(Jakarta, 16/12/10) Cuaca ekstrim merupakaan salah satu yang diperkirakan berpotensi menjadi kendala yang cukup menghambat pelaksanaan angkutan Natal dan Tahun Baru 2011, terutama untuk transportasi udara dan laut. “Mudah-mudahan kondisi cuaca tidak semakin memburuk. Tapi kita semua harus tetap waspada menghadapi kondisi cuaca tersebut,” kata Menteri Perhubungan Freddy Numberi. Pesan Menhub tersebut disampaikan kepada segenap jajaran Kementerian Perhubungan pada Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Natal 2010 dan Tahun Baru 2011 yang dipimpin Menhub di Ruang Nanggala Kementerian Perhubungan Jakarta Kamis (16/12).
Seluruh jajaran Kementerian Perhubungan telah siap melaksanakan penyelenggaraan angkutan Natal 2010 dan Tahun Baru 2011. Selain itu, Dinas Perhubungan sejumlah daerah dan para operator juga menyatakan kesiapannya dalam melaksanakan dan mendukung penyelenggaraan angkutan Natal 2010 dan Tahun Baru 2011.
Menhub menjelaskan, jumlah penumpang seluruh moda baik angkutan jalan, ASDP, udara, laut, dan kereta api pada tahun 2010 diprediksikan naik sebesar 6,9% dibanding tahun 2009 yaitu dari 10.209.222 penumpang menjadi 10.909.856 penumpang. Prediksi kenaikan jumlah penumpang tersebut sudah diantisipasi oleh kesiapan sarana pada moda angkutan darat, laut, udara, dan kereta api. Sebanyak 34.395 bus dan 101 kapal ASDP telah disiapkan bagi para penumpang yang memilih moda angkutan jalan dan ASDP. “Moda angkutan laut telah menyiapkan sebanyak 150 kapal dan 275 pesawat sudah siap melayani para penumpang angkutan udara. Sedangkan sebanyak 167 lokomotif, 1194 kereta, dan 202 KA telah disiapkan untuk para pengguna KA,” papar Menhub.
Menhub juga menambahkan, demi kelancaran penyelenggaraan angkutan Natal dan Tahun Baru 2011, pemerintah melakukan beberapa kebijakan diantaranya adalah melakukan pemantauan kondisi lalu lintas di jalan dan penyeberangan. “Selain itu, kami juga berkoordinasi dengan instansi dan institusi terkait, sehubungan antisipasi kemacetan dan gangguan lalu lintas pada daerah atau tempat-tempat rawan kemacetan dan tempat-tempat pariwisata,” tambah Menhub.
Koordinasi yang intensif, tambah Menhub, juga dilakukan dengan penyelenggara bandara, perusahaan angkutan udara, dan TNI angkutan udara. Untuk angkutan laut, Menhub menjelaskan, pemerintah melakukan uji petik kelengkapan dokumen dan fisik keselamatan pelayaran kapal dan untuk perkeretaapian,pemerintah memaksimalkan stamformasi KA reguler dan menjalankan KLB tambahan tertentu sesuai kebutuhan dengan stamformasi maksimum daya tarik lok. Menhub menjelaskan, Posko Pusat Koordinasi dan Pengawasan Angkutan Natal 2010 dan Tahun Baru 2011 dibentuk di Lantai 25 Gedung Karya Kemenhub sebagai Command Center.
Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso, Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan, Kepala BMKG Sri Woro Buadiati Harijono, Kepala Basarnas Wardjoko. Turut pula hadir dari Dishub DKI Jakarta, Dishub Jabar, Dishub Jateng, Dishub Jatim, Dishub Yogyakarta, Dishub Bali, Dishub NTT, Kepolisian RI, Jasa Raharja, Bina Marga, INACA, GAPASDAP, Organda, PT. Pelni, Angkasa Pura I dan II, PT. ASDP, Perum Damri, PT. KAI, PT. Pelindo I, II, III, dan IV. (RY)