Bumi Borneo adalah julukan bagi Kalimantan, bumi yang memiliki kekayaan alam yang luar biasa besar. Di dalam tanah tersedia beragam kekayaan tambang, di atas tanah terhampar hutan yang luas. Terbentang beragam hutan industri kayu, beragam budidaya tanaman industri yang sangat besar, sementara sungai dan lautnya menghasilkan beragam ikan dan kekayaan laut lainnya.
Saat ini pemerintah, melalui Kementerian Perhubungan terus berupaya agar konektivitas transportasi di Pulau Kalimantan menjadi lebih baik, menjadi lebih mudah dijangkau agar mobilitas orang dan barang serta jasa dapat mengalir lebih cepat, dan industri pariwisata Kalimantan terus menggeliat.
Diyakini bahwa bahwa bangkitnya industry pariwisata di Bumi Kalimantan akan mengerek industri kreatif lainnya, yang berdampak terhadap perekonomian masyarakat lokal setempat.
Kemenhub Tingkatkan Akses Wisata di Kalimantan, Melalui Penerbangan Perintis Korwil Samarinda
Pada awal Januari lalu, Kementerian Perhubungan meluncurkan Program Angkutan Udara Perintis di Koordinator Wilayah (Korwil) Samarinda. Program ini telah resmi melakukan penerbangan perdana pada Januari 2024 lalu, dan diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya membantu masyarakat memangkas waktu tempuh perjalanan dan membuka akses wisata ke beberapa wilayah di Kalimantan.
Dengan transportasi darat atau sungai dari satu kota ke kota lainnya dengan bentangan jarak yang luas dan panjang, biasanya membutuhkan waktu perjalanan 8 (delapan) jam ke daerah yang belum terkoneksi dengan moda transportasi lain. Maka dengan penerbangan perintis dapat ditempuh dengan waktu yang lebih singkat.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto, Maeka Rindra Hariyanto di Samarinda pada awal Februari lalu mengungkapkan, contoh perjalanan darat dari Samarinda – Long Apung (pp) yang apabila menggunakan transportasi darat dapat memakan waktu tempuh hingga 3 hari, itupun jika cuaca bagus. Sedangkan dengan adanya penerbangan perintis maka waktu tempuh hanya 1 jam 20 menit penerbangan.
Menurut Maeka Rindra, Penerbangan Perintis Korwil Samarinda, Kalimantan Timur pada tahun 2024 ini telah merilis penerbangan perintis sebanyak 6 rute yang dilayani oleh PT. Asi Susi Pudjiastuti.
Adapun penerbangan perintis tersebut adalah sebagai berikut: Rute Samarinda – Long Apung (pp) 4x Seminggu; Rute Samarinda – Datah Dawai (pp) 4x Seminggu; Rute Datah Dawai – Melak (pp) 2x Seminggu; Rute Samarinda – Muara Wahau (pp) 2x Seminggu; Rute Samarinda – Maratua (pp) 3x Seminggu; dan Rute Berau – Maratua (pp) 1x Seminggu.
Maeka menuturkan, penerbangan perintis tersebut tidak hanya menghubungkan destinasi pariwisata dengan pusat kota, tetapi juga membuka pintu peluang bagi pengembangan ekonomi lokal melalui peningkatan kunjungan wisata.
"Penerbangan perintis di Korwil Samarinda juga membuka akses untuk potensi wisata di Kalimantan. Salah satunya yaitu pada rute Samarinda – Maratua yang mampu membuka akses menuju wisata Pulau Maratua dengan waktu 1 jam dan 30 menit," ujarnya.
Sementara bagi Yusron (50), salah satu pengusaha Kuliner asal Wonogiri yang membuka cabang usahanya di salah satu daerah Kutai Barat, Kalimantan Timur menuturkan, keberadaan transportasi perintis sangat membantu dirinya.
“ Kini bepergian ke satu kota ke kota lainnya di Kalimantan tak harus membutuhkan waktu berhari-hari, sekarang lebih cepat,” ujarnya.
Di Jakarta, Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kemenhub, M. Kristi Endah Murni mengungkapkan kegembiraannya dengan terealisir program penerbangan perintis tersebut.
“Penerbangan perintis dapat merangsang pertumbuhan sektor pariwisata di daerah-daerah terpencil tersebut sehingga memberikan manfaat positif bagi pengembangan ekonomi lokal, pelestarian serta promosi kekayaan budaya dan alam setempat,” cetusnya. (IS/AS/SHL/HG)