JAKARTA– Dalam rangka meningkatkan kesiapan pemerintah untuk menghadapi Angkutan Lebaran Tahun 2015, Kementerian Perhubungan bekerja sama dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur menyelenggarakan Forum Group Discussion (FGD) dalam kegiatan pertemuan rutin stakeholder transportasi yang berjudul “Kesiapan Pemerintah Menghadapi Mudik Lebaran 2015 – Mudik/Balik Lebaran, Aman, Nyaman, Lancar Dan Selamat Sampai Tujuan”, di Hotel Inna Simpang Surabaya, minggu lalu.

Acara FGD tersebut khusus membahas kesiapan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menghadapi arus mudik dan arus balik Lebaran 2015 sebagai bagian dari koordinasi penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2015 (1436H). “Untuk turut berdiskusi bersama dan memberikan pandangannya terkait dengan tradisi mudik dan balik di saat Lebaran. Di Jawa Timur ini, mungkin tradisi mudik dan balik Lebaran adalah hal yang besar karena mayoritas penduduknya beragama Islam dan memiliki budaya yang sangat paternalistik dan patronase. Akibatnya, di saat Lebaran Jawa Timur jadi tumpuan pertama pada jalur mudik dan balik Lebaran. Pilar utama dalam pelaksanaan arus mudik dan arus balik Lebaran adalah Perhubungan,” demikian sambutan Ketua PWI Jawa Timur, H. Ahmad Munir, ketika membuka acara FGD tersebut di Hotel Inna Simpang Surabaya, 23 Juni 2015.

Kepala Dinas Perhubungan & LLAJ Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi, menjelaskan bahwa pihaknya telah mempersiapkan program angkutan mudik gratis penumpang dan sepeda motor dalam mendukung kelancaran arus mudik dan arus balik Lebaran 2015 di Jawa Timur. “Pemprov Jatim siap memberangkatkan 156.898 penumpang pada angkutan lebaran tahun ini dengan menggunakan angkutan darat, laut, dan kereta api,” demikian jelas Wahid Wahyudi.

Lebih lanjut Wahid memaparkan, untuk mudik gratis dengan angkutan darat telah disiapkan 470 unit bus dari Pemrov Jawa Timur, 24 unit bus dari Pemkab/Kota Jawa Timur, dan 117 unit bus dari pihak swasta (Asuransi Jasa Raharja, Radar Surabaya, Kadin Surabaya, dan Indomaret). Total kuota jumlah penumpang mudik gratis yang akan diangkut dengan bus adalah 59.755 penumpang.

Pemprov Jawa Timur juga menyediakan 8 (delapan) unit truk untuk angkutan mudik gratis sepeda motor. Jumlah kuota mudik gratis sepeda motor yang disediakan adalah 400 unit sepeda motor untuk jurusan Jember, Banyuwangi, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, dan Madiun.

Sedangkan untuk mudik gratis dengan angkutan laut, Pemprov Jatim telah menyiapkan 2 unit kapal TNI AL dan 1 unit kapal swasta yang akan mengangkut penumpang dan sepeda motor di Kepulauan Madura, khususnya pada rute angkutan kapal perintis. Adapun rute yang akan dilayani adalah Tanjung Perak-Masalembo (PP), Kalianget-Kangean (PP), dan Tanjung Wangi-Sapeken (PP). Total kuota jumlah penumpang mudik gratis yang akan diangkut dengan kapal laut adalah 7.200 penumpang.

Wahid mengakui, kemampuan Pemprov Jatim masih sebatas mencarikan kapal perintis yang biasa untuk mengangkut barang dan sapi bagi warga kepulauan ini. “Kapal perintis ini sudah kita modifikasi untuk penumpang.Jangan khawatir soal keselamatan penumpangnya. Sebab sebelum kapal berangkat harus ada izin dari kesyahbandaran sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap keselamatan penumpang,” jelas Wahid.

Untuk mudik gratis dengan angkutan kereta api, sebanyak 14 rangkaian kereta telah dipersiapkan Pemprov Jatim untuk mengangkut 89.943 penumpang untuk jurusan Surabaya-Madiun, Surabaya-Bojonegoro, Surabaya-Banyuwangi, Surabaya-Malang-Blitar

Pendaftaran angkutan mudik gratis penumpang dan sepeda motor dengan angkutan bus dan truk akan dibuka pada tanggal 27 Juni 2015. Sementara pendaftaran mudik gratis penumpang dengan angkutan kapal sudah dibuka pada tanggal 22 Juni 2015. Dan untuk angkutan mudik gratis penumpang dengan angkutan kereta api dibuka 1 bulan sebelum waktu keberangkatan. Seluruh pendaftaran tersebut dilakukan di Kantor Dishub Provinsi Jatim.

