Rote menyimpan keindahan alam yang mampu menyihir siapapun yang mengunjunginya. Tak perlu waktu lama bagi wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri untuk jatuh cinta pada alam dan keramah-tamahan masyarakat Rote. Andre, wisatawan asing asal Itali, merasakan sendiri bagaimana jatuh cinta pada pulau yang berada di paling selatan Indonesia ini.
Andre pertama kali menjejakan kaki di Rote pada tahun 2004. Pria berusia paruh baya ini mendengar tentang Rote ketika ia menetap di Bali. Ia mendengar Rote memiliki ombak yang cocok untuk berselancar. Sebagai seseorang yang menyukai selancar, Andre memberanikan diri pergi seorang diri menyusuri lautan demi merasakan sensasi yang berbeda ketika berselancar di Bali.
“Saya datang karena ingin mencoba berselancar dengan ombak di Nembrala. Begitu juga dengan pantainya. Saya tinggal selama hampir 3 minggu di perkampungan selancar,” ungkap Andre ketika menunggu penerbangan ke Kupang di Terminal Penumpang Bandar Udara D.C Saudale, Rote.
Kedatangan pertama tersebut tampaknya memberikan kesan yang mendalam bagi Andre. Ia mengatakan kedatangannya ini adalah yang ketujuh kalinya. Ia tidak pernah merasa jenuh meski telah berkali-kali berkunjung karena dirinya telah jatuh cinta pada keindahan Rote dan Nembrala. Setiap kali berkunjung ia selalu menetap dalam waktu yang lama.
Coba semua moda transportasi
Selama tujuh kali kunjungan itu, pria bertubuh jangkung ini tentu memiliki pengalaman yang cukup banyak terkait transportasi di Rote. Ia sudah pernah menggunakan moda pesawat terbang maupun kapal untuk bepergian ke Rote.
Andre mengatakan kini akses bepergian dari dan ke Rote semakin mudah dibandingkan tahun-tahun awal kedatangannya. Terutama dengan adanya transportasi udara yang lebih menghemat waktu perjalanan.
“Kadang saya menggunakan (kapal) fery, kadang saya menggunakan pesawat terbang. Namun, saya kadang lebih memilih menggunakan fery karena memiliki masalah yang lebih sedikit dibandingkan pesawat terbang. Saya pernah mengalami pesawat tidak dapat berangkat karena ada masalah,” ujar Andre.
Menurutnya, akses transportasi di Rote sudah cukup baik meski perlu ganti pesawat terbang. Namun, dua atau tiga tahun terakhir ini ia merasakan ada kemajuan. Ia berpendapat sektor transportasi di Rote agar selalu diperbaiki dan dikembangkan. Pelayanan di bandar udara dan akses jalan juga dirasa semakin membaik.
Dambakan transportasi umum
Sebagian diri Andre telah menyatu dengan Rote. Intensitas berkunjung yang cukup tinggi menumbuhkan kedekatan dan rasa memiliki yang hampir sama seperti masyarakat Rote. Andre pun memiliki harapan bagi perkembangan transportasi di Rote.
“Organize transportasi umum dari Pelabuhan Ba’a ke Nembrala. Ada banyak mobil yang bolak-balik ke sana. Atur saja bus agar perjalanan jadi lebih mudah dan tentu lebih murah untuk masyarakat lokal ataupun bule. Mobil-mobil itu membuang banyak sampah dan gas emisi. Jadi, atur bus berjadwal untuk pergi dan kembali. Tentu saja gunakan bus yang bagus,” kata Andre.
Akses transportasi yang baik dapat membantu masyarakat dan wisatawan bepergian dari satu tempat ke tempat lain. Apalagi Rote memiliki wisata alam yang dapat menarik perhatian wisawatan lokal maupun asing seperti pantai. Tidak sedikit wisatawan yang datang ke Rote untuk bermain selancar karena mempunyai ombak yang tak kalah menantang dan berkelas dunia.