JAKARTA – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan hasil evaluasi angkutan Lebaran Tahun 2018. Menhub mengatakan bahwa angkutan lebaran tahun ini dapat dikatakan berjalan tertib dan lancar serta dalam situasi yang kondusif. Hal ini disampaikan Menhub dalam Rapat Kerja Pembahasan Evaluasi Pelaksanaan Sarana dan Prasarana Transportasi Dalam Rangka Penanganan Arus Mudik Lebaran Tahun 2018/1439 H Bersama Komisi V DPR RI di Senayan, Jakarta, Selasa (24/7).
“Melalui upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam mempersiapkan dan mendukung penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2018 (1439 H), penyelenggaraan angkutan lebaran tahun ini dapat berjalan tertib dan lancar serta situasi yang kondusif,” sebut Menhub.
Kementerian Perhubungan telah melaksanakan Rencana Operasi Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2018 (1439 H) dengan titik berat pengendalian di 15 (lima belas) provinsi, 9 (sembilan) Daerah Operasi (DAOP) dan 4 (empat) Divisi Regional (Divre) perkeretaapian. Untuk angkutan darat, laut dan udara sebanyak 48 terminal, 7 (tujuh) lintas penyeberangan utama, 56 (lima puluh enam) pelabuhan laut, dan 36 (tiga puluh enam) bandar udara.
Menhub memaparkan berdasarkan hasil analisa evaluasi, terjadi peningkatan jumlah penumpang angkutan umum dari 20,38 juta penumpang menjadi 21,67 juta penumpang (naik 6,32%) dengan rincian moda jalan naik 2,9% dari 4,38 juta penumpang menjadi 4,51 juta penumpang; moda penyeberangan naik 8,5% dari 4,05 juta penumpang menjadi 4,40 juta penumpang; moda kereta api naik 7,6% dari 4,91 juta penumpang menjadi 5,29 juta penumpang; moda laut naik 9,3% dari 1,06 juta penumpang menjadi 1,16 juta penumpang; dan moda udara naik 5,7% dari 5,96 juta penumpang menjadi 6,31 juta penumpang.
Dalam menunjang pergerakan masyarakat yang menggunakan kendaraan angkutan umum, pemerintah dan para operator angkutan telah menyiapkan sarana angkutan yaitu moda jalan, disiapkan 49.613 bus (AKAP, AKDP, Pariwisata) naik 823 bus dari Tahun 2017; moda penyeberangan, disiapkan 207 kapal Ro-Ro naik 7 kapal dari tahun 2017; moda kereta api, disiapkan 353 KA regular dan 40 KA tambahan, sehingga total 393 KA naik 14 KA dari tahun 2017; moda laut, disiapkan 1.293 kapal naik 15 kapal dari tahun 2017; moda udara, disiapkan 537 pesawat naik 5 pesawat dari tahun 2017.
Menurut Menhub terjadinya peningkatan jumlah penumpang sebanding dengan meningkatnya kinerja transportasi angkutan umum. Sebagai contoh yang terjadi di beberapa tempat antara lain untuk moda transportasi darat, Terminal Purabaya merupakan terminal terpadat yang melayani 712.778 penumpang, dengan tingkat kepuasan masyarakat atas pelayanan angkutan jalan cukup memuaskan dengan nilai CSI antara 51-76%; moda transportasi penyeberangan, pelabuhan tersibuk adalah Pelabuhan Merak yang melayani 1,3 juta penumpang; moda kereta api, On Time Performance (OTP) juga cukup baik, khususnya keberangkatan mencapai angka 97-99%, dimana tingkat kepuasan masyarakat memuaskan dengan nilai CSI 62,9- 80%. Untuk pemenuhan SPM di stasiun relatif bagus dengan nilai 90-93%; untuk moda transportasi laut, pelabuhan terpadat yaitu Pelabuhan Batam yang melayani 168.819 penumpang; sedangkan untuk moda transportasi udara, bandara tersibuk adalah Soekarno-Hatta yang melayani 1,44 juta penumpang, dengan tingkat keselamatan yaitu Zero Accident selama pelaksanaan mudik lebaran dan On Time Performance (OTP) sebesar 78,07% naik dibandingkan OTP pada hari biasa yang rata-rata sebesar 74,88%.
Pergerakan pemudik melalui jalan tol pada tahun ini berdasarkan pemantauan Posko Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2018 (1439 H) pada H-8 (7 Juni 2018) s/d H+8 (24 Juni 2018) pada Gerbang Tol Merak, Ciawi, Cikarut, dan Cileunyi saat arus mudik dan arus balik meningkat dari 3,218 juta penumpang pada tahun 2017 menjadi 3,219 juta penumpang pada tahun 2018 atau naik 0,05%.
