Jakarta - Kementerian Perhubungan sebagai institusi Pemerintah yang melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) terus melakukan upaya perbaikan dan penyempurnaan dari program-program yang telah dibuat sebelumnya. Pada saat pergantian tahun 2022-2023, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan rapat kerja untuk membahas capaian kerja Kementerian Perhubungan di tahun 2022.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di depan DPR awal Januari 2023 lalu mengungkapkan, Kementerian Perhubungan menerima pagu awal anggaran sebesar Rp32,94 triliun. Kemudian ada beberapa perubahan termasuk adanya penambahan dari sumber dana lainnya termasuk hibah, sehingga pagu akhir anggaran bertambah, dari semula Rp.32,94 triliun menjadi sebesar Rp 33.37 Triliun dan realisasi kinerja dari pagu anggaran yang dialokasikan tersebut, menurut Menhub telah mencapai 96,96% atau sebesar Rp.32,36 triliun.
Capaian Kinerja & Anggaran Kemenhub Terus Meningkat
Menhub Budi Karya Sumadi mengungkapkan, capaian kinerja anggaran Kemenhub empat tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Secara historis, disebutkan tahun 2019 capaian kinerja anggaran mencapai 92%, tahun 2020 sebesar 95,59%, pada tahun 2021 mencapai 97,19% dan pada tahun 2022 mencapai 96,96%.
Data pencapaian kinerja serapan anggaran tersebut menurut Menhub sebagai bukti komitmen pihaknya telah memenuhi target capaian kegiatan strategis di sektor transportasi sesuai pagu anggaran APBN tahun 2022 yang dialokasikan ke instansi yang dipimpinnya, dengan 3 target fokus kinerja yaitu aspek pembangunan infrastrukur transportasi, meningkatkan konektivitas wilayah, serta pelayanan dan keselamatan transportasi di seluruh wilayah Indonesia.
”Kami memfokuskan kinerja Kemenhub tahun 2022 pada tiga aspek yaitu pembangunan infrastrukur transportasi, meningkatkan konektivitas wilayah, serta pelayanan dan keselamatan transportasi di seluruh wilayah Indonesia,” ujarnya.
Namun demikian, pada pelaksanaannya, lanjut Menhub, sempat terkendala oleh gelombang pandemi COVID-19 yang berkepanjangan. Dengan berbagai pendekatan/kebijakan, jajaran pimpinan dan SDM Kemenhub terus berupaya memenuhi target kinerja dengan tetap mematuhi budaya baru menghadapi serangan Virus SARS-Cov 2 dengan menerapkan protokol kesehatan (3M), vaksinasi 1, 2, dan booster serta mematuhi kebijakan PPKM level 2-4 untuk menjaga jarak dengan menerapkan kebijakan work from home (WFH).
“Kami melakukan realisasi kinerja sesuai alokasi pagu anggaran APBN secara efisien, efektif, dan transparan serta menetapkan skala prioritas agar yang dikerjakan tepat sasaran dan berdampak langsung bagi masyarakat,” ujar Menhub.
Capaian Proyek Strategis Nasional Kemenhub Tahun 2022
Salah satu fokus kerja Kemenhub Tahun 2022 adalah mengedepankan capaian Proyek Strategis Nasional (PSN). Sepanjang tahun 2022 ada 35 PSN di sektor transportasi yang meliputi bidang perkeretaapian 14 PSN; bidang perhubungan udara 6 PSN dan bidang perhubungan laut 15 PSN.
Status pengerjaan ke-35 PSN tersebut, berdasarkan realisasi kinerja anggaran Kemenhub tahun 2022 dapat dibagi menjadi empat katagori, yaitu proyek yang telah selesai kontruksi, proyek yang masih dalam tahap pengerjaan dan mulai dikerjakan, serta ada proyek yang berpotensi mengalami keterlambatan.
Adapun proyek yang sudah selesai kontruksi antara lain Pelabuhan Penyeberangan dan Kapal Penyeberangan di Danau Toba Sumut, di Wakatobi Sulteng, dan di kawasan segitiga emas (Sanur, Nusa Penida, Nusa Ceningan) Bali, pembangunan jalur kereta api (KA) jarak jauh - antar kota antar propinsi di Sumatera, Jawa dan Sulawesi, serta pembangunan transportasi KA perkotaan baik jalur kereta, stasiun, dan keretanya (loko dan gerbong KA).
Jalur KA yang telah selesai dibangun dan dioperasikan pada tahun ini yakni Stasiun Pondok Ranji, Stasiun Manggarai Tahap 1, dan Kereta Api Maros – Garongkong yang menjadi bagian dari proyek pembangunan Kereta Api Makassar – Parepare. Adapun pembangunan pelabuhan dan bandara baru yang telah selesai dikerjakan antara lain Pelabuhan Sanur, Bandara Trunojoyo di Kabupaten Sumenep Jatim, Bandara Lombok Praya dan Bandara Komodo di Labuan Bajo NTT.
