(Jakarta, 14/2/2014) Dampak vulkanologi gunung Kelud menyebabkan maskapai penerbangan nasional memilih untuk tidak menerbangi ke sejumlah bandara yang landasannya tertutup abu vulkanik. Disamping itu Ditjen Perhubungan Udara memang telah mengeluarkan NOTAM kepada 6 bandara, untuk menutup sementara operasional bandara.

Ada 33 rute penerbangan yang terkena dampak abu vulkanologi, yaitu 23 rute nasional dan 10 rute internasional. Ke semuanya untuk rute di utara dan selatan Jawa.
Dirjen Perhubungan Udara Herry Bakti S Gumay mengatakan, mengingat aktivitas vulkanik gunung Kelud termasuk kepada faktor force majeure, maka maskapai yang melakukan pembatalan penerbangan karena rute yang dilalui terkena dampak abu vulkanik dibebaskan dari kewajibannya untuk memberikan ganti rugi sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No PM 77 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara.

Maskapai yang melakukan pembatalan penerbangan dihimbau untuk dapat memberikan informasi secara jelas kepada penumpang atas pembatalan penerbangan yang ada juga informnasi mekanisme yang harus dilakukan oleh penumpang untuk proses pengembalian uang/refund serta memberikan kemudahan pada proses dimaksud. ‘’Kami minta tiket penumpang yang tidak melakukan penerbangan pada hari itu tidak dianggap hangus dan jika di refund harus dikembalikan secara utuh tanpa potongan biaya administrasi,’’ jelas Herry.

Garuda Indonesia, yang Jumat kemarin membatalkan penerbangan ke dan dari Surabaya, Malang, Solo, Jogjakarta dan Semarang menegaskan, bagi para penumpang yang telah memiliki jadwal penerbangan dari dan ke empat kota tersebut dapat melakukan penjadwalan ulang maupun membatalkan (refund) penerbangannya tanpa dikenakan biaya,’’ kata Vice Presiden Corporate Communication PT Garuda Indonesia Pujobroto dalam siaran persnya Jumat (14/2).

Garuda Indonesia saat ini melayani penerbangan dari Jakarta–Surabaya sebanyak 16 kali per hari, Surabaya–Jakarta 17 kali per hari, Jakarta–Malang pp 2 kali per hari, Jakarta–Jogjakarta pp 10 kali per hari, Jakarta–Solo pp 5 kali per hari, dan Jakarta–Semarang pp 9 kali per hari.

Garuda Indonesia akan terus memonitor situasi dan perkembangan berkaitan dengan aktivitas Gunung Kelud serta kesiapan tiap-tiap Bandara untuk kembali melaksanakan operasional penerbangan. Garuda Indonesia akan terbang kembali ke Surabaya, Malang, Jogjakarta dan Solo setelah keempat Bandara tersebut dinyatakan dibuka kembali oleh otoritas yang berwenang.

Citilink Indonesia juga membatalkan penerbangan Jumat kemarin untuk rute dari dan ke Surabaya, Yogyakarta dan Malang, untuk menghindari dampak buruk dari meletusnya Gunung Kelud, di Jawa Timur.

“Kami mohon maaf kepada seluruh calon penumpang Citilink yang akan menuju dan berangkat dari Surabaya, Malang, dan Yogyakarta bahwa seluruh penerbangan Citilink hari ini dibatalkan demi keselamatan penumpang,” ujar Chief Executive Officer (CEO) Citilink Arif Wibowo.

Arif menambahkan Citilink telah melakukan sosialisasi mengenai pembatalan penerbangan di tiga kota tersebut melalui berbagai media, baik sosial media, call center, sales office, situs resmi, mitra agen perjalanan, dan pengumuman di seluruh bandara di Indonesia.

Sementara itu maskapai penerbangan AirAsia dari dan ke Surabaya serta Yogyakarta bisa memilih salah satu dari dua opsi untuk mengganti penerbangan yang dibatalkan hari ini akibat erupsi Gunung Kelud.

Presiden Direktur AirAsia Indonesia, Dharmadi mengatakan, “AirAsia membatalkan seluruh penerbangan dari dan menuju Surabaya serta Yogyakarta demi alasan keamanan dan keselamatan penerbangan menyusul erupsi Gunung Kelud yang menyebabkan hujan abu vulkanik di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah.‎

Tiket penerbangan yang dibatalkan tersebut menurut Darmadi tidak hangus, dan penumpang dapat memilih salah satu dari dua opsi yang dapat dipilih oleh penumpang yakni pemindahan jadwal penerbangan (reschedule) di rute yang sama maksimal lima hari setelah pembatalan penerbangan tanpa dikenakan biaya atau Credit Shell, yaitu deposit di AirAsia senilai harga tiket yang dapat digunakan untuk pembelian tiket AirAsia lainnya dengan masa berlaku tiga bulan.

Hingga saat ini kondisi abu vulkanik berada pada dua wilayah, yaitu wilayah Barat Daya gunung Kelud dengan jarak ketinggian abu vulkanik sampai dengan 550.000 kaki dan wilayah Timur Laut gunung Kelud dengan jarak ketinggian abu vulkanik sampai dengan 150.000 kaki. Ditjen Perhubungan Udara, Badan Vulkanologi dan BMKG akan terus memantau perkembangan aktifitas gubung Kelud. (JO)