"Yang beredar itu tidak asli dan tidak orisinal," kata Jusman Syafii Djamal dalam pesan singkat melalui Kepala Pusat Komunikasi Publik Dephub, Bambang S. Ervan di Jakarta, Sabtu.
Penegasan tersebut, terkait pemberitaan pembicaraan yang diduga merupakan antara pilot, co-pilot dan pengatur lalu lintas udara Bandara Hasanuddin, berdurasi 5:38 menit pada pesawat naas itu. Pembicaraan itu sendiri diduga berasal dari kotak hitam (black box) pesawat Boeing 737-300 AdamAir dengan total korban tewas 102 jiwa itu.
Menurut Jusman, rekaman asli ada di Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan tersimpan dalam kotak tertutup yang bersifat rahasia dan dalam bentuk pita. "Kemudian, jika ada pihak lain menyebarkan dan mendengarkan rekaman tersebut tanpa didampingi tenaga ahli dapat menyesatkan publik," katanya. Jusman berpendapat, sampai sekarang, tidak ada seorang ahli pun dapat menyusun model skenario kecelakaan hanya atas dasar rekaman pembicaraan pilot semata.
Ia menegaskan, harus ada bukti lain dan ada diskusi di antara para ahli secara multidisiplin ilmu pengetahuan dan teknologi. "Setidaknya analisa hanya dapat dilakukan jika ada pasangan rekaman 'black box' kedua yakni rekaman tentang tingkah laku pesawat terbang pada 30 menit terakhir," kata Jusman.
Ia juga menambahkan, laporan lengkap tentang sebab-sebab kecelakaan ada di website KNKT. "Saya minta dengan segala hormat agar rekaman itu tidak disebar luaskan. Mari kita hormati krebilitas KNKT. Laporan lengkap yang komprehensif dan baik dapat dibaca di website KNKT" kata Jusman.(ES)