Untuk proyek yang masih dalam katagori masih dilakukan pengerjaan dan mulai dikerjakan (on progress)antara pembangunan LRT Jabodebek, LRT Jakarta International Stadium-Kelapa Gading–Manggarai, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, MRT Jakarta NS fase 1, pengerjaan Proving Ground Pengujian Kendaraan Bermotor berstandar internasional di Bekasi, Pelabuhan Patimban, dan sejumlah pelabuhan di luar Jawa, seperti Pelabuhan Anggrek Gorontalo, Pelabuhan Benoa, Pelabuhan Sanur, Pelabuhan New Palembang, Pelabuhan Palu. Pelabuhan Makasar New Port, Pelabuhan New Ambon, dan Pelabuhan Sorong (Pengembangan), juga pembangunan sejumlah bandara meliputi Bandara Kediri, Bandara Siboru Fak Fak, dan Bandara Nabire serta revitalisasi Terminal Tipe A di beberapa daerah.
Sedangkan Proyek Strategis Nasional tahun 2022 yang berpotensi mengalami keterlambatan, adalah proyek MRT Utara-Selatan, MRT Timur-Barat, KA Semi Cepat Jakarta - Surabaya, Infrastruktur KA Logistik di Kalimantan Timur dan KA Rantau Prapat – Kuala Pinang.
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Realisasi pembangunan infrastruktur transportasi yang termasuk PSN di seluruh wilayah Indonesia pada tahun 2022, khususnya yang sudah selesai konstruksi maupun yang masih dikerjakan tapi masih on progress, menurut Menhub akan memiliki dampak positif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah, yang secara tidak langsung akan meningkatkan produk domestic broto (PDB) nasional, penyerapan tenaga kerja, meningkatkan pontensi angkutan orang dan barang – dari daerah 3TP ke daerah yang lebih maju/perkotaan di Jawa maupun luar Jawa.
Target Pembangunan Infrastruktur Transportasi
Kementerian Perhubungan, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Tahun 2020 – 2024, seperti yang dijelaskan Menhub, Kementerian Perhubungan mendapatkan amanah untuk menyelesaikan sejumlah pembangunan infrastruktur transportasi. Hingga akhir tahun 2022, Kementerian Perhubungan telah menyelesaikan pembangunan pelabuhan penyeberangan dari target 36 lokasi terlaksana 11 lokasi, pembangunan jalan kereta api dari target 7.451 Kmsp sudah terbangun 6642 Kmsp, peningkatan jalur kereta standar TQI kategori 1-2 dari target 94% sudah tercapai 91,37%; sedangkan pembentukan rute pelayaran saling terhububung target dari target 27% tercapai 27%, pembangunan pelabuhan utama sesuai standar dari target 7 lokasi tercapai 4 lokasi, pelaksanaan subsidi angkutan tol laut dari target 25 rute tercapai 33 rute, pembangunan bandara baru dari target 27 lokasi terbangun 10 lokasi, pelaksanaan rute jembatan udara dari target 43 rute terlaksana 42 rute, pengembangan dan pembangunan sistem angkutan umum massal perkotaan dari target 6 kota tercapai 5 kota.
Pencapaian di Sektor Transportasi Darat
Di sektor transportasi darat, lanjut Menhub, pencapaian kinerja meliputi pembuatan kapal penyeberangan sebanyak 3 unit (kelanjutan), pemberian subsidi peritis penyebarangan sebanyak 282 lintasan dan Ferry Jarak Jauh sebanyak 2 lintasan, pembangunan Terminal A sebanyak 2 lokasi (1 lanjutan dan 1 tahap 1), pembangunan terminal barang internasional di 4 lokasi (lanjutan), dan FASPIM di 4 Provinsi sebanyak 56 lokasi, pembangunan pelabuhan sungai di 8 lokasi (lanjutan), pembangunan pelabuhan danau 8 lokasi (lanjutan), pembangunan pelabuhan penyeberangan di 13 lokasi (lanjutan), dan pembangunan halte sungai di 3 provinsi sebanyak 9 unit; pemberian subsidi keperintisan angkutan jalan sebanyak 336 trayek, subsidi perintis angkutan barang sebanyak 6 lintasan, subsidi angkutan antarmoda kawasan KSPN meliputi 10 wilayah KSPN sebanya 32 trayek; Buy The Service meliputi 10 lokasi kota sebanyak 40 koridor utama dan 10 koridor feeder.
