SIARAN PERS, JAKARTA - Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan meresmikan pengoperasian 20 pelabuhan dan 10 bandar udara secara serentak di kantor pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta (19/12). Seluruh pelabuhan yang diresmikan tersebut merupakan pelabuhan baru yang dibangun untuk membuka akses masyarakat dan membangun konektivitas antar pulau, yang tersebar di wilayah barat Indonesia sebanyak 5 pelabuhan, wilayah tengah sebanyak 8 pelabuhan dan wilayah Timur sebanyak 7 pelabuhan. Seluruh pembiayaannya berasal dari dana APBN.

20 pelabuhan baru tersebut yaitu:

Pelabuhan Kalatoa, Benteng, Selayar, Sulawesi Selatan;

Pelabuhan Malenge, Ampana Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah;

Pelabuhan Paniti, Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara;

Pelabuhan Sagea, Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara;

Pelabuhan Matangisi, Ampana Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah;

Pelabuhan Jinato, Benteng, Selayar, Sulawesi Selatan;

Pelabuhan Tinombo, Parigi, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah

Pelabuhan Popoli, Ampana Tojo Una-Una, Sulawesi Tengah;

Pelabuhan Karimun Jawa, Jepara, Jawa Tengah;

Pelabuhan Pokai, Muara Siberut, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat;

Pelabuhan Branta, Pamekasan, Jawa Timur;

Pelabuhan Melano, Ketapang, Kalimantan Barat;

Pelabuhan Satai, Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat;

Pelabuhan Buhias, Ondong Siau, Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara;

Pelabuhan Tangkiang, Luwuk, Banggai, Sulawesi Tengah;

Pelabuhan Moti, Ternate, Maluku Utara;

Pelabuhan Weda, Weda, Halmahera Tengah, Maluku Utara;

Pelabuhan Jojame, Labuha, Halmahera Selatan, Maluku Utara;

Pelabuhan Dawai, Serui, Yapen, Papua;

Pelabuhan Mansinam, Manokwari, Papua Barat.

Sementara itu 10 bandar udara yang diresmikan terdiri dari pengoperasian dua terminal baru dan pengoperasian delapan bandar udara baru. Dua terminal baru yang diresmikan pengoperasiannya adalah terminal baru Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar yang dibiayai PT. Angkasa Pura I sebesar 2,8 triliun dan terminal baru Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri, Palu yang dibiayai APBN sebesar 180 miliar. Kedua terminal baru tersebut telah beroperasi sejak April dan September 2014.

Sedangkan delapan bandar udara yang diresmikan pengoperasiannya merupakan bandar udara baru yang dibangun untuk membuka akses masyarakat di daerah-daerah dan kawasan terpencil. Delapan bandar udara tersebut melayani penerbangan perintis dengan kapasitas mampu didarati oleh pesawat jenis ATR 72 600 dan C-22/Grand Caravan. Sumber pembiayaanya seluruhnya berasal dari dana APBN.

Delapan Bandar Udara baru yang diresmikan tersebut yaitu:

Bandar Udara Enggano, Pulau Enggano, Bengkulu;

Bandar Udara Bone, Bone, Sulawesi Selatan;

Bandar Udara Tanjung Api, Tojo Una Una, Sulawesi Tengah;

Bandar Udara Karel Sadsuitubun, Maluku Tenggara, Maluku;

Bandar Udara Jos Orno Imsula, Maluku Barat Daya, Maluku;

Bandar Udara Waghete, Paniai, Papua;

Bandar Udara Stevanus Rumbewas, Serui, Papua;

Bandar Udara Matahora, Wakatobi, Sulawesi Tengah.

Selanjutnya, Pemerintah berkomitmen untuk terus membangun dan mengembangkan infrastruktur transportasi baik darat, laut, udara maupun kereta api di seluruh wilayah Indonesia agar akses masyarakat semakin terbuka, pulau-pulau dapat terkoneksi dengan baik dan perekonomian masyarakat semakin tumbuh dengan baik pula.

******

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

Pusat Komunikasi Publik Kementerian Perhubungan

Gedung Cipta Lantai 7

Jln. Merdeka Barat Nomor 8, Jakarta 10110

Telp. 021-3811308