JAKARTA – Pandemi Covid-19 masih belum berlalu. Namun Pemerintah tetap terus berupaya mendorong dan mempercepat pemulihan perekonomian nasional, dengan terus membangun dan mengembangkan infrastruktur pendukung yang geliat perekonomiannya bakal meningkat paska pandemi Covid-19. Salah satunya adalah pembangunan dan pengembangan jalur ganda Kereta Api (KA) Lintas Selatan.
Pembangunan jalur ganda KA lintas selatan bertujuan untuk mempercepat waktu tempuh dan memperlancar persilangan kereta api dari dan ke Jakarta yang melewati jalur selatan Jawa. Jalur ganda juga untuk mengurangi penumpukan kereta di Stasiun Purwokerto serta meningkatkan kapasitas lintasan. Dengan demikian, dibangunnya jalur ganda tersebut akan membawa banyak manfaat bagi masyarakat, seperti peningkatan aksesibilitas pelayanan kereta api, peningkatan efisiensi waktu tempuh, serta peningkatan frekuensi perjalanan, dan peningkatan kapasitas angkutan penumpang dan barang.
Pembangunan jalur ganda KA lintas selatan oleh Ditjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan ini telah dimulai sejak tahun 2015 dengan panjang lintasan 694 kilometer. Awal Oktober 2020 lalu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah meresmikan pengoperasian parsial jalur ganda lintas selatan Jawa di Stasiun Solo Balapan. Jalur ganda KA lintas selatan yang sudah beroperasi dan telah diresmikan Menhub adalah jalur ganda sepanjang 550 km dari Cirebon, Purwokerto, Kroya, Jogjakarta, Solo, Madiun, dan Jombang. Sedangkan jalur Jombang – Mojokerto – Wonokromo (Surabaya) sepanjang 65 kilometer diharapkan dapat selesai pengerjaannya pada tahun 2023 mendatang.
Jalur ganda KA lintas selatan adalah jalur lintasan ganda rel kereta api yang terbentang mulai dari Cirebon, Prupuk, Purwokerto, Kroya, Gembong Kutoarjo, Jogjakarta, Solo, Kedung Banteng, Madiun, Jombang, Mojokerto, Wonokromo, sampai Surabaya. Menhub menyebut jika proyek tersebut terlaksana artinya pemerintah berhasil menyatukan tiga aglomerasi, yaitu Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek), Jogjakarta-Solo-Semarang (Joglosemar), dan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbangkertosusila).
Jalur ganda KA lintas selatan selain mampu menghubungkan jarak ratusan kilometer, juga ada tiga terowongan panjang yang dibangun pada proyek ini yaitu Terowongan Notog, Kebasen, dan Ijo. Menurut Menhub Budi Karya, ini merupakan proyek multiyears yang dilakukan secara telaten, kontinyu, dan merupakan salah satu agenda Nawacita Presiden Joko Widodo.
“Rute tersebut menjadi salah satu prioritas. Mengingat keberadaan rel ganda tidak hanya untuk sektor ekonomi, tetapi juga untuk mobilitas masyarakat. Kita tahu Presiden punya lima Bali baru, salah satunya Candi Borobudur di Magelang. Wisatawan yang mendarat di Surabaya, Solo bisa dengan mudah ke Borobudur dengan memanfaatkan jalur ganda ini,” cetusnya.
Menurut Menhub, dukungan konektivitas ke Borobudur dengan moda kereta api sangat penting. Untuk itu ia mendorong agar jalur kereta api ke arah Borobudur bisa selesai tepat waktu dan terintegrasi dengan jalur KA lintas selatan Jawa ini.
Mempercepat Mobilitas Orang dan Barang
Arif Arifin (35), pengusaha garment asal Yogyakarta yang dimintai komentarnya tentang peresmian rel ganda KA lintas selatan ini mengungkapkan kegembiraannya. Arif menyambut gembira beroperasinya rel ganda KA lintas selatan Jawa. Ia membandingkan dengan beberapa negara tetangga yang begitu habis-habisan membangun jalur transportasi kereta api yang murah, nyaman, dan tepat waktu. Jika pandemi usai dan perekonomian menggeliat kembali, ia yakin jalur KA lintas selatan akan sangat ramai. “Jalur KA lintas selatan ini dipastikan akan menjadi jalur padat dan ramai,” cetusnya.
Di Purwokerto, Arimbi (40), juga seorang pengusaha, asal ibukota Banyumas ini meyakini upaya Pemerintah membangun rel ganda KA lintas selatan Jawa sudah tepat. “Sudah tepat, meskipun pandemi Covid-19, pembangunan jalan terus, itu sudah tepat,” cetusnya. Pelanggan KA yang sering mondar-mandir lintas Jawa ini berharap mobilitas orang semakin cepat dan mobilitas barang semakin mudah.
Beroperasinya jalur ganda KA lintas selatan Jawa, menurut Kepala Stasiun Purwokerto, Dedy Triono, akan memberikan pengaruh kepada traffic KA di Stasiun Purwokerto. Meski saat pandemi seperti saat ini perjalanan kereta banyak yang dikurangi, namun Dedy yakin permintaan pasca pandemi akan segera menggeliat kembali.
Menurut Dedy, beroperasinya rel ganda disambut antusias oleh masyarakat. “Masyarakat berpikirnya sederhana saja, yaitu semakin cepat waktu tempuhnya, semakin banyak frekuensi perjalanan keretanya, dan hal ini akan mempermudah perjalanan dan mobilitas orang dari satu kota ke kota lainnya, bukan hanya untuk kegiatan berwisata, tetapi juga kegiatan berdagang,” cetusnya. (IS/HG/HT)