(Jakarta, 28/8/2012) Bersamaan dengan penutupan Penutupan Posko Angkutan Lebaran Nasional Kementrian Perhubungan, diperoleh kesimpulan masih terjadinya kekurangan dalam pelaksanaan angkutan lebaran. Menteri Perhubungan EE. Mangindaan mengatakan ada beberapa hal yang menjadi koreksi untuk dapat dijadikan perbaikan di masa mendatang.
Menurut Menhub, selama musim angkutan lebaran masih terjadi keterlambatan keberangkatan dan ketibaan karena bertambahnya jumlah penumpang dan angkutan baik kereta api, bus, kapal laut maupun pesawat terbang.
Jumlah kecelakaan juga masih tinggi dan didominasi oleh pengguna sepeda motor yang mencapai 70% dari total kejadian yang ada dengan jumlah korban meninggal sebanyak 908 orang. “Calo tiket juga masih ada baik untuk moda transportasi kereta api maupun pesawat terbang,” ujar Menhub di Jakarta, Selasa (28/8).
Menhub mengemukakan, pihaknya terus berupaya melakukan yang terbaik untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi pemudik. Untuk sarana dan prasarana masih terdapat ruas-ruas jalan yang belum maksimal dimana menjadi penyebab kemacetan.
Pelayanan kereta api, ditambahkan Menhub dalam pelaksanaan angkutan lebaran tahun ini tercatat lebih baik untuk kenyamanan maupun keamanannya dibandingkan tahun sebelumnya. “Ini menjadi hal yang positif dan moda kereta api akan terus didorong untuk lebih baik lagi,” imbuhnya.
Menhub juga sangat apresiatif terhadap pelaksanaan mudik gratis yang digelar perusahaan BUMN dan swasta dimana sangat membantu mengurangi tingkat kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Begitu juga dengan mudik gratis bagi pengguna sepeda motor yang juga digelar oleh Kemenhub.
Namun Menhub menyayangkan antusias dari masyarakat masih belum terlalu besar dan pihaknya akan terus berupaya mensosialisasikan agar di tahun mendatang jumlah pemudik yang mengikuti mudik gratis bersama sepeda motornya yang digelar Pemerintah melalui darat ataupun laut akan terus meningkat.
Berdasarkan data Posko Tingkat Nasional, total pemudik masa lebaran 2012 mengalami kenaikan 10,76% atau meningkat 1.400.964 orang. Dari 13.015.020 pemudik menjadi 14,41 juta orang. Dari jumlah yang ada, angkutan moda transportasi kereta api mengalami peningkatan tertinggi yakni mencapai 26,15% disusul moda udara meningkat 18,23%. Untuk angkutan jalanterjadi peningkatan 11,31% dan laut 0,40%. Sedangkan angkutan sungai, danau, dan penyebrangan justru mengalami penurunan sebesar 1,84%. (CHAN)