(Semarang, 30/8/10) Wakil Menteri Perhubungan menghimbau jajaran Dinas Perhubungan seluruh Indonesia untuk meningkatkan koordinasi vertikal dan horizontal serta meningkatkan kecepatan respon terhadap isu dan perkembangan di lapangan terkait dengan masa angkutan lebaran 2010. Selain itu, Wamenhub mengingatkan bahwa komunikasi kepada publik sangat diperlukan demi tercapainya penyampaian informasi yang benar kepada masyarakat. Demikian disampaikan Wamenhub pada Pengarahan Wamenhub dan Cek Posisi Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2010 di Hotel Santika Premiere Semarang pada Senin (30/8) yang diikuti Dinas Perhubunga dari sekitar 12 provinsi serta beberapa kabupaten/kota.

Wamenhub yang pada acara tersebut didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Darat Suroyo Alimoeso menambahkan, para jajaran Dinas Perhubungan harus mewaspadai hambatan-hambatan lalu lintas contohnya adanya pasar tumpah, konstruksi yang belum selesai, permintaan sumbangan, dll. “Solusinya adalah dengan membuat pagar betis. Petugas-petugas harus diturunkan untuk mengatur lalu lintas,” jelas Wamenhub. Pos koordinasi angkutan terpadu juga, menurut Wamenhub, harus benar-benar aktif dalam memberikan pelayanan kepada para pemudik.

Perlintasan KA sebidang juga harus diawasi menurut Wamenhub karena berdasarkan laporan dari beberapa Dinas Perhubungan yang hadir, dijelaskan masih banyak perlintasan sebidang yang ilegal dan tidak dijaga oleh petugas. Oleh karena itu, Wamenhub menegaskan untuk mengaktifkan pemeriksaan sarana dan prasana secara terus menerus, tidak hanya saat musim angkutan lebaran saja.

Untuk transportasi laut, jelas Menhub, petugas harus memprioritaskan pelayanan sandar kapal penumpang, kapal perintis, kapal ro ro, dan kapal pengangkut bahan makanan pokok. “Kapal pengangkut bahan makanan pokok adalah sama pentingnya dengan angkutan penumpang,” jelasnya.

Wamenhub mengingatkan para Dinas Perhubungan yang hadir untuk bekerja secara maksimal baik pada masa arus mudik maupun arus balik. “Kadang-kadang kita bekerja sangat maksimal saat masa arus mudik tapi kondisinya menurun saat menangani arus balik. Oleh karena itu, kita harus menganggap arus balik sama pentingnya dengan arus mudik,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, jajaran Dinas Perhubungan dari seluruh Indonesia memaparkan kesiapan daerahnya untuk menyediakan transportasi di angkutan jalan, kereta api, laut, dan udara dalam menghadapi masa angkutan lebaran 2010 dan semua daerah menyatakan kesiapannya dalam melayani para pemudik pada semua moda transportasi tersebut. (RY)