(Jogjakarta, 30/10/10) Menteri Perhubungan Freddy Numberi melakukan peninjauan terhadap kesiapan fasilitas transportasi bagi para pengungsi di lereng Gunung Merapi, Sleman, Jogjakarta, Sabtu (30/10). Selain itu, Menhub juga menyempatkan diri untuk menyerahkan ribuan paket bantuan kebutuhan harian serta sarana transportasi kepada para pengungsi.


Di sela kunjungannya Menhub mengatakan, sejauh ini kebutuhan sarana transportasi di posko-posko penampungan yang berada di lereng relatif terpenuhi. Baik untuk proses evakuasi, penyaluran bantuan, hingga untuk memfasilitasi aktivitas keseharian masyarakat. Demikian halnya prasarana jalan yang dilalui masyarakat sebagai penghubung wilayah, tidak ada yang terputus atau rusak akibat letusan gunung.

 

”Kendaraan yang disiapkan bagi kebutuhan para pengungsi di posko-posko pengungsian, relatif banyak. Tidak hanya untuk kebutuhan proses evakuasi, kendaraan juga tersedia untuk kegiatan keseharian masyarakat seperti untuk menengok ternak dari posko ke rumah mereka, serta untuk ke sekolah bagi anak-anak, juga telah disediakan,” papar Menhub. Sementara untuk prasarana jalan-jalan penghubung sendiri, imbuh Menhub, juga dalam kondisi yang relatif baik dan tak terganggu aktivitas gunung..

 

Di lokasi pengungsian, jelasnya, Kemenhub melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat telah mengerahkan sedikitnya dua unit bus yang difasilitasi Perum Damri untuk membantu anak-anak pengungsi  bersekolah. Sementara untuk keperluan warga pergi pulang dari pengungsian ke pemukiman guna memantau kondisi ternak, telah tersedia sejumlah kendaraan truk. ”Kami juga akan meminjamkan dua unit  kendaraan 4x4 kami di sini untuk digunakan para relawan menyalurkan bantuan ke tempat-tempat yang sulit dilalui kendaraan besar. Pengoperasian kendaraan-kendaraan ini akan dikoordinasikan oleh Satkorlak,” sambung Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso yang turut mendampingi Menhub saat itu.

 

Pada kegiatan pemberian bantuan itu, Menhub juga didampingi sang istri, Ny Ani Numberi, yang berperan aktif mengkoordinir bantuan dari  karyawan Kementerian serta organisasi Dharma Wanita  Perhubungan Pusat. Termasuk juga bantuan dari perusahaan operator bus, PO. Rosalia Indah. Ribuan paket bantuan yang berhasil dihimpun disalurkan Menhub dan Ny. Ani kepada pengungsi di posko penampungan Desa Glagaharjo, Cangkringan, yang didominasi perempuan, lansia serta anak-anak.

 

”Yang kita sumbangkan ini mayoritas kebutuhan harian. Antara lain selimut, sarung, bantal, pakaian, perlengkapan mandi masker, pembalut wanita, pakaian dalam, susu, mie instan, air mineral, serta makanan bayi, dan lainnya. Ini adalah bantuan yang paling dibutuhkan para pengungsi saat ini,” jelas Ny. Ani Numberi. Selain itu, Ny. Ani juga membagikan ribuan eksemplar Majalah Ceria ”Si Onthel”. Majalah ini adalah bacaan bergambar berisi cerita-cerita seputar dunia transportasi dengan tata letak dan gambar menarik yang dikhususkan bagi anak-anak. ”Buku ini untuk menghibur anak-anak agar tidak stress serta mengisi waktu luang di kala senggang,” imbuh Ny. Ani.

 

Kepala Desa Glagaharjo Suroto menjelaskan, posko pengungsian yang dihuni sebanyak 1.568 warga itu berjarak sekitar 10 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Seluruh pengungsi berasal dari empat dusun yang masuk dalam radiius berbahaya semburan awan panas Merapi. Yakni Dusun Kali Tengah Kidul, Kali Tengah Lor, Serunen, serta Singklar. Jarak keempat dusun tersebut dari puncak  Gunung Merapi berkisar antara 6-8 kilometer. ”Mereka kami evakuasi di posko ini sejak H-1 erupsi pertama Merapi, atau 25 Oktober lalu,” jelas Suroto.

 

Selain perlengkapan sehari-hari, Menhub juga menyerahkan sejumlah perlengkapan pengatur lalu lintas serta sejumlah rambu-rambu kepada Dinas Perhubungan setempat, yang antara lain berupa puluhan rubber traffic cone, belasan rambu penunjuk bencana, rambu penunjuk pengalihan arus, rambu penunjuk batas kecepatan, rambu pemeriksaan kendaraan bermotor, serta senter lalu lintas. (DIP)