(Jakarta, 15/8/2012) Menteri Perhubungan E.E Mangindaan Rabu (15/8), secara resmi melantik Leon Muhammad (58) menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, menggantikan Ir. Muh Ikhsan Tatang yang memasuki masa pensiun beberapa bulan lalu. Pada acara yang dilaksanakan di ruang Mataram Kementerian Perhubungan tersebut pada waktu yang bersamaan Menhub juga melantik Mayjen TNI (Marinir) Muhammad Alfan Baharuddin (55) sebagai Kepala Badan SAR Nasional menggantikan Marsdya. TNI Daryatmo, S.IP.
Leon Muhammad yang sebelumnya menjabat Dirjen Perhubungan Laut, merupakan pejabat yang merintis karirnya dari bawah di lingkungan Kementerian Perhubungan. Pria yang juga alumni Akedemi Ilmu Pelayaran (sekarang STIP) angkatan 1978 tersebut masuk menjadi pegawai di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut pada tahun 1987. Karirnya berkembang cukup pesat, pernah menjadi Atase Perhubungan Indonesia di Singapura pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2008, kemudian menjabat Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut pada tahun 2008-2011. Pria kelahiran Sumani, Padang itu mencapai puncak karir di lingkungan Ditjen Perhubungan Laut pada tahun 2011 setelah dilantik menjadi Direktur Jenderal Perhubungan Laut. Satu tahun menjadi Dirjen Perhubungan Laut, Leon Muhammad dipercaya mengemban jabatan baru yaitu menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan.
Menhub dalam sambutan pada acara pelantikan kedua pejabat tersebut mengatakan pergantian pejabat strategis setingkat Sekretaris Jenderal dan Kepala Basarnas, senantiasa menjadi perhatian banyak orang, namun semuanya ini mengandung harapan, tidak saja dalam lingkungan kerja yang mengharapkan adanya perbaikan kinerja menjadi lebih baik tapi juga dari kalangan masyarakat umum. “Masyarakat umum mengharapkan adanya inovasi kebijakan pejabat yang baru untuk tersedianya pelayanan-pelayanan yang lebih baik, angkutan yang prima, tertib, aman, nyaman, dan terjangkau oleh masyarakat luas dalam hal ini mampu melaksanakan konektivitas diseluruh tanah air dengan memperhatikan faktor keselamatan dan keamanan sesuai dengan prinsip-pinsip dalam MP3EI,” katanya.
Menhub juga menghimbau kepada semua mitra kerja, pemangku kepentingan, dan stakeholder di sektor trasnsportasi untuk ikut mendukung reformasi birokrasi di Kementerian Perhubungan. Langkah-langkah reformasi birokrasi di jajaran Kementerian Perhubungan harus mampu menjadikan mindset cara berpikir para pegawai, maupun pejabat dilingkungan Kementerian Perhubungan yang berorientasi penuh kepada tugas yang diemban. “Mission oriented di depan. Secara keseluruhan saya harapkan dapat dicapai, yang pada gilirannya mindset tersebut dapat tercapai, akan menciptakan budaya kerja atau culture set Kementerian Perhubungan yang baik sesuai dengan apa yang diharapkan. Harapan saya jangan sampai orientasinya berubah atau terpengaruh oleh kepentingan tertentu,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama Menhub mengatakan agar Basarnas selalu sigap dalam mengantisipasi berbagai kemungkinan musibah yang terjadi, terutama di sektor angkutan laut dan angkutan udara. Dengan kondisi demikian kondisi Basarnas sebagai satu-satunya badan pemerintah yang diberi tugas dibidang pencarian dan pertolongan serta penyelamatan terhadap musibah, baik pelayaran, penerbangan maupun musibah lainnya mempunyai nilai yang sangat strategis yaitu sebagai quality assurance yang harus mampu menunjukkan dan memberikan jaminan rasa aman akan tersedianya pelayanan jasa untuk melakukan tugas-tugas SAR.
Menhub juga menginstruksikan agar Basarnas siap-siaga mengantisipasi arus mudik lebaran saat ini dimana pergerakan arus transportasi darat, laut, udara dan kereta api sekarang ini meningkat tajam dibandingkan hari-hari biasa. “Seluruh jajaran Basarnas saya yakin senantiasa siap-siaga secara terus menerus selam 24 jam, dan sewaktu-waktu bergerak melaksanakan operasi SAR, termasuk mengantisipasi yang saat ini sedang kita hadapi arus mudik lebaran,” tutupnya. (HH)