SURABAYA – Unit pelayanan transportasi publik di Indonesia harus dapat inovatif dan mengikuti pesatnya perkembangan transportasi di negara-negara lain, khususnya dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Hal itu diungkapkan Staf Ahli Menteri Perhubungan Bidang Logistik dan Multimoda Sugihardjo di tengah-tengah pertemuan forum kerjasama ASEAN di bidang transportasi yang berlangsung di Hotel Pullman Surabaya City Center,Rabu,(22/4).

"Jangan berhenti apalagi terlalu cepat puas dengan pencapaian yang sudah dilakukan. Harus tetap berinovasi karena kebutuhan transportasi tidak akan pernah berhenti. Dalam kaitan dengan transportasi darat ASEAN, peran proaktif Organda ditunggu," kata dia.

Menurut dia, inovasi mutlak diperlukan antara lain karena perkembangan di sektor transportasi sangat cepat dan bahkan juga berdampak terhadap aturan regulasi.

Dalam jangka waktu satu-tiga tahun ke depan, perubahan regulasi dimungkinkan seiring cepatnya perkembangan teknologi dan ekonomi.

Dia memaparkan, peningkatan kualitas layanan harus diperhatikan karena kepercayaan di sektor transportasi bisa menurun apabila kualitasnya juga menurun.

Butuh Dukungan Semua Pihak

Demi optimalisasi konektivitas transportasi ASEAN khususnya dalam menghadapi pasar terbuka ASEAN 2015 dibutuhkan partisipasi semua pihak termasuk peran swasta.Perlunya dukungan semua pihak tersebut, lanjut dia, diperlukan demi menguatkan konektivitas guna membentuk ASEAN menjadi pasar terbuka dan sumber produksi.

Selain itu, kata dia, hal ini penting agar ASEAN dapat menjadi kawasan yang kompetitif dengan pertumbuhan ekonomi yang seimbang, dan terintegrasi dalam ekonomi global.

"Ini sejalan dengan adopsi agenda Pertemuan Tingkat Menteri Transportasi ASEAN tahun lalu mengenai penguatan usaha untuk memastikan realisasi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015," katanya.

Disebutkan bahwa, sebelum ini, negara-negara ASEAN sepakat mengenai pentingnya memperkuat, meningkatkan, dan mengintensifkan usaha untuk mewujudkan konektivitas ASEAN, terutama transportasi, dalam semangat membangun MEA 2015.

Negara-negara ASEAN juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama, baik antarnegara anggota ASEAN maupun dengan negara-negara mitra dialog ASEAN, yakni Jepang, China, dan Korea.

Beberapa kesepakatan strategis antara kementerian Perhubungan se-ASEAN antara lain mencakup komitmen penerapan blueprint Masyarakat Ekonomi ASEAN, Masterplan for ASEAN Connectivity, dan Brunei Action Plan 2011-2015. Negara ASEAN juga sepakat memberi perhatian terhadap Air Transport Technical Cooperation dalam kerangka ASEAN Single Aviaton Market.

Yang paling relevan dengan pertemuan sekarang,sambungnya lagi, adalah semua negara ASEAN sepakat mendukung ASEAN Framework Agreement on Cross Border Transport of Passanger untuk memfasilitasi pergerakan orang lintas batas dan sepakat membentuk ASEAN Transport SAR Forum dalam rangka kerja sama keselamatan dan keamanan transportasi. (BUN)