JAKARTA – Kemenhub sangat serius menangani angkutan lebaran, untuk itu walaupun baru saja selesai melaksanakan Angkutan Lebaran 2017/1438 H, Kemenhub sudah mulai mempersiapkan rencana operasi angkutan lebaran terpadu tahun 2018/1439 H. Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi seusai memimpin rapat koordinasi Angkutan Lebaran 2018 di Jakarta, Rabu (9/8).
"Mulai saat ini sudah kita persiapkan rencana operasi angkutan lebaran terpadu tahun 2018 / 1439 H, semoga dengan persiapan yang lebih cepat, hasilnya akan semakin baik dalam melayani masyarakat yang akan mudik lebaran," ujar Menhub.
Menurut Menhub, jumlah penumpang dalam angkutan lebaran tahun 2018 diprediksi mengalami kenaikan sebesar 4.93% dari tahun 2017. Sedangkan jumlah penggunaan mobil pribadi mengalami kenaikan dari 3.19 juta menjadi 3.72 juta atau sebesar 16.69% dan penggunaan sepeda motor mengalami kenaikan sebesar 6.39 juta dari 4.78 juta atau naik 30.44%. “Jumlah penumpang angkutan umum tahun 2018 diprediksi akan mengalami kenaikan dari 18,6 juta menjadi 19,5 juta," tambah Menhub.
Sementara itu kenaikan penumpang terbesar tahun 2018 diprediksi masih akan akan terjadi pada angkutan udara sebesar 10.82% atau dari 5.29 juta menjadi 5.87 juta. Sedangkan angkutan kereta api mengalami kenaikan sebesar 4.65 juta atau 5.84% dari 4.4 juta. Untuk angkutan laut prediksi kenaikan jumlah penumpang sebesar 0.98 juta atau 3.55% dari jumlah 0.94 juta. Angkutan ASDP juga diprediksi naik sebesar 2% atau sebesar 3.78 juta dari 3.71 juta. Sedangkan angkutan darat masih diprediksi mengalami penurunan sebesar 0.49% atau sebesar 4.22 juta dari tahun 2017 yang sebanyak 4.24 juta penumpang.
Untuk mendukung kelancaran angkutan lebaran tahun 2018, Kemenhub sudah mempersiapkan beberapa antisipasi diantaranya optimalisasi pemantauan kondisi jalan nasional dan jalan tol, koordinasi antar instansi terkait penanganan kemacetan, larangan operasional angkutan dan penutupan jembatan timbang untuk rest area sepeda motor, pengamanan pemudik yang menggunakan sepeda motor, penerapan jalan tol Jakarta-Semarang.
“Kemenhub sudah siapkan antisipasi untuk menghadapi angkutan lebaran 2018 seperti pemantauan kondisi jalan dengan penambahan lokasi CCTV, penambahan rambu portabel yang bersifat larangan, himbauan dan peringatan baik di jalan nasional maupun jalan tol, penambahan alat penerangan jalan terutama lintas Timur Bakauheni- Tanjung Karang, penanganan kemacetan di pintu tol, pasar tumpah, rest area dan SPBU, sampai dengan pengamanan dan penegakan hukum bagi pemudik yang menggunakan sepeda motor,” terang Menhub.
Kemenhub juga akan melakukan koordinasi antar instansi sesuai peran dan tugas masing-masing agar pelaksanaan penyelenggaraan angkutan lebaran tahun 2018 dapat berjalan dengan baik dan lancar. Beberapa instansi yang terlibat penyelenggaraan angkutan lebaran yaitu, POLRI (Korlantas), Kementerian PU PERA, Kemendagri, Kemenkes, Kemen ESDM, BMKG, Badan SAR.
Kemenhub sendiri akan melakukan pemantauan melalui posko angkutan lebaran nasional tahun 2018 mulai dari H-8 sampai dengan H+8 atau mulai dari 7 Juni sampai dengan 24 Juni 2017. (LFH/TH/BS/HA)