MERAK – Epidemi Virus Corona 2019 (Covid-19) di Indonesia masih dalam masa kritis dan belum tahu kapan akan berakhirnya. Sebelum vaksin virus tersebut diaplikasikan secara massal, upaya pengendalian sesuai arahan Pemerintah adalah penegakan protokol kesehatan.
Semua unsur di negeri ini, baik pemerintahan maupun swasta harus melakukan sinergi untuk bersama-sama mengendalikan penyebaran Covid-19, dengan menegakkan prinsip utama dari protokol kesehatan yaitu: menggunakan masker, menjaga jarak, serta membersihkan tangan (3M).
Agar pelaksanaan 3M bisa berjalan dengan baik dibutuhkan kepedulian bersama agar kesehatan masyarakat dan kegiatan sosial-ekonomi yang belakangan ini semakin terpuruk karena dampak pandemi covid-19 dapat segera pulih kembali.
Bagi Masker Gratis
Transportasi merupakan elemen penting terjadinya perpindahan orang dan barang. Di era pandemi Covid-19 ini, Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) terus beraksi dan peduli dalam upaya pelaksanaan protokol kesehatan kepada para pelaku transportasi, dengan menyebar 1 juta masker secara bertahap melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) di seluruh Indonesia.
Diawali dari BPTD Wilayah VIII Provinsi Banten yang membagikan 100.000 masker dan hand sanitizer kepada para pengguna jasa transportasi yang dilakukan di Pelabuhan Penyeberangan Merak, Senin (21/9).
Pembagian masker dan hand sanitizer juga dilakukan di sejumlah tempat lainnya di wilayah BPTD Banten seperti di Terminal Tipe A Terpadu Merak, Terminal Tipe A Pakupatan, Terminal Tipe A Lebak, Terminal Tipe A Labuan, UPPKB Cikande dan UPPKB Cimanuk. Pembagian serupa juga dilakukan di BPTD-BPTD lainnya di seluruh wilayah Indonesia.
Kegiatan sosial yang dilakukan Ditjen Hubdat ini sebagai upaya mendukung pelayanan transportasi yang selamat, aman, nyaman, dan sehat pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
”Aksi sosial yang kita lakukan saat ini, dengan harapan bisa menyadarkan masyarakat, seperti yang kita ketahui setiap harinya peningkatan pasien Covid-19 semakin bertambah," ujar Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Senin (21/9).
Dirjen Budi menambahkan, penyebaran Covid-19 ini cepat sekali tapi banyak masyarakat yang tidak sadar pentingnya menggunakan masker sehingga mereka mudah terpapar.
“Kalau tidak bertindak sekarang, nantinya semua akan terlambat,” tambahnya.
Peka dengan Krisis
Kegiatan yang dilakukan oleh Ditjen Hubdat sesuai dengan arahan Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang diserahi tanggung jawab oleh Presiden selaku Koordinator Penaggulangan epidemi Covid-19, di masa kritis sebelum aplikasi massal vaksin Virus Corona.
Arahan Menko Luhut, 2-3 bulan ke depan, Indonesia akan menghadapi masa kritis dari penyebaran Covid-19, yang jumlah penderitanya masih akan terus meningkat. Untuk penanggulangannya sebelum penyuntikan massal vaksin Virus Corona, perlu penegakan disiplin pelaksanaan protokol kesehatan.
“Kita akan lakukan sebaik-baiknya, semua pihak terkait dengan penanggulangan Covid-19 harus kompak, Kita selesaikan wabah Covid-19 dengan baik, Jangan sampai ada outbreak – wabah yang berkepanjangan,” ujar Menko Luhut.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19, Luhut memandang perlunya sinergi semua pihak dan bergotong royong antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat.
Digelarnya kegiatan sosial ini, harapan stakeholder tidak hanya bersifat seremonial saja, tetapi lebih dari itu adanya keberlangsungan komitmen dan konsistensi kepedulian pemerintah pada masyarakat.
Kepala BPTD Wilayah VIII Provinsi Banten, Endi Suprasetio sepakat dan akan memenuhi harapan para pihak akan perlunya kepedulian dan aksi sosial dalam pelaksanaan protokol kesehatan,
”Kami (BPTD) juga telah meminta kepada pengelola dan penyedia jasa transportasi untuk secara rutin melakukan penyemprotan disinfektan pada sarana maupun prasarana, menyediakan hand sanitizer atau tempat cuci tangan, menerapkan physical distancing dan membatasi jumlah penumpang,” ujar Endi.
Selain itu, dia juga mengatakan akan secara tegas memberikan sanksi kepada operator yang melanggar. “Kita juga mengimbau pengguna jasa transportasi untuk selalu mengikuti anjuran Pemerintah seperti menjalankan gerakan hidup sehat dan menjalankan 3M -memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan,” ungkap Endi.
Dalam kegiatan aksi sosial ini, PT Jasa Raharja dan PT Jasaraharja Putera menyumbang bantuan 1.500 masker dan 1.000 hand sanitizer kepada Ditjen Hubdat sebagai bagian dari Program Bina Lingkungan. Bantuan tersebut akan disalurkan kepada masyarakat khususnya pengguna transportasi.
Di sela pembagian masker dan hand sanitizer, BPTD Wilayah VIII Provinsi Banten, lanjut Endi, Dirjen Hubdat juga meresmikan Layanan Informasi dan Pengaduan (LIP) Angkutan Penyeberangan pada Satuan Pelayanan Pelabuhan Penyeberangan (SP3) Merak yang beroperasi 24 jam. LIP, lanjut Endi untuk menjembatani keluhan, kritik, dan saran pengguna jasa transportasi terhadap layanan yang telah diberikan. (IS/AS/HG)