Di aspek pelayanan transportasi darat pembangunan AtMS 1 segmen, sistem penimbangan kendaraan bermotor online (JTO) sebanyak 82 lokasi, revitalisasi terminal Tipe A, rehabilitasi terminal Tipe A; operasional terminal tipe A dan exelence service di terminal Tipe A.
Pada aspek keselamatan, Kemenhub juga telah membangun Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) di 3 lokasi, rehabilitasi UPPKB di 3 lokasi, revitalisasi UPPKB di 2 lokasi, operasional UPPKB di 82 lokasi; Weight in Motion (WiM) di 3 lokasi, pembangunan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran (SBNP) di 13 lokasi, rehabilitasi SBNP di 3 lokasi, rambu sungai 311 unit, serta pembangunan LPS di 4 lokasi.
Selain kinerja pembangunan, rehabilitasi, revitalisasi dan operational (PRRO) dan WiM tersebut, Kemenhub juga telah melakukan kegiatan preventif terhadap kecelakaan di jalan dalam upaya dengan menggelar Pekan Nasional Keselamatan Jalan di 12 provinsi di 12 lokasi; menyelenggarakan Zona Selamat Sekolah (ZoSS) di 3 Provinsi tersebar di 32 lokasi dan menyediakan Alat Uji Kendaraan Bermotor 9 unit.
Kemenhub juga terus meningkatkan upaya meningkatkan keselamatan dan keamanan transportasi darat dengan menyediakan lampu peringatan pemakai jalan 163 unit, pagar pengaman jalan 4852 unit, paku jalan 9388 buah, alat penerangan jalan 1785 unit, rambu 6780 buah, patok lalulintas 2722 buah, serta memberikan bantuan teknis perlengkapan jalan di 21 Kab/Kota, penanganan lokasi rawan kecelakaan (LRK) di 22 lokasi, dan beberapa kelengkapan lainnya.
Pencapaian di Sektor Perkeretaapian
Di sektor perkeretaapian, Kemenhub telah melakukan pembangunan jalur MRT phase 1, jalur LRT phase 1, jalur LRT Jabodebek tahap 1, DDT Manggarai Cengkareng, Jalur KA Cianjur-Cipatat, Jalur Ganda KA Bogor-Sukabumi, jalur Ganda KA Gedrbage-Haurpugur, jalur KA Solo-Bandara Adi Sumarno, jalur KA Elevated Solo-Kadipiro, jalur Ganda KA Purwokerto-Kroya, jalur Ganda KA Kroya-Kutoarjo, jalur Ganda KA Solo-Kadungbanteng jalur Ganda Kadungbanteng-Madiun, jalur Ganda KA Madiun-Jombang.
Upaya peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta api juga telah dilakukan, antara lain jalur KA Rangkas Bitung-Serang-Merak, jalur KA Bandung-Banjar, jalur KA Banjar-Kroya, jalur KA Brumbung-Tanggung-Kedungjati, jalur KA Bangil-Probolinggo, dan jalur KA Malang-Sumberpucung.
Maksimalisasi pelayanan perintis dengan memberikan subsidi dilakukan di KA lintas Purwosari-Wonogiri (operasi), serta elektrifikasi jalau dilakukan di MRT Jakarta NS Phase 1, LRT Jakarta Phase 1, Bekasi-Cikarang, Yogyakarta-Solo Balapan, dan Solo Balapan–Palur.
Di Sumatra, Kemenhub melakukan pembangunan jalur KA Krueng Geukeuh-Paloh, jalur KA Binjai-Besitang-Seiliput, jalur Ganda dan Layang KA Medan–Bandar Khalifah, jalur KA Bandar Tinggi-Kuala Tanjung, jalur KA Ratau Prapat-Pondok S5, jalur KA Padang-Pulau Aer, dan jalur KA Langsa-Besitang. Peningkatan dan rehabilitasi di lakukan di jalur KA Medan-Binjai, jalur KA Araskabu-Siantar, jalur KA Padang-Pariaman, jalur KA Batu Taba-Kacang, dan jalur KA Lahat-Bungamas-Lubuklinggau. Pelayanan KA Perintis dengan memberikan subsidi dilakukan di KA Lintas Krueng Geukeuh-Kuta Blang (operasi), Subsidi Perintis KA Lintas Tebing Tinggi–Bandar Tinggi-Kuala Tanjung (operasi), Subsidi Perintis KA Lintas Binjai-Besitang (rencana), Subsidi Perintis KA Lintas Lubuk Alung- Kayu tanam-BIM (operasi), Subsidi Perintis KA Bandar Internasional Minangkabau-Padang-Pulau Aer (operasi), dan Subsidi Perintis LRT Sumatera Selatan (operasi).
