Enam bandara yang diserahkan tersebut antara lain Bandara Cut Nyak Dien di Nagan Raya, Bandara lasikin di Simeuleu, Bandara Rembele du Bener Meriah, Bandara Maimun di Sabang, Bandara Sultan Iskandar Muda di Aceh Besar, dan Bandara Cut Ali di Aceh Selatan. Total nilai aset keenam bandara yang pengelolannya akan dikuasakan kepada PT Angkasa Pura II tersebut senilai Rp 210,1 miliar.
Sedangkan enam pelabuhan laut terdiri dari Pelabuhan Malahayati di Aceh Besar, Pelabuhan Sabang, Pelabuhan Meulaboh di Aceh Barat, Pelabuhan Susoh di Aceh Besar, Pelabuhan Singkil dan Pelabuhan Tapaktuan di Aceh selatan. Total nilai aset pelabuhan yang pengelolaannya akan diserahkan Dephub kepada PT Pelindo I ini sebesar Rp 69,9 miliar. Sementara untuk terminal bus dan 28 unit bus Damri, nilai asetnya sebesar Rp 12,6 miliar.
Seluruh aset yang baru saja diserahkan tersebut adalah penyerahan aset lanjutan. Untuk aset transportasi di Nias, BRR telah menyerahkannya April 2008 lalu. Kuntoro berharap, aset-aset tersebut bisa dimanfaatkan untuk menunjang perekonomian daerah tempat aset itu berada pasca-tsunami Desember 2004. Termasuk pula meningkatkan kualutas pelayanan transportasi publik dari dan menuju NAD dan Nias.
Sementara itu, Menhub Jusman mengatakan, aset-aset tersebut tidak saja akan mendukung sistem transportasi di didalam wilayah NAD. ”Tetapi juga keluar dan ke delam NAD dari wilayah lain,” katanya. Segera setelah serah terima ini, Dephub akan menyerahkan pengelolaan aset kepada BUMN terkait. ”Semoga Pelindo, Perum Damri dan PT Angkasa Pura II bisa secara maksimal mengoperasikannya bagi kepentingan pelayanan transortasi publik yang berkualitas,” pungkas Menhub. (DIP)