JAKARTA - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menjamin bahwa investigasi kotak hitam pesawat AirAsia QZ 8501 murni dilakukan tanpa ada intervensi pihak manapun.

Ketua KNKT, Tatang Kurniadi mengungkapkan, investigasi tersebut akan dilakukan oleh tim yang berjumlah 34 orang dan diketuai Ketua Investigas KNKT Mardjono serta dipantau satu saksi dari Prancis dan satu Australia.

"Tim tersebut dibentuk setelah tiga hari kejadian naas di Selat Karimata (Kalimatan Tengah)," jelas Tatang di sela-sela Rapat Kerja dengan anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi V, di Jakarta, Selasa (20/1/2015).

Dalam investigasi kotak hitam, menurut Tatang, KNKT tidak dicampuri kepolisian atau kejaksaan manapun karena ingin betul-betul hasilnya murni investigasi.

Tak hanya itu saja, hasil investigasi tersebut nantinya juga akan diakui secara internasional, karena mengerahkan tenaga-tenaga yang profesional yang mumpuni di bidangnya.

"Repot sekali nanti kalau ditanya pihak internasional, untuk itu, saya jamin dan taruhannya jabatan saya, saya siap dicopot jabatan bila hasil ini tidak netral," tegas Tatang.

Seperti diketahui, kotak hitam yang ditemukan, langsung diunduh.Flight data recorder (FDR) pada 12 Januari 2015 dan cockpit voice recorder (CVR) pada 13 Januari 2015. Selanjutnya dilakukan investigasi untuk mengetahui hasilnya. (CHA)