JAKARTA - Pemerintah Indonesia buka peluang investor asal India untuk berinvestasi di Indonesia khususnya pada sektor transportasi seperti pelabuhan, bandara, dan perkeretaapian. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan dengan pengalaman India mengelola sektor transportasi maka nantinya akan dapat mengembangkan sektor transportasi Indonesia. Hal ini dikatakan Menhub Budi usai berbicara pada pertemuan 1st India – Indonesia Infrastructure Forum di Jakarta, Senin (19/3).
“Pengalaman mereka mengelola pelabuhan, bandara, maupun kereta api, oleh karenanya saya nantinya akan mengadakan pertemuan dengan beberapa perusahaan khususnya perusahaan (India) yang memiliki pengalaman mengelola bandara dan mengelola pelabuhan. Ini menjadi penting karena India ekonominya tumbuh besar sekali dan Indonesia punya hubungan yang baik sejak lama. Dengan dasar hubungan baik itu kita akan tingkatkan,” kata Menhub Budi.
Lebih lanjut dijelaskan Menhub sejumlah bandara dan pelabuhan akan ditawarkan ke India untuk dikelola ataupun dikembangkan.
“Kalau bandara yang skalanya lumayan besar itu Kualanamu dan Balikapapan tapi di luar itu ada lagi bandara skala menengah antara lain Raden Inten II Lampung, Juwata Tarakan, dan Labuan Bajo. Kalau pelabuhan yang available itu yang satu mestinya Kuala Tanjung dan Bitung yang lain lain ada bandara yang skala lebih kecil yaitu berlokasi di Indonesia Timur,” jelas Menhub.
Akan tetapi Menhub menyebut peluang investasi dengan skema konsesi selama 20-30 tahun di sektor tranportasi tidak hanya bagi India namun juga bagi negara lain. India menurut Menhub dapat menjadi pemicu negara-negara lain untuk ikut berinvestasi di Indonesia.
Untuk sektor transportasi udara Menhub mengungkapkan saat ini pihaknya berupaya agar ke depan akan ada penerbangan langsung dari Indonesia ke India. Untuk hal itu Menhub memilih Medan sebagai kota yang terkoneksi dengan India selain karena posisinya yang berdekatan, ada banyak suku etnis India yang tinggal di Medan. Terkait rencana ini Menhub mengaku sudah ada beberapa maskapai yang menyatakan minatnya untuk terbang ke India.
“Oh banyak, dari Indonesia ada beberapa maskapai yang berminat terbang ke India seperti Lion Air, Batik Air, Sriwijaya Air, untuk Garuda Indonesia sudah, akan tetapi masih perlu ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama Menhub Budi didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus Purnomo juga menggelar pertemuan dengan sejumlah perusahaan asal India yang berencana berinvestasi di Indonesia khususnya di pelabuhan dan bandara.
“Ada perusahaan yang mengelola pelabuhan, dia akan membuat pelabuhan di Cilegon, Banten bekerjasama dengan (perusahaan) lokal. Dia akan membuat pelabuhan dengan kapasitas 2 Juta TEUs,”
Menhub menambahkan bahwa dimungkinkan pada tahun ini pembangunan pelabuhan tersebut sudah bisa dimulai. Menhub memprediksi nilai investasi yang digelontorkan untuk pembangunan pelabuhan ini nantinya tidak kurang dari Rp 5 triliun.
Selain perusahaan pelabuhan, Menhub juga sempat bertemu dengan perusahaan operator bandara JFK di New York. Menhub menyebut operator bandara JFK berminat untuk berinvestasi di sejumlah bandara.
“Ada 2 operator bandara, ada yang besar itu JFK Airport dia berminat untuk berinvestasi di 3 tempat di Bandara Kualanamu, Bandara Balikapapan, dan Bandara Lombok, yang perusahaan medium JNA kalau tidak salah dia akan proyek KPBU di beberapa tempat diantaranya di Radin Inten, Tarakan, Palu, dan Labuan Bajo. Operator bandara JFK paling antusias untuk masuk ke Kualanamu tapi saya serahkan PT Angkasa Pura II untuk melakukan beauty contest,” terang Menhub.
Selain itu Menhub menyebut maskapai JET Airways juga menyatakan keinginannya untuk meningkatkan penerbangan dari Indonesia ke India, hal ini mengingat terbatasnya slot ke India.
Dengan adanya perusahaan swasta yang berinvestasi di bidang sektor transportasi diharapkan nantinya dapat meningkatkan kapasitas dan pelayanan transportasi baik di pelabuhan maupun di bandara seperti menambah kapasitas landas pacu atau runway maupun pengembangan bandara lainnya. (GD/TH/LP/BI)