Tanjung Pandan - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berkomitmen mengembangkan infrastruktur perhubungan di Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung, dalam rangka mendukung pengembangan wisata bahari di daerah ini.
Dukungan yang dilakukan yakni mengembangkan Bandara Kelas 1 H AS Hananjoedin dan pelabuhan kapal pesiar (marina) di daerah berjuluk Negeri Laskar Pelangi ini. ”Perkembanganbandara inisemakin meningkat dari tahun ke tahun. Tapi, masih harus terus dikembangkan,” ujar Direktur Bandar Udara Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Udara, Kemenhub Agus Santoso, dalam Lokakarya Transportasi di Kabupaten Belitung, Kamis-Jumat,(21-23/5).
Secara fisik, kata Agus, kekerasan tanah di runway bandara rata-rata sudah sama dengan bandara lain. Sehingga, landasan di bandara ini bisa didarati pesawat jenis Airbus A-320. Namun, panjang runway harus ditambah dari 2.260 meter saat ini. ”Seharusnya 2.500 meter, sehingga pendaratan pesawat bisa sempurna,” kata dia. Agus menegaskan, Bandara H AS Hananjoedin butuh tambahan runway sepanjang 275 meter sehingga sesuai dengan standar bandara kelas 1.
”Tahun ini diusahakan perpanjangan runway dengan anggaran APBN senilai Rp18 miliar. Tapi, sepertinya baru bisa dilakukan perpanjangan 100 meter, sebab terkendala lahan,” ujar Agus.
Di tempat yang sama Bupati Belitung Sahani Saleh mengatakan, Belitung berpotensi sebagai destinasi wisata bahari. Karena itu, perlu adanya bandara dan dermaga yang representatif.
”Dengan anggaran yang ada, pemerintah kabupaten juga akan membangun dermaga khusus kapal pesiar atau marina. Jadi, marina itu rencananya akan dibangun di Tanjung Kelayang, dalam rangka mendongkrak potensi wisata Belitung,” kata Sahani. Sahani mengungkapkan, pembangunan marina akan dilakukan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman.
Bupati juga mengungkapkan sejumlah kendala peningkatan HAS Hanandjoeddin menjadi bandara internasional. Infrastruktur bandara paling utama adalah perpanjangan runway. Kemudian yang kedua yaitu, ketersediaan perangkat, seperti Bea Cukai, Imigrasi, dan Karantina.
Ia mengatakan Bandara HAS Hanandjoeddin, masih dikelola UPTD Kementerian Perhubungan. Soal lahan, akan diselesaikan di Kementerian Keuangan.
"(Bandara) memang skala prioritas. Dengan anggaran yang terbatas, kami memfokuskan bagaimana pintu gerbangnya (bandara) dulu," kata dia.
Pada paparannya, Bupati juga memaparkan kondisi transportasi di Negeri Laskar Pelangi. Dia mengklaim, dari paparan potensi investasinya di China, sejumlah maskapai penerbangan di antaranya AirAsia siap menjadikan Belitung sebagai salah satu destinasi penerbangan domestik.
"Siapkanlah bandara dan mereka siap terbang ke sini." Ujar Sahani. (BUN)