(Jakarta, 26/08/2012) Mulai tahun depan, sistem sistem boarding pass yang sukses diterapkan di moda transportasi kereta api akan mulai diterapkan pada angkutan jalan dan angkutan laut. “Salah satu yang bagus adalah sistem boarding pass yang dilakukan oleh PT. KAI, dan kita ingin menerapkan tahun depan secara bertahap di angkutan jalan dan angkutan laut,” demikian pernyataan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono saat mengunjungi Posko Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2012 di Kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Minggu (26/8).
Menurutnya sistem ini diterapkan untuk meningkatkan kenyamanan dan keteraturan penumpang dalam melakukan perjalanan. Dengan adanya sistem boarding pass, maka penumpang akan merasa nyaman karena sudah pasti mendapat tempat dan tidak berdesak-desakan ketika memasuki suatu moda. “Jadi intinya, dengan diberlakukannya sistem ini, kita ingin menciptakan transportasi yang lebih humanis dan yang lebih memanjakan para pelanggannya,” ujar Bambang.
Bambang menambahkan dengan sistem boarding pass, tidak ada keterbatasan kuota penumpang, karena kuota itu sendiri dapat diatur. Ia juga menuturkan dengan sistem ini tidak akan ada penurunan pendapatan operator, sebaliknya malah terjadi peningkatan pendapatan. “Sistem boarding pass ini menurut pengalaman PT KAI malah meningkatkan pendapatan, artinya penumpang gelap dan calo dapat dihilangkan. Kalau hal tersebut sudah hilang keteraturan akan timbul dan kenyamanan pasti meningkat,” tuturnya.
Terminal Tirtonadi di Solo akan dijadikan pilot project penerapan sistem boarding pass di angkutan jalan. Tidak berhenti sampai di situ, nantinya terminal-terminal yang kelasnya sama juga akan diterapkan sistem ini. Sedangkan untuk angkutan laut, tahun depan akan mulai diterapkan di pelabuhan-pelabuhan besar seperti di Tanjung Perak, Tanjung Priok, Tanjung Emas, Belawan, Makassar dan Balikpapan.(HH)