(Jakarta, 9/5/2011) Konektivitas regional yang terbentuk di antara wilayah negara anggota ASEAN diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi negara anggota ASEAN, terutama bagi negara-negara yang masih berkembang seperti Indonesia. Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri Perhubungan, Bambang susantono saat menghadiri acara “8th ASEAN Leadership Forum” yang diselenggarakan di Hotel Nikko Jakarta.

Dalam acara tersebut, Wamenhub menjelaskan bahwa dengan terwujudnya konektivitas ASEAN diharapkan Indonesia dapat mengejar ketertinggalannya dengan negara yang perekonomiannya lebih baik seperti Singapura, Brunei dan Malaysia.

Menurut Wamnhub, saat ini terdapat dua wajah di ASEAN, satu wajah menunjukkan bahwa di ASEAN terdapat negara potensial dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi di satu sisi terdapat wajah negara ASEAN yang masih kurang pertumbuhan ekonominya. “Sangat penting untuk menekankan dalam Agenda ASEAN bahwa kesenjangan antara negara anggota ASEAN perlu menjadi perhatian, kekuatan ekonomi ASEAN tidak hanya pada salah satu negara tapi kekuatan secara regional,” jelasnya.

Melalui rencana induk konektivitas ASEAN (Master Plan on ASEAN Connectivity) yang telah terbentuk, dikatakan bahwa Master Plan tersebut memiliki tiga tujuan :  yaitu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menyetarakan pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan daya saing ASEAN dalam persaingan ekonomi secara global.

Terbentuknya Master Plan ini, lanjut Wamenhub merupakan bukti bahwa negara ASEAN memiliki visi yang sama untuk maju bersama menghadapi tantangan persaingan ekonomi global dan dalam rangka membangun ASEAN Economy Community tahun 2015.

Konektivitas ASEAN tersebut, menurut Wamenhub merupakan konektivitas yang terdiri dari, konektivitas secara fisik (contoh : transportasi laut, darat udara), konektivitas institusi (ASEAN Single Window) dan konektivitas people to people (budaya, pariwisata dan pendidikan). (RDH)