(Jakarta, 7/6/2012) Pagu indikatif Kementerian Perhubungan tahun 2013 lebih rendah dibandingkan pagu kebutuhan Kementerian Perhubungan tahun 2013. "Pagu indikatif Kementerian Perhubungan tahun 2013 telah ditetapkan sebesar Rp. 31,367 triliun. Pagu indikatif tersebut hanya sebesar 56,3% bila dibandingkan pagu kebutuhan Kementerian Perhubungan tahun 2013 sebesar Rp. 55,643 triliun sesuai dengan hasil pembahasan terpadu dengan Bappeda dan Dishub Provinsi, BUMN, Unit Eselon I dan UPT/Satker di lingkungan Kementerian Perhubungan," demikian disampaikan Menteri Perhubungan E. E. Mangindaan dalam Rapat Kerja dengan Komisi V DPR RI pada Kamis (7/6) di Jakarta.
Menhub menjelaskan, berdasarkan pagu indikatif tersebut, komposisi anggaran tahun 2013 per unit kerja Eselon I di lingkungan Kementerian Perhubungan diusulkan sebagai berikut: Ditjen Perhubungan Darat sebesar Rp. 2,826 T, Ditjen Perkeretaapian sebesar Rp. 8,847 T, Ditjen Perhubungan Laut sebesar Rp. 9,745 T, Ditjen Perhubungan Udara sebesar Rp. 6,085 T, BPSDM Perhubungan sebesar Rp. 2,987 T, Badan Litbang Perhubungan sebesar Rp. 232 miliar, Sekretariat Jenderal sebesar Rp. 556 miliar,dan Inspektorat Jenderal sebesar Rp. 86 miliar.
Komposisi anggaran tersebut digunakan untuk rencana kerja Kementerian Perhubungan tahun 2013. Menhub memaparkan, untuk Ditjen Perhubungan Darat diantaranya adalah pembangunan kapal penyeberangan 5000 GT lintas Merak-Bakauheni, pembangunan Area Traffic Control System (ATCS), lanjutan pengadaan kapal perintis, pengadaan rambu suar dan rambu sungai, lanjutan pembangunan breakwater, dan pengerukan alur dan kolam pelabuhan penyeberangan.
"Untuk perkeretaapian, rencana kerja untuk tahun 2013 antara lain lanjutan pembangunan jalur ganda KA lintas utara Jawa, pembangunan persinyalan dan telekomunikasi jalur ganda antara Parungpanjang-Maja dan Duri-Tangerang, peningkatan dan pembangunan jembatan/box culvert di lintas utama Jawa dan Sumatera, pengamanan perlintasan sebidang di Jawa dan Sumatera, serta pengadaan sarana KA," papar Menhub.
Menhub juga menjelaskan, di bidang transportasi laut,rencana kerja tahun 2013 diantaranya adalah lanjutan pembangunan kapal perintis type 500 DWT, 1200 GT,dan 2000 GT, subsidi pelayanan angkatan laut, lanjutan pengembangan Pelabuhan Belawan-Medan dan Urgent Rehabilitation of Tanjung Priok, lanjutan pembangunan VTS di Selat Malaka, pengerukan alur pelayaran pada alur pelayaran pelabuhan yang dangkal, serta pembangunan, rehab, dan replacement SBNP.
Sedangkan rencana kerja untuk transportasi udara pada tahun 2013 diantaranya adalah pembangunan lanjutan Bandara Kuala Namu-Medan, lanjutan pembangunan gedung Jakarta Automation Air Traffic System (JAATS), lanjutan pengembangan bandara strategis: Bandara Komodo - Labuhan Bajo, Sentani - Jayapura, Juwata - Tarakan, dll, pengembangan bandara di daerah perbatasan dan rawan bencana, serta pengadaan dan pemasangan fasilitas CNS ATM (Communication, Navigation, Surveilance, dan Air Traffic Management) dan AFTM (Air Traffic Flow Management).
"Rencana kerja BPSDM pada 2013 adalah diantaranya lanjutan pembangunan kampus ideal STTD Bekasi, lanjutan pembangunan kampus baru Akademi Perkeretaapian di Madiun, BP2IP Sorong, Sekolah Pelayaran di Riau, NTB, dan Sulut. Sedangkan rencana kerja Badan Litbang adalah penyusunan Tataran Transportasi Lokal dalam rangka mendukung MP3EI di 6 Koridor Ekonomi," jelas Menhub.
Sasaran pembangunan sektor transportasi tahun 2013, Menhub menjelaskan, adalah meningkatnya kapasitas sarana dan prasarana transportasi untuk mengurangi backlog maupun bottleneck kapasitas prasarana dan sarana transportasi antarmoda serta antarpulau yang terintegrasi sesuai dengan sistem transportasi nasional dan cetak biru transportasi multimoda; meningkatnya aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi; meningkatnya keselamatan masyarakat terhadap pelayanan sarana dan prasarana transportasi; restrukturisasi kelembagaan; dan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada transportasi. (RY)