TANGERANG - Upaya Kementerian Perhubungan untuk mendukung percepatan pengentasan kemiskinan dengan mengoptimalkan dana desa melalui Program Padat Karya, resmi dibuka oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Bandara Budiarto Curug, Tangerang (Sabtu, 24/2).
"Program Padat karya adalah suatu keharusan. Indonesia adalah negara yang ingin keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Menhub Budi.
Target Kemenhub dalam Padat Karya 2018 menyerap 70.658 tenaga kerja dengan upah 1,27 triliun. Program Padat Karya Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan dilaksanakan pada 153 bandar udara di Indonesia dengan upah 300 milyar dan menyerap 11.982 tenaga kerja.
Program ini merupakan kesempatan kerja yang ditunggu-tunggu masyarakat. Menhub Budi berharap program ini bermanfaat untuk kita. Pemerintah juga sekaligis mendidik masyarakat tidak hanya meminta tapi juga harus kerja agar hidupnya produktif.
"Melalui program ini masyarakat mendapat pekerjaan dan penghasilan. Mereka punya hak sama mendapat fasilitas. Kepedulian tentang warga sekitar harus dipikirkan, diimplementasikan dan terus dievaluasi," tutur Budi.
Menhub Budi berharap anggaran Padat Karya untuk tahun 2019 bisa meningkat menjadi 3-4 triliun. Selain itu, pekerjaan yang dilakukan bukan hanya pekerjaan sampingan tapi yang built-in. Sehingga menjadi lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Agus Santoso juga menjelaskan bahwa program padat karya di Curug sudah dimulai sejak minggu lalu.
"Program ini menciptakan lapangan kerja di desa dan mereka diberi upah harian. Pekerjaan sederhana yang dikerjakan warga seperti pembersihan saluran-saluran, pembersihan lahan-lahan tersier di sawah sekitar bandara," urai Agus.
Menhub Budi didampingi jajaran pejabat yang hadir meninjau lokasi padat karya di area sekitar bandara tepatnya di belakang hanggar PKP-PK. Selain meninjau, Menhub Budi juga turun langsung ke sawah dan bekerja bersama tiga pekerja yang satu diantaranya Ketua RT dan dua lainnya pengangguran.
Bandara-bandara yang masih dalam proses pelaksanaan padat karya per-bulan Februari 2018 yaitu Bandar Udara Tjilik Riwut Kalimantan Tengah menyerap 22 tenaga kerja dan menggunakan anggaran sebanyak Rp 93 juta, Bandar Udara Muko-Muko Bengkulu menyerap 70 tenaga kerja dan menggunakan anggaran sebanyak Rp 65 juta, Bandar Udara Sorong Papua Barat menyerap 6 tenaga kerja dan menggunakan anggaran sebanyak Rp 36.3 juta.
Bandar Udara Dewadaru Karimun Jawa menyerap 35 tenaga kerja dan menggunakan anggaran sebanyak Rp 46.7 juta, Bandar Udara Gusti Syamsir Alam Kalsel menyerap 10 tenaga kerja dan menggunakan anggaran sebanyak Rp 75 juta, Bandar Udara Data Dawai Kaltim menyerap 12 tenaga kerja dan menggunakan anggaran sebanyak Rp 69.4 juta.
Bandar Udara Inanwatan Papua Barat menyerap 10 tenaga kerja dan menggunakan anggaran sebanyak Rp 120 juta, Bandar Udara Cut Nyak Dhien menyerap 10 tenaga kerja dan menggunakan anggaran sebanyak Rp 44.1 juta, Bandar Udara Enggano Bengkulu menyerap 26 tenaga kerja dan menggunakan anggaran sebanyak Rp 15.8 juta.
Dalam acara tersebut turut hadir Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso, Sesditjen Perhubungan Udara Praminto Hadi, Ketua Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Capt Novianto Widad, Kepala Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara Sri Rahayu, Direktur Angkutan Udara, Maria Kristi, Kepala Bandara Budiarto Irwan Saputra. (BNK/TH/LP/BI)