Puncak arus mudik melalui jalan tol berturut-turut tercatat pada tanggal 9 dan 12 Juni atau H-6 dan H-3 lebaran, sementara puncak arus balik tercatat pada tanggal 19 Juni atau H+3 lebaran. Untuk kinerja lalu lintas pada jalan tol, dicatat bahwa kecepatan rata-rata kendaraan saat arus mudik mencapai 72 km/jam atau naik sebanyak 9% dari tahun 2017 sebesar 66 km/jam; Kecepatan rata-rata kendaraan saat arus balik mencapai 79 km/jam atau naik sebanyak 22% dari tahun 2017 sebesar 64 km/jam; jarak tempuh antara Jakarta-Surabaya berkurang sebesar ± 30 km dari 840 km menjadi 810 km; dan waktu tempuh antara Jakarta-Surabaya berkurang sebesar ± 6 jam dari sebelumnya 18 jam menjadi 12 jam.
Menhub menambahkan, bahwa sebagaimana pelaksanaan angkutan lebaran tahun sebelumnya pada tahun ini juga dilaksanakan kegiatan angkutan mudik gratis. Program mudik gratis diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan, BUMN dan pihak swasta. Pada tahun 2018, sarana yang disediakan untuk mudik gratis antara lain Bus sebanyak 5.081 unit meningkat 62% dari tahun 2017 sebanyak 3.145 unit; Truk sebanyak 70 unit naik 35% dari tahun 2017 sebanyak 52 unit; Kereta Api sebanyak 37 rangkaian meningkat 236% dari tahun 2017 sebanyak 11 rangkaian; kapal laut sebanyak 98 unit meningkat 444% dari tahun 2017 sebanyak 18 unit; dan pesawat sebanyak 52 unit meningkat 117% dari tahun 2017 sebanyak 24 unit.
“Penumpang mudik gratis meningkat dari 185.389 penumpang pada tahun 2017 menjadi 303.429 penumpang pada tahun 2018 atau naik 64% dan untuk sepeda motor yang diangkut meningkat dari 26.095 unit pada tahun 2017 menjadi 29.574 unit pada tahun 2018 atau naik 13%,” ujar Menhub.
Lebih lanjut, Menhub mengatakan jumlah kecelakaan dan korban jiwa pada Angkutan Lebaran Tahun 2018 (1439 H) turun cukup signifikan sebesar 37%. Menurunnya jumlah pengguna sepeda motor sebesar 22% serta meningkatnya kesadaran berlalu lintas memberikan kontribusi pada penurunan angka kecelakaan.
Hal penting lainnya adalah dengan beroperasinya Tol Trans Jawa serta penambahan hari libur tanggal 11 dan 12 Juni memberikan pengaruh positif terhadap kelancaran lalu lintas.
“Masyarakat memiliki banyak alternatif waktu maupun rute di dalam merencanakan perjalanan sehingga hasilnya dapat kita rasakan bersama,” tutur Menhub.
Kemudian juga terdapat beberapa isu menonjol selama pelaksanaan angkutan lebaran tahun ini diantaranya, terjadi kemacetan lalu lintas di beberapa ruas jalan, antrian kendaraan ke kapal penyeberangan, masih kurangnya fasilitas pelayanan di pelabuhan, penerbangan balon udara, kapasitas angkut kereta api belum memenuhi demand yang ada, kurangnya fasilitas moda lanjutan serta mudik gratis yang kuotanya masih berlebih.
Kementerian Perhubungan menyiapkan beberapa rekomendasi demi perbaikan penyelenggaraan angkutan lebaran tahun depan yaitu penerapan contraflow/oneway agar memperhatikan kondisi jalan arteri untuk menghindari kemacetan, penambahan rest area fungsional peningkatan pelayanan bus AKAP sebagai alternatif kereta api, perbaikan pengaturan antrian kendaraan ke kapal penyeberangan, perlunya penyediaan fasilitas menginap di beberapa pelabuhan yang padat, sosialisasi dan penindakan penerbangan balon udara harus terus dilakukan, peningkatan pelayanan angkutan sebelum dan setelah simpul transportasi serta peningkatan sosialisasi dan pelaksanaan program mudik gratis.
Turut hadir dalam Rapat Kerja kali ini Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala Basarnas M. Syaugi, Kakorlanta Polri Irjen. Pol. Royke Lumowa, serta perwakilan BUMN dan operator transportasi. (HH/TH/RK/BI)