(Jakarta,16/10/2012) Pertemuan ASEAN Maritime Transportation Working Group (AMTWG) yang ke-24 direncanakan akan diselenggarakan di Yangon, Myanmar pada 17-19 Oktober 2012. Pertemuan ini merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya (The 23rd ASEAN MTWG Meeting) yang telah diselenggarakan di Yangon, Myanmar pada 19-21 Maret 2012 lalu.
Pada pertemuan mendatang, beberapa agenda yang akan dibahas, di antaranya hasil dan tindak lanjut dari forum yang terkait AMTWG (STOM ke-33) and other ASEAN Coordinating Bodies dan perkembangan implementasi dari The Road Towards an Integrated and Competitive Maritime Transport in ASEAN dan berdasarkan beberapa measures dalam ASEAN Economic Community (AEC) Blueprint, Master Plan on ASEAN Conncetivity (MAPC) dan Brunei Action Plan, yaitu : MTA – 1 : Realise an ASEAN Single Shipping Market (ASSM); MTA – 2 : Enhance the capacity of the 47 Designated ports; MTA – 3 : Establish efficient and reliable shipping routes, including Ro-Ro, connections between mainland and archipelagic Southeast Asia, and strengthen the linkages with global and domestic routes by 2015; MTA – 4 : Establish and enhance the Cruise Corridors; MTA – 5 : Review ASEAN Near Coastal Voyage (NCV) Limits as per the requirements of Standards Training, Certifcation, and Watchkeeping (STCW) Convention by 2012; MTA – 7 : Develop human resources to strengthen port and shipping operations, including the introduction of advanced technologies for navigation safety, maritime security and environment preservation; MTA – 8 : Enhance the activity in cooperation with IMO, and promote to sign and implement the relevant IMO initiative Conventions; LTA – 12 : Formulate a regional plan for developing inland waterway transport in ASEAN and begin implementation thereafter; ASEAN SAR Expert Group Meeting.
Selanjutnya juga akan dibahas kerjasama transportasi laut dengan sektor swasta, yaitu : ASEAN Ports Association (APA), Federation of ASEAN Shipowners Associations (FASA), Federation of ASEAN Shippers Council (FASC); kerjasama di bidang Transportasi dengan Mitra Wicara (China, Japan, India, Republik of Korea, Russia); dan kemitraan ASEAN-IMO.
Berdasarkan Provisional Agenda dari panitia penyelenggara, Indonesia diminta untuk menyediakan informasi terkini (updates) tentang Marine Accident Investigators Forum in Asia (MAIFA)’s activities pada Agenda MTA-7 (enforcement of cooperation relating to maritime casualty and marine incident investigation). Selain itu, Indonesia diminta pula untuk menginformasikan pada forum pertemuan nanti mengenai status dari the project proposal on the “Sustainable Human Resources Development in Logistics Services for ASEAN Member States” pada Agenda MTA-7 (Establish logistics education and training centres at selected tertiary institutions within ASEAN). Masih pada agenda MTA-7, untuk sub bahasan develop strategy for enhanced shipboard placements, Indonesia bersama Filipina diminta untuk mempresentasikan inisiatif yang diusulkan untuk mewujudkan rekomendasi kebijakan dari the Guidelines for Enhanced Shipboard Placements.
Untuk ASEAN SAR Expert Group Meeting, Indonesia sebagai chairman pertemuan tersebut akan diminta untuk menjelaskan hasil Pertemuan the ASEAN SAR Expert Group Meeting yang diselenggarakan pada 16-17 Oktober 2012 di Yangon, Myanmar, khususnya pada beberapa rekomendasi dari pembahasan review of the 1972 Agreement for the Facilitation of Search for Aircrafts in Distress and Rescue of Survivors of Aircraft Accident and the 1975 Agreement for the Facilitation of Search and Rescue of Survivors of Ship Accidents; establishment of ASEAN SAR Forum, dan implementation of the ASEAN Joint Maritime and Air SAR, Exercise (SAREX), as the implementation of measure MTA-6 Brunei Action Plan.
Pertemuan ASEAN Maritime Transportation Working Group (AMTWG) yang ke-24 ini didasarkan pada Surat Capt. Htay Win, Director (Nautical Division) Department of Marine Administration Ministry of Transport, Myanmar tertanggal 11 September 2012. (RS)