(Jakarta, 9/4/2011) Pemerintah Indonesia mengirim KM Labobar milik PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) untuk menjemput 2.928  warga Negara Indonesia (WNI)  yang mengalami overstay di Arab Saudi. Kesiapan KM Labobar, ditinjau  terlebih dahulu oleh Menko Kesra Agung Laksono, Menhub Freddy Numberi, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Menteri PPPA Linda Gumelar, Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih dan Ketua BNP2 TKI Jumhur Hidayat di terminal penumpang Tanjung Priok Jakarta, kemarin Jumat (8/4) sebelum diberangkatkan esok Minggu (10/4).

KM Labobar disiapkan untuk mengangkut WNI overstay di kamp penampungan Tarhil dan Madinatul Hujaj. Pelayaran ini mengambil rute Jakarta-Jeddah (10 hari) dan kembali dari Jeddah - Padang - Jakarta. Kapal tiba di Jeddah 20 April 2011 dan tiba di Jakarta kembali pada 3 Mei 2011.

Menteri Perhubungan Freddy Numberi menjelaskan, pemulangan dengan kapal laut sengaja dilakukan karena memiliki kapasitas yang lebih besar dan lebih murah dibandingkan dengan pesawat.  Dengan kapal laut memakan dana Rp24, 5 miliar, sedangkan dengan pesawat udara memakan biaya Rp 40 miliar karena harus dilakukan beberapa kali penerbangan untuk mengangkutnya lantaran kapasitas seat nya yang terbatas.

“Dana tersebut sudah termasuk biaya sewa, tiket, makan, minum, dan seluruh operasional selama perjalanan pergi hingga pulang yang akan memakan waktu sekitar 25 hari,” kata Menhub di Jakarta, Jumat (8/4). Setelah seluruh WNI overstay tiba di Jakarta, lanjut Freddy maka nanti mereka akan diatur kembali untuk kepulangan ke daerah masing-masing dan untuk urusan tersebut yang bertanggungjawab dari Kemenakertrans. 


 Sementara itu, Menko Kesra Agung Laksono mengemukakan,  KM Labobar disertakan juga personil dari TNI,Polri dan tim kesehatan yang berfungsi untuk mengamankan selama dalam perjalanan dan persiapan pertolongan pertama apabila ada yang mengalami jatuh sakit. Ditambahkan Agung  ini merupakan pemulangan TKI bermasalah terbesar dalam sejarah yang sebelumnya dilakukan dengan pesawat.  Pemulangan TKI yang bermasalah dan WNI overstay di Arab Saudi mencapai 5.000 orang. Pemulangan dengan pesawat sebanyak 2.072 orang dan dengan kapal laut 2.928 orang.


Menakertrans Muhaimin Iskandar mengatakan, pemulangan TKI bermasalah di Arab Saudi kali ini merupakan gelombang ketujuh untuk menjemput sisa dari 5.000 TKI/WNI yang  overstay di Arab Saudi. 


“Pemerintah akan terus memulangkan WNI overstay di Arab secara bertahap hingga habis, namun diprioritaskan kepulangannya bagi mereka yang sakit, orang tua, dan anak-anak,” ujarnya.

 KM Labobar merupakan salah satu kapal Pelni yang berkapasitas besar. Memiliki berbobot mati 3.350 metrik ton dan mampu berjalan dengan kecepatan 20 knots/jam. Memiliki kapasitas penumpang sebanyak 3.084 orang dan 161 awak kapal.  Kapal ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti bioskop, kolam renang, warung dan restoran, ruang hiburan, ruang shalat, ruang makan yang besar, tempat santai, 66 tempat tidur kelas eksekutif, 1.866 tempat tidur kelas ekonomi double bed, serta 1.152 tempat tidur kelas ekonomi single bed. (CHAN)