(Jakarta, 17/10/2010) Menteri Perhubungan Freddy Numberi berharap lembaga kementerian yang dipimpinnya bisa melakukan penyerapan anggaran sedikitnya 92 persen dari keseluruhan anggaran yang diberikan negara melalui APBN. Hal itu menyusul masih terdapatnya sejumlah kendala yang menghambat perealisasian program yang telah direncanakan.
 
”Kalau kinerja, saya pikir kita sudah berupaya maksimal. Untuk penyerapan keuangan, hingga 10 Oktober capaiannya sudah 45,66 persen. Sedangkan fisiknya sekitar 51 persen, jumlah ini 1 persen lebih tinggi dari periode yang sama. Saat ini, kita masih optimistis pada Desember bisa menyerap antara 92-95 persen,” ungkap Menhub di sela acara puncak Hari Perhubungan Nasional, Minggu (17/10).
 
Dalam APBN 2010, jelasnya, Kementerian Perhubungan mendapat jatah anggaran sebesar Rp 15,833 triliun, dan mendapat anggaran tambahan sebesar Rp 13 triliun dalam perubahan APBN. Menurut Menhub Freddy, penyerapan hingga Oktober masih rendah karena ada beberapa kendala. Salah satu di antaranya adalah banyaknya proses tender yang harus diulang karena dianggap belum sesuai dengan program. Selain itu, kendala lainnya ada beberapa program yang masih diblokir karena belum ada kesepakatan antara pemerintah dengan dewan.
 
"Masih ada program yang dibintangi, sehingga dananya masih tertahan (di Kementerian Keuangan),” jelasnya. Terkait itu, imbuhnya, Kementerian akan melakukan koordinasi yang lebih intensif dengan pihak terkait, dalam hal ini Kementerian Keuangan, agar penyerapan bisa ditingkatkan dan tidak terjadi lagi hal tersebut pada masa pendatang. "Mudah-mudahan ini menjadi pelajaran yang baik untuk ke depannya," kata Menhub Freddy.
 
Menhub Freddy menargetkan, awal Desember, anggaran di Kementriannya dapat terserap hingga 92 persen. "Semoga bisa mengoptimalkan hingga 92 persen," tuturnya. Sementara saat ini, penyerapan fisik hingga Oktober sudah mencapai sekitar 51 persen.
 
Meski penyerapan kali ini lebih baik dibandingkan pada tahun lalu - yaitu naik sekitar 1 persen, Freddy menganggap hal tersebut masih kurang maksimal. Menurutnya, perlu ada pembenahan dalam penyerapan anggaran di Kementriannya. "Saya minta para direktur jenderal dan direktur harus memperlancar mekanisme penyerapan anggaran ini," kata dia. (DIP)