilayahnya yang masuk dalam prioritas IMT-GT menawarkan sejumlah proyek infrastruktur.
"Kami tawarkan pembangunan jembatan yang menhubungkan Pulau Batam dengan Pulau Bintan sepanjang 7 km. Proyek ini sudah masuk dalam blue print Bappenas," ungkap Jonarizal.
Jika proyek terlaksana, menurut Jonarizal, aktivitas ekonomi di kedua pulau tersebut akan meningkat.
Pertemuan IMT-GT untuk pembangunan infrastruktur dan transportasi ini digelar secara berkala setiap tahun sekali secara bergilir. Pada kesempatan kali ini Indonesia menjadi tuan rumah. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Siriphan Jitprasithisiri, Direktur Kerjasama Luar Negeri Transportasi Jalan Thailand, dan Misrun Bin Timin, Sekretaris Menteri Transportasi Malaysia. (RD)