JAKARTA - Indonesia kembali mencalonkan diri menjadi anggota Dewan (Council) Organisasi Maritim Internasional (International Maritime Organization – IMO ) kategori C periode 2016 – 2017 dalam sidang Majelis (Assembly) IMO ke-29 tanggal 23 November – 2 Desember 2015 di Kantor Pusat IMO London Inggris.

Direktur Jendral Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby R. Mamahit menjelaskan, untuk bisa kembali menjadi anggota Dewan IMO kategori C yang terdiri atas 20 negara, Pemerintah Indonesia menggalang dukungan dengan menyelenggarakan Diplomatic Reception di Ruang Mataram Kementerian Perhubungan Jakarta, Selasa (15/9) sore. Dalam kegiatan tersebut pihaknya mengundang sebanyak 90 Duta Besar/Perwakilan negara sahabat anggota IMO.

“Kegiatan ini untuk melobi negara–negara anggota IMO yang juga mencalonkan diri. Jadi nanti saling mencari dukungan. Dari 90 undangan tersebut, sekitar 60 negara telah menyatakan dukungannya kepada Indonesia,” jelas Bobby.

Dengan menjadi anggota Dewan IMO kategori C,lanjut Bobby,Indonesia bisa menyuarakan kepentingan pemerintah Indonesia dalam percaturan pelayaran internasional. “Kita memiliki hak suara, sehingga bisa memperjuangkan kepentingan Indonesia,” kata Bobby.

Pada periode 2014–2016 Indonesia terpilih menjadi anggota Dewan IMO kategori C dengan 132 suara dari 154 negara yang masuk. Negara yang tergabung dalam kategori C IMO adalah negara yang memiliki kepentingan khusus dalam angkutan laut dan mencerminkan pembagian perwakilan yang adil secara geografis.

Indonesia menjadi anggota IMO sejak tahun 1961. Dengan menjadi anggota Dewan IMO, maka akan memberi manfaat positif bagi Indonesia yaitu makin mendapat pengakuan dunia sebagai negara maritim yang besar, sehingga berdampak pada aspek politik dan citra Indonesia di forum internasional.

Pengelompokan anggota berdasarkan kepentingan khusus. Anggota Dewan IMO kategori A terdiri atas 10 negara yang memiliki armada pelayaran yang cukup besar. Kategori B terdiri 10 negara memiliki angkutan atau muatan kapal yang besar dan anggota kategori C terdiri atas 20 negara yang memiliki lautan luas dan letakgeografis.

Dalam Diplomatic Reception tersebut,Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bertindak sebagai Host. Sementara tim lobi pemerintah Indonesia berasal dari instansi pemerintah terkait, BUMN, asosiasi, pejabat eselon 1,2,3 dan 4 Kementerian Perhubungan serta perwakilan Komisi V DPR RI.

Tim lobi sesuai tugas akan aktif melakukan lobi kepada para tamu perwakilan negara sahabat untuk mendapat dukungan suara dalam sdiang IMO mendatang.

Dalam kegiatan terebut ditampilkan beberapa kesenian tradisional daerah Indonesia seperti rampak gendang, sasando, musik keroncong, dan akhir acara para peserta diajak main angklung. (SNO)