Surabaya - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi melakukan koordinasi kesiapan angkutan Lebaran dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (7/3). Pada kesempatan tersebut, Menhub Dudy menyampaikan sejumlah hal yang perlu menjadi perhatian bersama, salah satunya potensi pasar tumpah menjadi titik kemacetan.
Berdasarkan data historis, diketahui setidaknya terdapat potensi 15 pasar tumpah di jalur mudik arteri Jatim pada 26 – 29 Maret 2025. Beberapa di antaranya adalah Pasar Bagor di Nganjuk, Pasar Babat di Lamongan, Pasar Duduk Sampean, Pasar Wonokromo, Jalan Pasar Kembang, serta Jalan Genteng Besar di Gresik, Pasar Tanah Merah, Pasar Blega, serta Pasar Galis di Bangkalan, Pasar Ikan Camplong di Sampang, Pasar Krian di Sidoarjo, Pasar Lawang dan Pasar Singosari di Malang, juga Pasar Ranuyoso dan Pasar Klakah di Lumajang.
Menhub Dudy menyampaikan sejumlah usulan untuk menghindari terjadinya kemacetan dari pasar tumpah. "Dapat dilakukan koordinasi juga antisipasi lokasi dan waktu operasi pasar tumpah khususnya pada hari pasaran, serta pengendalian dan pengaturan hambatan samping seperti kios dan alat tradisional,” katanya.
Selain potensi kepadatan akibat pasar tumpah, Menhub Dudy juga meminta Pemerintah Provinsi Jatim mengantisipasi kepadatan di lokasi wisata seperti Jatim Park, Selecta, Museum Angkut, Wana Wisata Padusan, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, pusat perbelanjaan, Pantai Kenjeran, Kebun Binatang Surabaya, serta Pantai Marina.
Kemudian, keselamatan juga menjadi salah satu hal yang perlu mendapat perhatian penuh. Menhub Dudy meminta Pemprov Jatim memperhatikan keselamatan masyarakat, khususnya di perlintasan sebidang. Sebab, terhitung di Jatim terdapat 941 perlintasan sebidang dan berdasarkan data kecelakaan perlintasan sebidang 2024-2025 terdapat kecelakaan yang berdampak pada sepeda motor (38%), mobil (37%), serta angkutan barang (25%).
“Dibutuhkan perhatian khusus dan solusi bersama untuk menjamin keselamatan perjalanan kereta api dan pengguna jalan. Perlu dilakukan sosialisasi keselamatan dari pemerintah daerah setempat agar menjadi perhatian masyarakat sekitar perlintasan sebidang,” sebut Menhub.
Pada pertemuan ini dibahas juga mengenai kerja sama dan kolaborasi lainnya antara lain antisipasi perubahan pola operasional Pelabuhan Penyeberangan Ketapang-Gilimanuk, posko angkutan Lebaran dan mudik gratis, peningkatan akses dan layanan angkutan feeder, pengaturan dan rekayasa lalu lintas, serta penyediaan informasi mudik dan sosialisasi keselamatan.
Gubernur Khofifah pun menyatakan kesiapan jajaran Pemprov Jatim untuk bersinergi menyukseskan angkutan Lebaran 2025.
“Terima kasih Pak Menhub dengan semua tim. Kami bersyukur dengan silaturahmi menyampaikan program besar penyiapan angkutan Lebaran di 2025 ini sangat detail sekali. Tidak hanya proses WFA yang mungkin akan maju, tapi beliau sangat detail menyampaikan terkait perlintasan sebidang untuk kereta api, kemudian pasar tumpah, kemudian area wisata terutama yang berbasis air,” ujar Khofifah.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Direktur Jenderal Perkeretaapian Risal Wasal, Plt. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Ahmad Yani, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Hartanto, Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak, serta jajaran kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim.(IND/HH/GT/BRD)