JAKARTA – Selama masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo (2014-2024), Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menjadi bagian kementerian penopang yang melakukan 3 kegiatan sekaligus, yang pertama sebagai kementerian yang membangun infrastruktur transportasi yang menjadi andalan Presiden untuk melakukan pemerataan pembangunan di wilayah terpencil, terluar, tertinggal, dan perbatasan. Kedua, melakukan pengembangan serta mengadopsi inovasi teknologi terhadap aset-aset infrastruktur transportasi yang telah ada, serta yang ketiga, melakukan percepatan terjadinya konektivitas wilayah antar daerah, atar pulau hingga daerah-daerah yang selama ini tidak terjangkau.
Dalam sepuluh tahun ini, Kementerian Perhubungan telah membangun setidaknya 45 Proyek Strategis Nasional (PSN). Sebanyak 20 PSN diselesaikan pada periode pertama pemerintahan Presiden Jokowi 2014-2019 serta 25 PSN diselesaikan pada periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi 2019-2024.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, seperti yang telah dikutip oleh berbagai media nasional mengungkapkan, proyek-proyek PSN transportasi merupakan bagian dari strategi Pemerintah untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah sehingga mobilitas manusia, mobilitaas barang dan jasa, layanan logistik, serta pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah baru yang telah terkoneksi dengan infrastruktur tarnsportasi bermunculan dan makin berkembang, dan semakin lancar dan semakin besar.
Sebanyak 45 PSN yang dicanangkan berada pada sektor transportasi tahun 2014-2024 telah diselesaikan oleh Kementerian Perhubungan, dengan rincian 10 proyek PSN sektor transportasi yang telah tuntas, 4 proyek PSN akan selesai pada akhir tahun 2024 ini yang meliputi 2 proyek sektor kereta api yakni KA Logistik Lahat-Kertapati dan Double Track Jawa Selatan, serta 2 proyek sektor pelabuhan yakni Pelabuhan Benoa dan Pelabuhan Sorong. Adapun 6 proyek PSN lainnya direncanakan tuntas selesai di atas tahun 2024, yaitu 4 proyek sektor kereta api yakni MRT Jakarta North-South, MRT Jakarta East-West Fase I, LRT Jakarta Velodrome-Manggarai, dan Infrastruktur KA Logistik Kalimantan Timur, serta 2 proyek sektor pelabuhan yakni Pelabuhan Terminal Peti Kemas Muaro Jambi dan Pelabuhan New Palembang.
Arah Mendasar Program Pembangunan Infrastruktur Transportasi
Tiga hal yang menjadi arah dan pedoman Kementerian Perhubungan dalam menjalankan program-program pembangunan infrastruktur transportasi nasional. Pertama, meningkatkan konektivitas wilayah dan konektivitas transportasi secara nasional. Kedua meningkatkan kualitas pelayanan serta meningkatkan keselamatan transportasi. Ketiga, melakukan pembangunan transportasi yang berkeadilan, menjangkau seluruh wilayah Indonesia, dengan bahasa lainnya orientasi pembangunan transportasi tidak hanya berfokus di wilayah Pulau Jawa saja tetapi juga di wilayah-wilayah pulau lainnya di Indonesia sebagai wujud dari perhatian dan keberadaan negara bagi seluruh wilayah Indonesia.
Presiden Joko Widodo, dalam berbagai kesempatan juga mengungkapkan bahwa pembangunan infrastruktur termasuk di dalamnya pembangunan infrastruktur transportasi haruslah bermanfaat bagi masyarakat, dapat dirasakan faedahnya bagi masyarakat, serta dapat meningkatkan nilai tambah dengan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat. Pembangunan infrastruktur transportasi, lanjut Presiden Jokowi, juga harus dapat menghubungkan antar kawasan antar wilayah dan dengan sendirinya kesatuan Indonesia dapat terwujud.
Capaian Pembangunan Infrastruktur Transportasi
Kementerian Perhubungan telah memahami apa yang harus dicapai dalam pembangunan dan pengembangan transportasi nasional seperti visi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Program-program yang dijalankan dan telah dicapai di sektor transportasi darat diantaranya terlaksanana pembangunan dan pengembangan beberapa pelabuhan penyeberangan, pembangunan dan pengembangan beberapa dermaga penyeberangan, pembangunan dan pengembangan angkutan umum perkotaan dengan program buy the service, serta terlaksananya sistem angkutan umum massal pada kota metropolitan.
Capaian pembangunan dan pengembangan di sektor transportasi laut, diantaranya adalah pembangunan dan pengembangan pelabuhan non komersil, pembangunan dan pengembangan kapal perintis, pemberian anggaran untuk subsidi tol laut, pengembangan dan menciptakan rute-rute pelayaran baru yang saling terhubung dan terkoneksi, membangun dan mengembangkan pelabuhan-pelabuhan berstandar nasional dan internasional, serta membangun iklim usaha, manajemen dan tata kelola di pelabuhan sehingga dwelling time/waktu tinggal atau waktu tunggu bagi kapal-kapal di pelabuhan lebih singkat sehingga dapat bersaing dengan pelabuhan-pelabuhan internasional lainnya di dunia.
Capaian di sektor transportasi udara diantaranya adalah upaya Kemenhub untuk meningkatkan on time performance penerbangan, meningkatkan penyelenggaran jembatan udara; serta terbangunnya beberapa bandar udara baru sebagai bagian dari pemerataan pembangunan dan meningkatkan geliat perekonomian di beberapa wilayah Indonesia.
Capaian di sektor transportasi perkeretaapian antara lain terbangunnya jalur kereta api secara nasional, kondisi jalur kereta api sesuai standar Track Quality Index (TQI) kategori 1 dan 2, juga pembangunan LRT, MRT, Kereta Cepat Whoosh, dan kereta api perintis.
Harapan Pembangunan Infrastruktur Transportasi Mendatang
Pembangunan dan pengembangan infrastruktur apapun, termasuk pembangunan dan pengembangan infrastruktur tranportasi masih akan tetap menjadi perhatian dalam pembangunan Indonesia di masa mendatang.
Negara Indonesia yang terbentang sangat luas, memiliki sumber daya alam yang sangat besar, dengan jumlah penduduk yang juga besar, memiliki potensi pertumbuhan perekonomian di berbagai wilayah di darat dan lautan sehingga memerlukan infrastruktur transportasi untuk kesejahteraan masyarakat. Infrastruktur transportasi memiliki peranan yang sangat penting untuk menggerakkan roda perekonomian nasional dan menyejahterakan masyarakat baik di wilayah perkotaan, wilayah pedesaan bahkan di daerah terluas terpencil dan tertinggal sekalipun. Infrastruktur transportasi akan mencegah terjadinya isolasi wilayah, memberi stimulan ke arah perkembangan di semua bidang kehidupan, baik di sektor perdagangan, sektor industri maupun sektor lainnya. (IS/AS/RY/ME)