(Jakarta, 17/09/09) Arus lalu lintas pemudik di jalan raya terus melonjak. Pada jalur-jalur mudik utama dari arah Jakarta baik menuju Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, maupun menuju Sumatera, volume kendaraan-kendaraan pribadi terus meningkat. Kondisi peningkatan arus yang didominasi para pengendara sepeda motor ini terlihat sejak Rabu (16/9) malam dan terus meningkat hingga Kamis (17/9) dini hari hingga pagi.
Sebagaimana diprediksi sebelumnya, Kamis ini diperkirakan akan menjadi puncak arus mudik pertama lalu lintas jalan. Hal ini dipicu oleh kekhawatiran masyarakat jika hari Idul Fitri 1430 H ditetapkan pemerintah pada Minggu (20/9). Di mana masyarakat pengguna kendaraan pribadi yang diprediksi mencapai 11 juta orang pada masa Lebaran kali ini, akan memajukan jadwal keberangkatan untuk mengejar waktu pelaksanaan Shalat Id di kampung halaman.
”Jika Lebaran Minggu, berarti puncak yang diperkirakan terjadi pada H-3 Lebaran jatuh pada hari Kamis. Masyarakat pasti akan memajukan jadwal perjalanannya,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Darat Departemen Perhubungan Suroyo Alimoeso saat dikonfirmasi, Kamis (17/9) pagi.
Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, Suroyo mengatakan, sejak Rabu malam petugas Posko Angkutan Lebaran Terpadu Nasional 2009 telah memperketat pengawasan dan penyebaran informasi kepada petugas-petugas di lapangan untuk melakukan aksi antisipasi.
”Tidak hanya di jalan-jalan yang akan dilalui pemudik, di pelabuhan penyeberangan seperti Merak juga akan kita siagakan. Pola operasinya sudah kita minta untuk ditingkatkan dengan mengatur kembali sea time (waktu labuh) dan port time (waktu sandar). Karena sejak semalam kepadatan sudah terlihat di sana ,” lanjut Suroyo yang menjadi Koordinator Posko Terpadu Nasional tersebut.
Untuk mengantisipasi kemacetan di jalan raya sendiri, Polri yang memiliki kewenangan penuh terkait pengaturan strategi lalu lintas sebagaimana diamanatkan UU LLAJ No 22/2009, telah menyiapkan sejumlah rencana baik pola antisipasi maupun untuk mengurai kemacetan yang terjadi. Polisi di lapangan akan memantau langsung melalui posko-posko pengamanan Lebaran dan menggelar Operasi Ketupat untuk menertibkan lalu lintas bersama aparat Dinas Perhubungan dan instansi terkait lainnya,” jelas Suroyo.
Pengalihan Jalan Tol dan Jalur Sepeda Motor
Kemudian untuk mengantisipasi penumpukkan kendaraan di gerbang keluar Tol Jakarta-Cikampek, dia menambahkan, petugas di lapangan telah diarahkan untuk mengalihkan arus kendaraan yang terus meningkat kepadatannya ke pintu-pintu keluar sebelum gerbang Cikampek. ”Salah satunya kita alihkan menuju Sadang. Upaya ini agar tidak ada penumpukkan di Simpang Jomin, dan saat ini sudah kita lakukan mekanisme pengalihan itu,” imbuhnya.
Mekanisme pengalihan arus lalu lintas untuk mengantisipasi penumpukkan kendaraan di Simpang Jomin, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, juga diterapkan bagi para pengendara sepeda motor yang melintasi jalur nasional. Para pengendara sepeda motor akan diminta agar tidak perlu masuk ke dalam kota Karawang. Mereka mulai kita alihkan masuk ke jalur khusus sepeda motor di daerah Talagasari.
”Jalannya di sana bagus. Jalur alternatif itu nantinya akan keluar tembus sampai ke Cikalong, sudah lewat Simpang Jomin,” pungkas Suroyo.
Berdasarkan informasi yang dikeluarkan situs posko terpadu Ditjen Perhubungan Darat www.rttmc-hubdat.web.id, kondisi arus lalu lintas di Simpang Jomin pagi tadi ramai lancar dengan kecepatan laju kendaraan rata-rata 20-40 km/jam.
Suroyo menambahkan, bahwa mulai pagi hingga petang nanti dirinya akan mendampingi Menhub Jusman Syafii Djamal melakukan pemantauan udara ke sejumlah jalur mudik yang diperkirakan akan menjadi titik rawan kemacetan. ”Mulai Pantura, Nagreg, sampai ke Merak akan kita pantau kondisinya hari ini dengan menggunakan helikopter,” katanya.