(Jakarta, 17/09/10) Animo masyarakat untuk melakukan mudik Lebaran dengan menggunakan kapal laut, mengalami penurunan jika dibandingkan tahun lalu. Dari lima moda angkutan umum yang disediakan operator transportasi selama H-7 sampai H+5, tercatat hanya moda angkutan laut yang petumbuhannya minus dibandingkan tahun lalu.

"Penurunan jumlah pemudik yang menggunakan kapal laut mencapai 50,4 persen selama H-7 sampai H+5, dari 195.771 penumpang pada tahun lalu menjadi 97.071 penumpang tahun ini,” jelas Ketua Harian Posko Angkutan Lebaran Terpadu Nasional Kementerian Perhubungan Wiratno, Jum'at (17/9).

Menurut Wiratno, penurunan ini juga relatih lebih rendah dibandingkan perkiraan pemerintah, sebanyak 415.759 pemudik pada tahun ini. ”Kemungkinan besar masyarakat enggan menggunakan kapal laut karena faktor cuaca,” imbuh Wiratno.

Data resmi Posko Angkutan Lebaran Kemenhub menyebutkan, sepanjang periode itu, lonjakan jumlah penumpang tertinggi dialami moda penyeberangan, mencapai 1.186.713 penumpang pada 14 pelabuhan penyeberangan yang dipantau. Sementara periode yang sama tahun lalu, jumlahnya hanya 730.734 penumpang atau terdapat selisih 62,4 persen lebih rendah dari tahun ini.

Sementara posisi tertinggi kedua ditempati moda angkutan jalan raya, bus umum. Jumlah penumpang yang bepergian menggunakan bus di delapan provinsi sejak H-7 sampai H+4 tahun ini tercatat 2.375.756 penumpang, atau tumbuh sekitar 50,4 persen dari tahun sebelumnya yang berjumlah 1.578.788 penumpang.

Kemudian pada moda kereta api, total penumpang yang dilayani pada H-7 hingga H+5 Lebaran, mencapai 879.491 penumpang atau naik 49,2 persen dari periode sama tahun 2009 yang mencatat angka 589.343 penumpang pada sembilan daerah operasi di Pulau Jawa.

Lonjakan juga terjadi untuk moda transportasi udara. Terhitung sejak H-7 sampai H+5 Lebaran, penumpang pesawat untuk rute domestik yang berangkat dari 24 bandara sebanyak 1.753.847 penumpang. Sementara total penumpang pesawat sejak H-7 sampai H+7 tahun lalu jumlahnya sebanyak 1.509.489 penumpang, atau meningkat hingga 16,1 persen.

Pemerintah memang telah membuat perkiraan jumlah penumpang pada masa angkutan lebaran tahun ini. Moda angkutan jalan diperkirakan digunakan oleh 4,47 juta penumpang; kereta api dinaiki 1,79 juta penumpang; kapal laut mengangkut 415.759 penumpang; kapal penyeberangan menyeberangkan 2,43 juta penumpang dan angkutan udara 3,49 juta penumpang dari seluruh titik pemberangkatan.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemhub Herry Bakti S Gumay lebih melihat, kondisi ini didorong oleh stabilitas harga tiket pesawat udara yang terjaga selama masa angkutan lebaran. ”Tidak ada maskapai yang penuh menaikkan tarif sampai tarif batas atas. Mereka lebih memilih menjaga harga tiket daripada kehilangan penumpang. Selain itu daya beli masyarakat Indonesia tampaknya juga semakin membaik,” jelasnya.

Sementara Sekjen INACA Tengku Burhanudin menilai, terus naiknya animo masyarakat untuk mudik menggunakan pesawat karena semakin banyak rute ke daerah-daerah terpencil yang dilayani maskapai.

"Saya melihat jaringan penerbangan domestik saat ini semakin luas. Banyak direct flight yang baru dibuka sehingga penumpang tidak perlu overnight untuk terbang ke daerah terpencil," imbuhnya. (DIP)