Jakarta – Kementerian Perhubungan kini memiiki dua sekolah tinggi yang menggelar program Studi Magister Terapan. Kedua sekolah tinggi tersebut yaitu Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) dan Politeknik Transportasi Darat Indonesia/Sekolah Tinggi Transportasi Darat (PTDI-STTD).
STIP menjadi sekolah tinggi pertama yang mendapatkan izin dari Kemendikbud untuk membuka program Magister Terapan Transportasi Laut pada bulan Februari 2021 lalu, dengan dua program studi Magister Terapan yaitu: Program Studi Pemasaran, Inovasi dan Teknologi, Program Magister Terapan dan Program Studi Teknik Keselamatan dan Risiko. Pendaftaran mulai dibuka pada awal Mei 2021 dan saat ini masih dibuka pendaftarannya hingga Juli 2021, dan akan memulai kegiatan perkuliahan pada bulan Agustus 2021.
Kemudian, pada bulan Juni 2021, giliran PTDI-STTD yang telah mendapatkan izin untuk membuka program Magister Terapan Transportasi Darat. Hari ini, Senin (21/6), telah dilakukan penyerahan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: SK.087/D/OT/2021 tentang Izin Pembukaan Program Magister Terapan pada PTDI-STTD Bekasi kepada Kementerian Perhubungan. SK tersebut diserahkan secara virtual oleh Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wikan Sakarinto kepada Plt Kepala BPSDMP Kemenhub Zulfikri.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang turut menyaksikan penyerahan SK tersebut, mengapresiasi Kemendikbudristek yang telah membantu mewujudkan pembukaan program Magister Terapan di PTDI-STTD. Menhub juga menyampaikan apresiasi kepada segenap jajaran BPSDMP Kemenhub yang telah bekerja keras mewujudkan hal ini.
“Pembukaan program studi Magister Terapan bidang transportasi darat ini merupakan wujud konkret dari komitmen kami dalam rangka menyediakan SDM transportasi yang unggul, profesional dan memiliki kompetensi dalam bidang transportasi,” kata Menhub.
Lebih lanjut Menhub meminta PTDI-STTD untuk segera mempersiapkan pelaksanaan penerimaan peserta didik Program Studi Magister Terapan dan bergerak cepat dalam mensosialisasikan program ini sehingga dapat menarik minat para lulusan Sekolah Vokasi Transportasi Darat yang telah menjadi ASN di Kementerian Perhubungan untuk melanjutkan program S2-nya di PTDI-STTD.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Wikan Sakarinto, menyampaikan harapannya agar program studi Magister Terapan yang ada di STIP dan PTDI-STTD Jakarta dapat menghasilkan SDM yang unggul, siap menjadi pemimpin dan inovator untuk memajukan dunia transportasi.
“Kami meyakini kurikulum, sistem pembelajaran, serta seluruh aspek yang dilakukan sebagai persiapan prodi magister terapan ini sudah benar-benar link and match dengan stakeholder industri, serta dapat menjadi suatu contoh yang baik bagi politeknik di Kementerian lain,” ujar Wikan.
Sama dengan STIP, nantinya PTDI-STTD juga akan membuka dua program studi Magister Terapan yaitu: Program Studi Pemasaran, Inovasi dan Teknologi, Program Magister Terapan dan Program Studi Teknik Keselamatan dan Risiko.
Selain penyerahan SK izin pembukaan program studi Magister Terapan di PTDI-STTD, pada hari ini BPSDMP Kemenhub juga menyelenggarakan webinar bertema Mengenal Lebih Dekat Magister Terapan STIP Jakarta dengan tema “Menciptakan Inovator Kreatif dan Berdaya Saing Untuk Konektivitas dan Keselamatan Pelayaran” yang diselenggarakan secara virtual, Senin (21/6).
Melalui Webinar ini, Kemenhub ingin mempromosikan dan memperkenalkan program studi Magister Terapan di STIP Jakarta kepada masyarakat luas. Sesuai dengan visi “Menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia”, diperlukan Sumber Daya Manusia yang berkompeten, inovatif, kreatif dan berdaya saing baik secara nasional maupun internasional di bidang maritim. Diharapkan, STIP Jakarta menjadi pelopor peningkatan kompetensi SDM Maritim di Indonesia.
Turut hadir menjadi pembicara dalam webinar ini, Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono, Plt. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Zulfikri, Direktur SDM dan Umum PT Pelabuhan Indonesia II Ihsanuddin Usman, Ketua STIP Jakarta Amiruddin, serta Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan DPP INSA Capt. Zaenal Arifin Hasibuan. (LNM/RDL/LA/HA)