MANADO – Untuk mendongkrak potensi pariwisata Provinsi Sulawesi Utara, Kementerian Perhubungan bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara berkomitmen mengembangkan prasarana transportasi yaitu di Bandara Miangas, Bandara Samratulangi, dan Pelabuhan Bitung.
Komitmen untuk mengembangkan dua bandara dan satu pelabuhan tersebut dituangkan dalam sebuah kesepakatan bersama yang ditandatangani Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Olly Dondokambey, Rabu (5/10) di Bandara Samratulangi, Manado.
“Poin utama dari kesepakatan ini adalah menunjukkan bahwa Pemerintah Pusat sangat concern dengan Provinsi Sulawesi Utara karena potensinya yang sangat luar biasa,” jelas Menhub Budi Karya usai menandatangani kesepakatan.
Menurutnya Sulawesi Utara memiliki potensi untuk menarik wisatawan asing, untuk itu pengembangan di sektor transportasi diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan lokal dan asing.
Menhub mengatakan, beberapa pengembangan akan dilakukan di Bandara Miangas, Samratulangi dan Pelabuhan Bitung.
“Miangas itu pulau terluar, penting untuk kita jaga teritorialnya dan kita perhatikan. Makannya kita dakan penerbangan perintis kesana. Untuk investasinya, kita akan tambah inevestasi sekitar 100 M untuk perbaikan Bandara Miangas,” ujar Menhub Budi Karya
“Sementara untuk bandara Sam Ratulangi, saya meminta kepada pihak PT. Angkasa Pura I untuk memperbaiki kualitas agar lebih baik lagi. Investasinya sekitar 400 Milyar untuk pengembangan bandara Sam Ratulangi,” jelasnya lagi.
Sedangkan untuk pengembangan pelabuhan Bitung, Menhub mengatkan akan memprioritaskan pengembangan pelabuhan dengan membuka peluang investasi baik dari luar maupun dalam negeri. Untuk itu, ia meminta Pemprov Sulut untuk segera menyelesaikan masalah pembebasan lahan dan masterplan pelabuhannya, untuk mempersiapkan jika ada investor yang berminat mengembangkan pelabuhan.
Sulut Targetkan Peningkatan Jumlah Wisatawan
Pemprov Sulut menargetkan kunjungan wisatawan menjadi 700.00 wisatawan pertahunnya. Sementara, Kementerian Pariwisata telah menargetkan pada tahun 2019, jumlah wisatawan asing yang datang ke Indonesia berjumlah 20 juta wisatawan.
“Jika disini bisa mencapai target 700.000 wisatawan, itu berarti sudah 3 persen dari 20 juta wisatawan yang ditargetkan. Itu suatu angka yang besar,” ucap Menhub.
“Untuk itu kepada Pemprov, saya minta ciptakanlah kegiatan ekonomi di sini. Dengan adanya hal itu akan menarik wisatawan. Semakin banyak penerbangan, maka (tarifnya) akan menjadi murah,” tuturnya lagi.
Menhub mengatakan, beberapa wisatawan yang potensial datang mengunjung Sulut diantaranya wisatawan dari Singapura, Malaysia, Jepang, dan Korea.
“Ada rencana kami untuk membuka penerbangan dengan dari luar seperti Tiongkok-Sulawesi Utara-Solo agar wisatawan yang masuk ke Sulawesi Utara tidak terhenti sampai disini tetapi dapat melanjutkan perjalanan wisata ke Lombok, Bali, Yogya, dan Solo misalnya. Hal Itu juga dapat membuat wisatawan memperpanjang kunjungannya atau long stay dua tiga hari, ” ujar Budi Karya.
Sementara itu Gubernur Sulut Olly Dondokambey usai menandatangani kesepakatan mengatakan bahwa daya tarik provinsi Sulut ada pada Pariwisatanya. Untuk itu pihaknya telah menyiapakan berbagai pengembangan infrastruktur seperti transportasi dan akmodasi seperti penginapan.
“Potensi utama disini adalah pada perikanan dan pariwisatanya. Ada budaya yang sangat unik disini yaitu budaya Mani’e. Dimana pada suatu waktu, masyarakat dapat menangkap ikan tanpa perlu menggunakan perahu ke tengah laut, tetapi ikannya yang datang ke pinggir. Tidak hanya satu ikan. Tapi banyak. Itu salah satu yang menjadi daya tarik wisatawan,” ujarnya.
Usai acara penandatanganan kesepakatan di Manado, Menhub melanjutkan perjalanannya menuju pulau Miangas dan Natuna. (RDL/TH/SR/HP)