Di Sulawesi, Kemenhub melakukan pembangunan Jalur KA Makassar–Parepare dan pelayanan KA perintis bersubsidi yaitu di KA Perintis Makassar-Parepare, Lintas Barru-Maros (operasi terbatas).
Pencapaian di Sektor Transportasi Laut
Di sektor transportasi laut, tahun 2022 Kementerian Perhubungan telah menyelenggarakan angkutan tol laut sebanyak 33 trayek, angkutan perintis sebanyak 11 trayek, dan angkutan ternak sebanyak 6 trayek, penyelenggaraan angkutan kapal feeder sebanyak 16 unit, membangun pelabuhan baru di 2 lokasi, melanjutkan pembangunan pelabuhan di 7 lokasi, melakukan pengembangan fasilitas pelabuhan di 13 lokasi, penyelesaian fasilitas pelabuhan di 5 lokasi, replacement fasilitas pelabuhan di 3 lokasi, dan rehabilitasi fasilitas pelabuhan di17 lokasi, pembangunan dan rehabilitasi sarana bantu navigasi pelayaran (menara suar, rambu suar, dan pelampung suar) sebanyak 32 kegiatan, pembangunan dan rehabilitasi telekomunikasi pelayaran, pengembangan sistem Inaportnet, pengembangan sistem pelayanan terpadu, (Simpadu), sistem persetujuan syahbandar, dan pengadaan perangkat keras untuk mendukung sistem aplikasi Inaportnet, dan pembangunan/lanjutan pengadaan kapal patrol kelas III (2 Unit), kelas IV (10 Unit) & kelas V (11 Unit). Kemenhub di sektor transportasi laut juga terus meningkatkan konektivitas seluruh wilayah laut nusantara –mengembangkan trayek oleh stakeholder di bidang armada pelayaran nasional, yang meliputi PSO PELNI 26 trayek, kapal perintis 117 trayek, REDE transport 16 trayek, TOL Laut 33 trayek, dan kapal ternak 6 trayek.
Pencapaian di Sektor Transportasi Udara
Di sektor transportasi udara, Kemenhub telah berupaya secara maksimal melakukan peningkatan kapasitas bandara udara yang telah ada dan melakukan peningkatan konektivitas nasional. Upaya tersebut telah dilakukan dengan melakukan pembangunan bandara udara baru di 10 lokasi, pembangunan dan pengembangan terminal di 12 lokasi, serta perpanjangan, pelebaran, pembangunan dan pelapisan runway landasan pacu di 15 lokasi, pengembangan bandara perbatasan di 5 lokasi, pengembangan bandara pembuka daerah terisolir di 15 lokasi, pengembangan bandara daerah rawan bencana di 14 lokasi, pelayanan penerbangan perintis 228 rute, pelayanan subsidi angkutan BBM perintis 8579 drum, subsidi angkutan udara perintis kargo 41 rute, dan subsidi angkutan BBM kargo 1683 drum, dan subsidi operasi angkutan kargo 1 rute.
Di aspek keselamatan dan keamanan di sektor transportasi udara, Kemenhub telah membangun infrastruktur pagar pengaman bandara di 9 lokasi, membangun fasilitas navigasi penerbangan di 1 lokasi, pengadaan kendaraan PKP-PK di 1 lokasi, pemenuhan RW strip dan opstacle di 8 lokasi, menyiapkan alat bantu pendaratan di 7 lokasi, dan menyiapkan pesawat kalibrasi di 1 lokasi.
Kemenhub juga melaksanakan program jembatan udara yang dilakukan di 21 korwil, 228 rute perintis penumpang, rute kargo dan 1 rute udara kargo, yang dilayani oleh 29 armada Penerbangan antara lain oleh 25 pesawat C208B (Susi Air, Asian One dan Dimonim Air), 4 pesawat PC6 (Susi Air), 1 ATR 72 (Triguna Air), 1 Boing 737 (Triguna Air), dan 2 pesawat DHC 6 (SAM Air).
Pencapaian di Sektor Transportasi Perkotaan
Di sektor transportasi perkotaan, Kementerian Perhubungan, lanjut Menhub, telah melakukan pembangunan infrastruktur konektivitas transportasi Jabodetabek berupa pembangunan skybridge stasiun Bojong Gede ke terminal Bojong Gede dan reaktivasi stasiun Pondok Rajeg.
Di aspek pelayanan, Kemenhub telah melakukan pemasangan instalasi panel Surya di Terminal Pondok Cabe. Di aspek keselamatan, Kemenhub telahmelakukan kegiatan pemasangan rambu lalu lintas 6780 buah, lampu penerangan jalan umum 806 Unit, marka jalan 1.062.297 m, dan warning light sebanyak187 Unit. (IS/AS/HG/RY)