"Saya apresiasi berkaitan dengan safety yang berupa mekanisme kontrol terhadap kendaraan-kendaraan grab, karena kita tahu bahwa masyarakat makin ingin mendapatkan safety, kegiatan transportasi tanpa safety itu nothing," ujar Menhub di Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (29/5).

Program service excellence yang dilakukan oleh Grab mempunyai konsep memberikan pelatihan kepada pengemudi-pengemudi grab agar mempunyai pelayanan prima baik dari segi berkendara maupun etika terhadap penumpang. Sehingga penumpang merasa nyaman dan aman.

Sedangkan help driver merupakan suatu mekanisme yang dapat dilakukan apabila dalam keadaan bahaya. Jadi di kendaraan driver terdapat kamera yang bisa menarik gambar kejadian di dalam mobil apabila baik driver maupun penumpang menekan tombol bantuan.

"Saya hari ini bahagia bahwa grab memikirkan bagaimana memberikan mereka para mitra pengemudi suatu bekal pengetahuan atau di sini disebut service excellence. Service excellence ini pasti juga memberikan bekal bagi mereka yang tidak hanya unggul secara intelektual atau unggul dalam pikiran, tetapi hati juga unggul, karena dia sehari-hari melayani banyak orang," jelas Menhub.

Lebih lanjut, Menhub mengatakan bahwa dua aplikator seperti grab dan gojek ini harus memiliki hak yang sama atau equality dan equilibrium, dimana tarif yang diberlakukan harus pas dari semua sisi, baik dari sisi aplikator, pengemudi maupun penumpang. Menurutnya, jika kedua tersebut dilakukan pasti semua akan berjalan dengan baik.

Menhub meminta kepada Grab Indonesia supaya dua kegiatan tersebut dapat dilaksanakan secara konsisten dan berkelanjutan. Apabila keduanya bisa berjalan maka akan membangun korporasi yang lebih besar dan membangun sumber daya manusia yang dapat bersaing baik di nasional maupun internasional.(LKW/RDL/CA/HA)