(Solo, 1/6/2014) Pertemuan bilateral antara Kementerian Perhubungan dan  Kementerian Transportasi Jepang yang berlangsung di Hotel Royal Surakarta, Sabtu,(31/5), menghasilkan beberapa hal yang ditawarkan oleh pemerintah RI kepada Jepang yaitu antara lain menyangkut pengembangan sejumlah bandara,pelabuhan dan pengembangan kereta jalur Jakara- Surabaya.

Pertemuan dibagi dua sesi,yakni sesi plenary dan forum working group.Pada pertemuan sesi pertama yang dipandu Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, delegasi Indonesia memaparkan beberapa hal terkait pembangunan transportasi di Indonesia yang masing masing disampaikan pelaksana tugas Dirjen Perhubungan Udara, Staf Ahli Menhub bidang Logistik dan multimoda, Direktur Pelabuhan daan Direktur Angkutan dan lalulintas angkutan perkeretaapian.

Dalam jumpa pers usai Wamenhub Bambang Susantono mengatakan, pertemuan tersebut merupakan yang kelima, dan tidak hanya melibatkan sektor pemerintah kedua negara saja, banyak melibatkan Badan Usaha Milik Negara maupun swasta bergerak di bidang transportasi darat, laut, udara, perkeretaapian, dan logistik.

Menurut dia, Jepang tertarik dengan rencana proyek kereta api cepat atau High Speed Rail yang dibangun jalur kota dengan Bandara Soekarno-Hatta dan Jakarta-Surabaya yang membutuhkan anggaran sekitar Rp 18 triliun.

Selain itu, Jepang juga tertarik pembangunan bandara kecil di daerah-daerah pelosok, Kapal Roro dari Singapura ke Jakarta, Pelabuhan Cilamaya, landasan ketiga Bandara Soekarno-Hatta, bandara baru di Karawang, dan sistim navigasi di Indonesia. "Pembangunan jalur kereta cepat itu, merupakan transportasi massal yang dapat mengurangi kemacetan di kota," tuturnya.

Menurut Bambang, tujuan dilakukan kerja sama dengan Jepang tersebut antara lain berperan serta dalam pembangunan trasportasi di Indonesia degan penyusunan kebijakan di bidang Transportasi dan peningkatan insfrastruktur. Selain itu, lanjut dia, peningkatan kegiatan-kegiatan yang menjadi kepentngan bersama dengan pertukaran kebijakan, teknologi, dan pengalaman administrasi serto trasportasi.

Dijelaskan juga bahwa, pertemuan dengan Jepang tersebut dibagi menjadi dua sesi, yakni plenary dan working group. Pada sesi plenary pertemuan dipimpin langsung oleh Wamenhub kedua negara, sedangkan working group dibagi menjadi empat kelompok delegasi dari Indonesia maupun Jepang.

Wamenhub Jepang Ryuji Masuno menjelaskan, pihaknya sependapat dengan Wamenhub Indonesia forum tersebut merupakan tukar menukar informasi kedua belah pihak. "Kami ingin mengkongkritkan proyek soal transportasi di Indonesia ke depan," ucapnya

Dalam pertemuan tersebut, delegasi Kementerian Perhubungan dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono,sedangkan delegasi Jepang dipimpin oleh Wakil Menteri Transportasi Jepang Eyua Masuno.Perundingan dibuka oleh Wakil Menteri Perhubungan Republik Indonesia Bambang Susantono.

Selain wakil menteri perhubungan Bambang Susantono,delegasi Indonesia juga diwakili pelaksana Dirjen Perhubung Udara Santoso Edi Wibowo,Direktur Lalulintas Perhubungan Darat Hotma Simanjuntak, Direktur Pelabuhan Perhubungan Laut Adolf Tambunan, Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik dan Multimoda Sugihardjo,serta. Direktur Angkutan dan lalulintas Ditjen Perkeretaapian Hanggoro Budi Wiryawan.

Disamping itu,ikut hadir sebagai anggota delegasi Indonesia sejumlah direktur dan kasubdit di lingkungan Kementerian Perhubungan.

Sedangkan dari Kementerian Transportasi Jepang dipimpin Wakil Menteri Hubungan Internasional Bidang Transportasi, dan Pariwisata.Delegasi Jepang juga diwakili sejumlah pejabat tinggi bidang kerjasama internasional baik di bidang transportasi darat, transportasi udara, laut dan perkeretaapian.

Ikut dalam rombongan delegasi Jepang,sebanyak 40 pengusaha dari perusahaaan ternama yang memiliki usaha terkait dengan persoalan yang dibicarakan. (BN)