Depo yang diresmikan berbarengan dengan jalur ganda kereta api antara Kutoarjo-Yogyakarta itu terletak di Kelurahan Ratu Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.
Sekjen Departemen Perhubungan Harijogi mengatakan pembangunan Depo KRL Depok itu merupakan upaya pemerintah untuk mengatisipasi peningkatan peran kereta api sebagai komuter utama di Jakart, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek)
"Depo ini merupakan sarana perawatan KRL. Pembangunan fasilitas perawatan KRL ini merupakan bagian dari Jabodetabek Railway System untuk mendukung kelancaran operasional perjalanan KA di Jabodetabek," katanya.
Depo KRL depok memiliki 14 jalur rel stabling (parkir) untuk 244 unit KRL yang dilengkapi dengan peralatan canggih untuk melakukan perawatan harian, bulanan dan tahunan. "Dukungan fasilitas ini dapat memodernisasi peralatan perawatan yang dimiliki PT. KA,"" kata Harijogi.
Depo yang terletak kurang lebih 1 kilometer sebelah selatan Stasiun Depok itu mempunyai luas 26 hektare. Di temapt itu dibangun gedung perkantoran seluas 2.200 meter persegi dengan gedung pemeliharaan seluas 8.600 meter persegi.
Ada satu jalur dengan kapasitas delapan KRL untuk pemeliharaan tahunan. Sementara itu untuk pemeliharaan bulanan, harian dan cuci besar masing-masing terdapat dua jalur dengan kapasitas 16 KRL.
Di Depo itu juga terdapat mes masinis, dilengkapi 30 kamar dan 120 tempat tidur lengkap dengan kamar mandi di dalam.
Pada malam hari komplek depo KRL Kota Depok juga seperti stadion sepak bola karena dilengkapi lampu yang sangat terang.
Gubernur Jawa Barat Dani Setiawan, dalam sambutannya yangdibacakan Sekda Jabar Lak Laksamana, mengatakan depo ini menjadi ikon Jawa Barat karena terbesar se-Asia Tenggara. "Sebelunya Jabar telah memiliki ikon yang melekat yaitu BioFarma, PT Pindad, dan PT Dirgantara Indonesia," ujarnya
Sumber : Media Indonesi, 23 Januari 2008