(Jakarta, 4/8/2014) Menteri Perhubungan EE Mangindaan menyatakan jumlah kecelakaan lalu lintas selama mudik Idul Fitri 2014 dari H-7 hingga H+5 sebanyak 2741 kejadian atau menurun dari tahun lalu sejumlah 3.200 kejadian. Sedangkan korban meninggal tahun ini sebanyak 538 jiwa atau menurun dari tahun lalu 686 orang. Meski angka kecelakaan dan korban meninggal dunia menurun dari tahun lalu, Menhub menyatakan keprihatinannya dan tetap melakukan evaluasi pada penyelenggaraan mudik tahun ini.
"Masih ada korban kecelakaan itu yang perlu kita pikirkan, kami sudah berusaha optimal tapi masih saja terjadi kecelakaan," kata Menhub dalam Halal Bi Halal Kemenhub di Jakarta, Senin (4/8).
Menhub mengatakan kecelakaan kebanyakan terjadi di jalan raya atau yang dialami pemudik dengan moda transportasi darat. Untuk itu, menurut dia, moda ini perlu mendapat perhatian lebih. Selain itu, moda transportasi lain seperti kereta api harus dioptimalkan untuk menjadi alternatif kendaraan mudik. Menhub mengatakan sejauh ini tidak ada permasalahan dan kecelakaan yang terjadi di moda kereta api ini. Di samping itu, keterisian kursi untuk kereta api juga hampir 100% terlihat dari tiket yang sudah habis dipesan hingga arus balik.
"Oleh karenanya, yang harus kita utamakan ke depan adalah kereta api harus kita tambah. Karena kereta api yang tidak ada masalah dan tiket sampai kembali pun habis. Masyarakat juga sudah sadar bahwa lebih bagus kita menggunakan kereta api dari pada sepeda motor. Karena masih tetap paling besar korban kecelakaan sepeda motor," paparnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan permasalahan di darat yang lain adalah infrastruktur jalan yang tidak mendukung untuk arus lalu lintas mudik. Beberapa ruas jalan dan penghubung jalan, lanjut dia, rusak parah saat musim mudik tahun ini. Hal ini menurut dia sangat menghambat lalu lintas selama mudik, bahkan cenderung mengakibatkan kecelakaan di jalan raya. Bagi pengusaha, biaya operasional juga membengkak karena waktu tempuh yang lama.
"Setiap tahun simpang jomin, pejagan dan sebagainya selalu bermasalah. Maka kami nanti akan minta ke Kementerian Pekerjaan Umum untuk kalau ada anggaran kita bikin underpass misalnya unyuk menghindari perlintasan KA sebidang. Ini harus diantisipasi, karena rencananya kita akan terus menambah kapasitas KA. Meskipun akan banyak uang yang dikeluarkan," ujarnya.(BN)