JAKARTA – Untuk mendukung sektor kemaritiman Indonesia, Kementerian Perhubungan terus membangun dan mengembangkan infrastruktur laut baik itu dari sarana maupun prasarananya. Hal tersebut dapat terlihat dari pembangunan yang telah dilakukan sebanyak 167 lokasi melebihi dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Kementerian Perhubungan tahun 2015-2017 sebanyak 163 lokasi. Hal Tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menjadi pembicara pada kegiatan Seminar Nasional Ikatan Nakhoda Niaga Indonesia di Jakarta, Kamis (12/4).
“Untuk mendukung sektor kemaritiman yang menjadi fokus dari Presiden, saat ini telah terbangun sebanyak 3.357 pelabuhan dan terminal untuk mendukung konektivitas. Pembangunan dan pengembangan pelabuhan untuk realisasi tahun 2015-2017 telah dilaksanakan sebanyak 167 lokasi jumlah tersebut melebihi dari target RPJMN sebnayak 163 lokasi,” ucap Menhub Budi Karya.
“Sedangkan untuk tahun 2018-2019 pembangunan dan pengembangan pelabuhan direncanakan sebanyak 32 lokasi, hal tersebut menunjukan totalitas pemerintah dalam mendukung konektivitas serta menyokong sektor kemaritiman Indonesia,” tambah Menhub Budi.
Saat ini yang menjadi perhatian pemerintah membangun dan mengembangkan pelabuhan di wilayah Indonesia Bagian Timur, hal tersebut diwujudkan dengan sedang dilakukannya pembangunan Pelabuhan Sorong-Seget, Pelabuhan Hub Internasional Bitung serta Makassar New Port.
“Untuk Indonesia Bagian Timur saat ini menjadi prioritas contohnya pembangunan Pelabuhan Sorong-Seget yang bertujuan untuk konektivitas jaringan transportasi sebagai West Pacific Hub yang merupakan pelabuhan penghubung dengan wilayah pasifik bagian barat. Pelabuhan ini dibangun dengan kedalaman yang cukup tinggi dengan tujuan untuk menampung kapal asing berukuran besar,” jelas Menhub Budi.
Sedangkan untuk Pelabuhan Hub Internasional Bitung dari posisi geografisnya berada dalam jalur perdagangan internasional yang merupakan salah satu jalur sutera yaitu jalur pelayaran Selat Sulawesi.
Dalam kesempatan ini Menhub mengatakan daya saing global Indonesia pada tahun 2017 mengalami kenaikan peringkat menjadi posisi 36 dari peringkat sebelumnya pada tahun 2016 di posisi 41.
“Daya saing global Indonesia naik tahun 2017 menjadi peringkat 36 dimana pada tahun 2016 di posisi 41, peningkatan tersebut tidak lepas dari peran pemerintah salah saktu faktornya adalah pembangunan infrastruktur secara massive,” ujar Menhub Budi Karya.