(Jakarta, 27/7/2010) Kesehatan para pegawai menjadi perhatian utama terkait upaya menjaga kualitas kesehatan dalam mencapai tujuan membangun pelayanan prima bagi masyarakat menuju tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). Oleh karena itu Kementerian Perhubungan berupaya memberi pemahaman tentang kesehatan melalui penyelenggaraan sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS dan bahaya merokok. Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Kemenhub Moh. Iksan Tatang yang diwakili oleh Kepala Biro Kepegawaian dan Organisasi Kemenhub Soesilo Hadi dalam pembukaan Sosialisasi Penanggulangan HIV/AIDS dan Bahaya Merokok di Ruang Nanggala Kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Selasa (27/7).

Tatang menyebutkan latar belakang pelaksanaan sosialisasi HIV/AIDS ini karena jumlah kasus terinfeksi HIV/AIDS yang semakin tinggi. Menurut data estimasi kasus HIV/AIDS tahun 2009 sebesar 314.500 kasus yang apabila tidak dicegah dan ditanggulangi maka diestimasi akan terjadi kenaikan jumlah kasus sebesar 349.100 kasus tahun 2010. Sebagai tindak lanjut Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1994 yang diganti dengan Peraturan Presiden Nomor 75 Tahun 2006 tentang Komisi Penanggulangan AIDS, Kemenhub telah menerbitkan Instruksi Menteri Perhubungan No. IM-3 Tahun 2005 Tentang Tim Penanggulangan HIV/AIDS dan Penyalahgunaan Narkoba di lingkungan Departemen Perhubungan. Sasaran Instruksi Menteri ini mencakup seluruh Pegawai Tingkat Pusat dan Daerah (UPT), para taruna di lingkungan Sekolah tinggi, Anggota Asosiasi Usaha dan Operator Sarana/Prasarana di Lingkungan Kementerian Perhubungan. Sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan informai mengenai perkembangan HIV/AIDS dan pencegahannya.

Selain bahaya HIV/AIDS, tingginya konsumsi rokok yang terjadi menjadi perhatian khususnya bagi para pegawai di Kementerian Perhubungan. “ Dalam setiap 10 detik, terjadi satu kasus kematian akibat rokok di dunia. Secara keseluruhan terdapat 4,9 juta kematian setiap tahunnya, dimana 70% terjadi di negara berkembang,” jelas Tatang. Tatang menambahkan, WHO memprediksi pada tahun 2020 penyakit yang berkaitan dengan tembakau akan menjadi masalah kesehatan utama di dunia yang menyebabkan 8,4 juta kematian setiap tahun yang separuhnya terjadi di Asia.

“ Dengan memperhatikan fakta yang menunjukkan tingginya kematian yang diakibatkan penyakit HIV/AIDS dan kebiasaan merokok, saya menghimbau kepada segenap jajaran Kementerian Perhubungan untuk terus melakukan penanggulang dan pencegahan secara internal melalui inovasi di bidang masing-masing untuk mewujudkan pelayanan prima dan peningkatan kualitas pelayanan publik, “ tutup Tatang.

Saat membuka acara sosialisasi ini, Ibu Annie Numberi (Penasehat Dharma Wanita Persatuan) menyampaikan keterbukaan dan komunikasi yang baik dalam kehidupan keluarga memiliki peran penting dalam penanggulangan bahaya HIV/AIDS. Selain itu, Ibu Annie menambahkan perilaku baik, jujur, dan setia pada pasangan juga mencegah hal-hal yang seharusnya tidak terjadi.

Sosialisasi ini menghadirkan pembicara Dr. Nafsiah Mboi, SpA, MPH (Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS) dan dr. Feni Fitriani, Sp.P (Departemen Paru RSUP Persahabatan Jakarta). Kegiatan ini turut dihadiri oleh Ibu Moh. Iksan Tatang (Ketua Dharma Wanita Persatuan), para pejabat eselon II dan III serta para pegawai di lingkungan Kementerian Perhubungan. Kegiatan sosialisasi penanggulangan HIV/AIDS merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan Biro Kepegawaian dan Organisasi dan Biro Hukum dan KSLN Kemenhub. Pada tahun 2010 kegiatan sosialisasi telah dilakukan di 5 lokasi yaitu Tanjung Balai Karimun, Denpasar,  Lombok, Pontianak, dan Kantor Pusat Kementerian Perhubungan Jakarta. (ARI)