(Jakarta, 1/6/2010) Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diharapkan menjadi BMKG yang modern dan berkelas dunia. Siapapun pemimpinnya baik di pusat maupun daerah, harus ada mimpi dan berujar di kerangka yang sama yaitu membangun BMKG yang modern dan berkelas dunia, a modern and world class meteorology studies. Demikian harapan Menteri Perhubungan Freddy Numberi untuk BMKG pada acara Rapat Koordinasi Nasional BMKG di Hotel Mercure Jakarta Senin (31/5).

Pemerintah telah berkomitmen untuk ikut serta dalam mengatasi perubahan iklim dunia. Presiden telah mencanangkan bahwa pada 2020 Indonesia berupaya secara maksimal untuk menurunkan emisi karbon sebesar 26%. Menhub menyerukan bahwa bangsa Indonesia untuk ikut mendukung komitmen tersebut dan dikuatkan dengan langkah pendukung. Menhub juga mengajak BMKG untuk mendukung komitmen tersebut dengan meningkatkan kemampuannya. “BMKG harus mendukung komitmen tersebut. Harus memperkuat kemampuan dalam menyediakan informasi perubahan-perubahan iklim yang terjadi untuk dapat digunakan oleh sektor-sektor yang sensitif terhadap perubahan iklim tersebut,” jelas Menhub.

Hal tersebut ikut didukung oleh Kepala BMKG, Sri Woro Budiati Harijono, yang menginstuksikan pada jajarannya untuk memahami perubahan iklim secara komprehensif dan mempelajari proses perubahan tersebut sehingga sektor-sektor yang sensitif terhadap perubahan iklim seperti sektor transportasi dan kesehatan dapat menentukan adaptasi terhadap perubahan tersebut.

Menhub mengharapkan agar BMKG dapat secepatnya membentuk sistem peringatan dini yang dapat memperkirakan hambatan, estimasi korban dan kerugian dari bencana yang terjadi. Pada RPJMN BMKG tahun 2009 dijelaskan prioritas utama BMKG yang menjamin fungsi sistem peringatan dini tsunami dan sistem peringatan dini cuaca mulai 2010 dan sistem peringatan dini iklim pada 2013.

Selanjutnya, Menhub juga menyinggung perubahan organisasi BMG menjadi BMKG yang memberikan pesan tersirat untuk melakukan perubahan dari masa lalu ke masa depan. Sisi peningkatan analitik ini menyangkut perubahan mendasar pada kualitas SDM. Teknologi diperlukan tapi yang paling penting adalah kualitas SDM-nya. “Technology is okay but the men behind the technology adalah yang paling menentukan,” tegas Menhub. Menhub juga berharap dengan perubahan struktur organisasi dan reposisi pejabat, perubahan tatanan organsisasi, serta rencana strategis BMKG 25 tahun ke depan, hal tersebut perlu dikembangkan demi kemajuan BMKG dalam meningkatkan peranannya dalam pembangunan. (RY)