(Jakarta, 16/4/2010) Pemerintah Indonesia dan Rusia menjajaki kerja sama bilateral di bidang transportasi. Pembicaraan kedua negara terkait hal ini dilakukan di sela Infrastructure Asia 2010 Asia-Pacific Ministerial Conference on Public-Private Partnership (PPP) for Infrastructure Development yang digelar di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran, Jakarta Utara, 14 - 17 April 2010.
 
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, usai pertemuan itu mengungkapkan, negara bekas pecahan Uni Soviet yang kini berbentuk federasi itu juga berniat menanamkan investasi untuk membantu pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi di Indonesia.
 
”Pertemuan ini adalah awal dari kerja sama yang akan kita bangun. Dalam kerjasama itu mungkin akan lebih banyak dilakukan pertukaran pengetahuan, di mana kita akan belajar banyak dari Rusia tentang banyak hal di bidang transportasi. Rusia juga menyatakan diri untuk memberikan dukungan teknis, pengelolaan sistem transportasi, dan lain-lain kepada Indonesia,” jelas Wamenhub, Jumat (16/4).
 
Pada pembicaraan petang itu, Wamenhub bertindak sebagai wakil Pemerintah Indonesia. Sementara Rusia mendelegasikan Deputy Minister of Transportation Russia Federation Andrei Nedosekov yang didampingi Dubes Alexander A Ivanov. ”Kami berdua sepakat, ini menjadi awal yang baik bagi Indonesia maupun Rusia sebagai negara berkembang baru untuk memberikan peran dalam tatanan ekonomi dunia yang baru,” lanjut Wamenhub.
 
Wamenhub yang didampingi Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan menambahkan, pada pembicaraan itu dibahas sejumlah rencana kerjasama strategis kedua negara pada beberapa sektor moda transportasi. Di antaranya di bidang angkutan udara, angkutan kereta api, serta angkutan perkotaan.
 
Pada sektor angkutan udara, menurut Wamenhub, Rusia tertarik untuk membuka penerbangan langsung (direct flight) terjadwal antarkedua negara. ”Jalurnya yang mana, apakah itu Jakarta-Moskow atau Denpasar-Moskow, masih akan dikaji lebih lanjut. Akhir bulan ini, kita diundang ke Moskow untuk membicarakan rencana ini lebih detail. Kita juga akan membentuk tim untuk mempercepat perealisasiannya,” imbuh Wamenhub.
 
Dijelaskan, saat ini telah ada maskapai Rusia yang melayani jalur penerbangan carter rute Domodedovo (Moskow)-Denpasar (Bali), yaitu Transaero, dengan frekuensi dua kali seminggu menggunakan pesawat Boeing 777 yang berkapasitas 332 penumpang. Beberapa tahun silam, Aeroflot, maskapai Uni Soviet ketika itu juga sempat menyambangi Indonesia secara rutin.
 
Kemungkinan besar, kata Wamenhub, Rusia akan meregulerkan rute yang telah dibangun Transaero itu ke depan. ”Karena load factor-nya cukup bagus, antara 80-90 persen. Bahkan mereka bisa angkut hingga 300-an penumpang per flight. Wisatawan Rusia yang berlibur ke Bali pada beberapa tahun belakangan ini cukup banyak,” ujarnya.
 
Selain membahas perihal penerbangan langsung, Wamenhub menambahkan, pada pembicaraan itu juga diungkap perihal ketertarikan Rusia untuk berinvestasi di bidang infrastruktur kereta api. Selain itu, keduanya juga sempat membahas perihal sistem transportasi perkotaan. (DIP)