(Surabaya, 21/08/09) Perhatian terhadap faktor keselamatan dan keamanan merupakan faktor penting untuk meraih profit dalam bisnis transportasi. Hal tersebut dikemukakan Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal ketika meresmikan pengoperasiaan KMP Dharma Ferry IX milik PT Dharma Lautan Utama di Pelabuhan Tanjung Merak Jum’at 21 Agustus 2009. Menurut Menhub jika operator disiplin menegakkan faktor keselamatan dan keamanan maka akan berdampak pada peningkatan demand, jika peningkatan demand terjadi maka profit akan dapat diraih.

Menhub menjelaskan pula bahwa pada akhir Kabinet Indonesia Bersatu yang dipimpin Presiden pada tahun 2009 ini, sektor transportasi telah mencatat keberhasilan dengan telah disahkannya ke-empat undang-undang transportasi. “Enam puluh persen dari muatan undang-undang transportasi tersebut mengatur tentang keselamatan,” tegas Menhub. Selain keselamatan undang-undang transportasi juga mengamanatkan untuk mendorong sektor private dan pemerintah daerah untuk lebih berperan dalam penyelenggaraan transportasi. Jadi menurut Menhub yang diharapkan Pemerintah adalah tumbuhnya peran swasta dalam bisnis transportasi yang berbasis pada faktor keselamatan dan keamanan.  “Jika demikian maka masyarakat akan mendapatkan pelayanan transportasi yang selamat, aman dan nyaman,” ujar Menhub.

Pada kesempatan tersebut Menhub menyatakan apresiasinya kepada PT Dharma Lautan Utama yang telah mampu menyajikan pelayanan angkutan penyebarangan berkualitas walaupun dengan tarif ekonomi. Apa yang telah dilakukan oleh PT Dharma Lautan Utama  telah sejalan dengan kebijakan Pemerintah yang diamanatkan dalam undang-undang transportasi yang baru. Sementara itu Dirjen Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso yang hadir pula dalam acara tersebut menambahkan pelayanan yang seperti yang ditampilkan oleh PT Dharmala Lautan Utama diharapkan dapat menjadi contoh untuk menumbuhkan persaingan. “Setidaknya minimal pelayanan seperti itulah yang kita inginkan, di masa depan diharapkan semakin banyak operator yang mampu bersaing dalam pelayanan,” ujar Suroyo.



Lintas Padangbai – Lembar

Kapal Dharma Ferry IX merupakan kapal yang rencananya digunakan untuk melayani lintas penyeberangan Padangbai – Lembar menggantikan KMP Dharma Sentosa yang ukurannya lebih kecil. “Adanya tuntutan kebutuhan masyarakar di wilayah itu terhadap kebutuhan kapal ferry yang lebih besar yang mendorong kami untuk mengadakan kapal ini,” jelas Ir. Bambang Harjo Dirut PT Dharma Lautan Utama perusahaan pemilik kapal tersebut.

KMP Dharma Ferry IX merupakan kapal buatan galangan Saidaiji Zosensho Jepang dengan tahun pembuatan 1989. Kapal ini memiliki dimensi panjang 60,98 m, lebar 17,50 m, GRT 2934 GRT dan kecepatan 12 knot. Kapal ini setelah dibeli oleh PT Dharma Lautan Utama telah mengalami perbaikan dan pembaharuan yang menyeluruh sehingga melampui standar keselamatan angkutan penyeberangan di Indonesia. Selain body kapal dan mesin yang dilakukan perbaikan signifikan, di kapal ini juga diterapkan teknologi vessel tracking system guna memantau perjalanan kapal. Dari sisi keamanan kapal juga dilengkapi dengan CCTV yang dapat memantau semua aktifitas di dalam kapal. Kapal ini telah pula lulus audit ISM Code dan mendapatkan sertifikasi SMC (ISM Code) dari Biro Klasifikasi dan Ditkapek Ditjen Perhubungan Laut.

Dari sisi pelayanan boleh dibilang KMP Dharma Ferry IX telah melebihi standar yang rata-rata. Dengan tarif ekonomi, penumpang telah mendapatkan ruangan ber-ac dan tersedia pula ruang tidur. Kapal ini dilengkapi pula dengan ruangan medis beserta tenaga medisnya dimana penumpang yang membutuhkan pengobatan dapat diberikan obat cuma-cuma. Berbagai fasilitas hiburan juga melengkapi pelayanan kapal seperti, area pemancingan, area hiburan anak-anak, live electone music, koran gratis dan layanan pencucian mobil.

Perbaikan dan permbaharuan kapal tersebut dilakukan di galangan kapal PT Adiluhung Sarana Segara yang merupakan bagian unit usaha lain dari grup PT Dharma Lautan Utama. Menurut Bambang Harjo perusahaan miliknya pada tahun 2007 telah mengakuisisi galangan kapal tersebut untuk kepentingan maintenance armada kapalnya. “Kami pastikan armada kapal kami selalu dalam kondisi siap,” kata Bambang Harjo menurup penjelasanannya. (BRD)