Penumpang mudik gratis dengan bus akan diberangkatkan pada tanggal 14–15 Juli 2015 dan untuk sepeda motor akan diberangkatkan pada tanggal 13 Juli 2015. Tanggal 11–16 Juli 2015 akan diberangkatkan penumpang mudik gratis dengan kapal. Dan untuk penumpang mudik gratis dengan kereta api akan diberangkatkan pada tanggal 13–16 Juli 2015.

Wahid juga menginformasikan bahwa pihaknya telah mendapatkan laporan bahwa sampai saat ini telah terdaftar 425 extra flight yang diajukan oleh beberapa maskapai penerbangan selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2015 di Jawa Timur.

Mudik Gratis Efektif Turunkan Angka Kecelakaan Motor

Sementara, Pengamat Transportasi dari Institut Teknologi SurabayaDr. Ir. Maschus, MSTR yang turut hadir sebagai pembicara dalam forum ini mengatakan, program mudik gratis yang diselenggarkan Pemprov Jatim cukup efektif dalam menurunkan angka kecelakaan motor di jalan.

“Strategi Pemprov Jatim membuat program angkutan mudik gratis sepeda motor ternyata cukup efektif dalam menurunkan angka kecelakaan motor. Sejak tahun 2012 angka kecelakaan motor trend-nya menurun. Namun, kalau ingin lebih menekan angka kecelakaan motor adalah dengan membuat aturan yang melarang mudik dengan sepeda motor,” pungkas Maschius.

Selain itu, menurut Maschius masalah yang sangat krusial dihadapi pada masa mudik adalah pasar tumpah yang masih menjadi salah satu penyebab terjadinya kemacetan selama arus mudik dan arus balik Lebaran. “Terjadinya pasar tumpah karena kurangnya koordinasi diantara pihak yang berwenang. Ke depannya, seharusnya Pemprov melarang adanya pasar-pasar di jalur arteri primer. Bila terpaksa ada, harus dibuat jalur lambat agar tidak mengganggu jalur utama,” tegas Maschius.

AKBP Juli Setiadi, perwakilan dari Ditlantas Polda Jatim, mengapresiasi upaya Pemprov Jatim membuka mudik gratis beserta kendaraan roda dua (R2). Alasannya, laka lantas saat arus mudik dan balik Lebaran mayoritas dialami kendaraan roda dua.“Semakin sedikit pemudik jarak jauh menggunakan roda dua, kami optimis laka lantas bisa dikurangi. Data Polda Jatim menyebutkan tahun 2012 terjadi laka lantas 5 juta kasus, 2013 turun menjadi 4 juta kasus, dan 2014 turun lagi menjadi 3 juta kasus. Selama arus mudik, rata-rata per 1 jam ada satu orang meninggal dunia akibat laka lantas, kata Juli Setiadi.

Anggota DPD RI, Ahmad Nawardi menilai, kondisi jalan di Jatim 35% mengalami kerusakan, khususnya di kawasan pantura, Tapal Kuda, dan Madura. “Pekalongan, Purwokerto masih melakukan perbaikan jalan. Pantura, Banyuwangi, dan Madura juga kondisi jalannya masih rusak,” ungkap Nawardi. Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi karena adanya tumpang tindih antara kewenangan pemerintah pusat dengan daerah. “Sudah ada gubernur tapi pusat masih membentuk balai jalan,” pungkas Nawardi.

Balai jalan yang dimaksud oleh Nawardi adalah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah V di Surabaya. Menurut Nawardi, lembaga BBPJN keberadaannya tidak efektif dalam melakukan pembangunan jalan di daerah. Proyek pembangunan jalan banyak yang tidak terencana dan menyeluruh. Contohnya, perbaikan jalan di sepanjang jalur Pantura. Menjelang angkutan Lebaran tahun ini malah baru dilakukan persiapan untuk memulai perbaikan dan pengerjaan fisik. Sebagai gantinya, pekerjaan yang selama ini dilakukan BBPJN, lanjut Nawardi dapat diserahkan dan diambil alih oleh Pemprov atau Gubernur sebagai perwakilan Pemerintah Pusat di daerah.

Angkutan truk dilarang beroperasi mulai H-5 hingga H+3 lebaran 2015. Larangan tersebut untuk memberikan ruang bagi masyarakat yang mudik maupun balik lebaran. "Kementerian Perhubungan dalam menjaga kelancaran lalu lintas pada saat dekat dan pasca lebaran, angkutan truk dilarang beroperasi," ujar Wahid Wahyudi.

Sedangkan truk yang boleh melintas dan tidak terkena larangan yakni truk mengangkut BBM, BBG, ternak, sembako maupun susu murni. "Termasuk angkutan barang ekspor-impor boleh, tetapi harus persetujuan DLLAJ Jawa Timur melalui UPT di daerah-daerah. Jadi ini semua semata-mata untuk memberi kelancaran lalu lintas pada saat dekat dan pasca lebaran," tandasnya. (RA)