(Jakarta, 02/02/2011) Kloter pertama pemulangan WNI dari Mesir tiba di Bandara Soekarno Hatta Rabu siang (2/2) di Terminal Haji Bandara Soekarno Hatta Cengkareng menggunakan pesawat Garuda Indonesia Boeing 747-400. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri terkait seperti Menteri Perhubungan Freddy Numberi, Menlu Marty Natalegawa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih, Menko Kesra Agung Laksono, dan Menkum HAM Patrialis Akbar, dan Ketua Satgas Evakuasi WNI di Mesir Hassan Wirajuda turut menyambut para WNI yang dievakuasi pada kloter I.

Tercatat, total WNI yang dievakuasi pada kloter I sebanyak 415 orang terdiri dari 337 penumpang dewasa dan 78 anak-anak/balita. Demikian disampaikan Menteri Perhubungan Freddy Numberi, di Terminal Haji Bandara Soekarno Hatta, Banten, Rabu (2/2).

Menhub menjelaskan Lion Air dan Batavia Air yang juga ditugaskan untuk proses evakuasi dari Mesir diharapkan  untuk berangkat dini hari untuk mempercepat proses evakuasi. “ Kalau rata-rata dua hari menggunakan tiga pesawat untuk mengangkut 1000 WNI secara terus-menerus dari Mesir diharapkan 2 minggu dari sekarang proses evakuasi selesai, “ jelas menhub.

Menhub mengemukakan pesawat Garuda yang digunakan pada evakuasi ini menunggu selama 8 jam di Jeddah sebelum terbang ke Kairo untuk menunggu WNI yang dikumpulkan dari beberapa titik. “Kita tidak ingin lama-lama di Kairo maka menunggu di Jeddah untuk isi bahan bakar dan monitor penumpang evakuasi , lalu pesawat baru terbang Jeddah-Kairo selama 2 jam, boarding 1 jam di Kairo langsung take off dari Kairo-Jakarta. Demikian juga dengan airbus kita harapkan nanti mampir di Dubai/Mumbai, “ papar Menhub.

Rencananya WNI yang dievakuasi ini akan diangkut dengan bus dari bandara menuju Asrama Haji Pondok Gede agar dapat diatur kepulangannya menuju daerah asal masing-masing. Untuk WNI yang berasal dari Pulau Jawa akan diatur untuk pulang menggunakan kereta api atau bus dan untuk WNI yang berasal dari luar Pulau Jawa diusahakan pulang menggunakan angkutan udara. WNI yang dievakuasi kloter I ini diprioritaskan bagi perempuan dan anak-anak yang dinilai paling rentan terhadap krisis. (ARI)