JAKARTA. Kementerian Perhubungan pada tahun 2017 berhasil meraih capaian realisasi anggaran sebesar 86,39%. Capaian realisasi anggaran ini meningkat jika dibandingkan capaian realisasi anggaran pada tahun 2016.
“Realisasi anggaran Kementerian Perhubungan tahun 2017 mencapai 86,39%. Capaian ini meningkat sebesar 12,76% jika dibandingkan tahun 2016 sebesar 73,63%,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta (3/1).
Lebih lanjut dijelaskan Menhub pada tahun 2017 Kementerian Perhubungan memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp 47.94 triliun lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2016 sebesar Rp.43,15 triliun (terdapat kenaikan sebesar Rp.4,79 triliun).
Adapun rincian untuk masing-masing Eselon I sebagai berikut: Sekretariat Jenderal sebesar Rp 536,07 miliar dan pada tahun 2016 Rp 804,76 miliar; Inspektorat Jenderal sebesar Rp 90,31 miliar dan pada tahun 2016 sebesar Rp 100,16 miliar; Ditjen Perhubungan Darat sebesar Rp 3,92 triliun dan pada tahun 2016 sebesar Rp 3,52 triliun; Ditjen Perhubungan Laut sebesar Rp 11,24 triliun dan pada tahun 2016 sebesar Rp 12,91 triliun; Ditjen Perhubungan Udara sebesar Rp 8,82 triliun dan pada tahun 2016 Rp 9,56 triliun; Ditjen Perkeretaapian sebesar Rp 18,85 triliun dan pada tahun 2016 sebesar Rp 10,41 triliun; Badan Litbang sebesar Rp 116,19 miliar dan pada tahun 2016 Rp 206,26 miliar; Badan Pengembangan SDM Perhubungan sebesar Rp 4,24 triliun dan pada tahun 2016 Rp 5,65 triliun; dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek sebesar Rp 120,44 miliar.
“Dimana dari alokasi anggaran tersebut capaian masing-masing unit kerja eselon satu adalah untuk Sekretariat Jenderal sebesar 90,51% dari tahun 2016 sebesar 78,85%; Inspektorat Jenderal sebesar 90,06% dari capaian sebelumnya 89,72; Ditjen Perhubungan Darat sebesar 88,69% dimana capaian tahun 2016 sebesar 80,63%; untuk Ditjen Perhubungan Laut capaiannya sebesar 89,92% dari tahun 2016 sebesar 74,17%; Ditjen Perhubungan Udara capaiannya sebesar 87,75% dan capaian tahun 2016 sebesar 86,12%; Ditjen Perkeretaapian capaian tahun 2017 sebesar 82,34% dari capaian tahun 2016 55,77%; Badan Litbang sebesar 84,47% dan pada tahun 2016 75,96%; Badan Pengembangan SDM Perhubungan 89,40% dan pada tahun 2016 78,71%; dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek sebesar 92,25%,” rinci Menhub.
Adapun Kementerian Perhubungan dalam melakukan pemantauan pengelolaan anggaran dan proyek pembangunan sarana dan prasarana transportasi dilakukan secara langsung dan real time menggunakan Aplikasi Monitoring Strategis sebagai media monitoring perkembangan kegiatan strategis Kementerian Perhubungan berbasis web.
Dalam kesempatan yang sama Menhub Budi berharap capaian realisasi anggaran Kementerian Perhubungan tahun 2018 dapat lebih baik lagi dimana kegiatan penganggaran berfilosofi Money Follow Program.
“Lebih baik Kementerian Perhubungan hanya punya 50 program yang efektif, daripada punya 1000 program tetapi tidak efektif. Dengan filosofi tersebut, kita hanya menganggarkan program-program yang benar-benar strategis sehingga dapat segera diselesaikan dalam waktu yang tidak lama. Jika ini dijalankan, daya serap Kementerian Perhubungan tentunya akan menjadi lebih baik,” pungkasnya. (GD/TH/AL/BI)