(Jakarta, 11/12/12) Guna meningkatkan keselamatan transportasi sesuai standar internasional dan praktek manajemen keselamatan melalui Indonesia Transport Safety Assistance Package (ITSAP), Indonesia melanjutkan kerja sama dengan Australia yang sudah terjalin sebelumnya.

Penandatanganan kerja sama dilakukan Menteri Perhubungan EE. Mangindaan dengan Menteri Infrastruktur dan Transportasi Australia Anthony Albanese untuk kerjasama sektor transportasi, yaitu Memorandum of Understanding Between the Government of the Republic of Indonesia and the Australian Government on Cooperation in the Transport Sector, beserta dengan Annex-nya yaitu Arrangement between the Ministry of Transportation of the Republic of Indonesia and the Department of Infrastructure and Transport of Australia on the Indonesia Transport Safety Assistance Package (ITSAP).

Menhub mengemukakan, kerja sama ini  meliputi empat komponen, yakni kebijakan keselamatan dan manajemen transportasi, keselamatan penerbangan, keselamatan kelautan dan angkutan transportasi dan paket manajemen.

"Sementara  tanggung jawab mengenai teknis pelaksanaan bantuan tersebut berada di bawah Project Review Group (PRG), yang mengadakan pertemuan dua kali dalam setahun guna melakukan review terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan dan usulan kegiatan baru di masa datang," ujar Menhub di Jakarta, Selasa (11/12).

Menhub menambahkan, kerjasama Indonesia dan Australia di bidang transportasi semakin erat. Berbagai kerjasama telah dijalin Kementerian Perhubungan RI dengan Kementerian Infrastruktur dan Transportasi Australia.

Kerjasama ini menurut Menhub merupakan lanjutan dari kerja sama transportasi yang akan berakhir pada Januari 2013 mendatang. Nantinya akan diatur masalah teknis dan diharapkan salah satunya bisa melakukan pelatihan keselamatan  bersama antara Indonesia dan Australia.

Dalam kerja sama ini akan memfasilitasi kerjasama transportais antarakedua negara, pertukaran informasi dan konsultasi mengenai hal-hal yang terkait transportasi, termasuk menyelenggarakan pertemuan atas persetujuan bersama. Tak hanya itu saja, dalam kerjasama itu juga  akan dilakukan  kajian bersama mengenai pertumbuhan transportasi yang potensial dan hubungan antara transportasi dengan perkembangan industri lain di kedua negara.

Selain itu, dalam Mou tersebut juga dijelaskan,  akan dilakukan pertukaran informasi dan konsultasi mengenai kegiatan yang terkait dengan transportasi dan implementasinya pada organisasi internasional. Membahas ruang lingkup pemahaman khusus tentang aspek-aspek tertentu dari kerjasama transportasi, dengan memperhatikan hal-hal signifikan yang mempengaruhi hubungan antara sektor transportasi di setiap negara,  dan terakhir adalah memfasilitasi dan menjalin kerjasama antara perusahaan swasta di bidang transportasi kedua negara. 

Menteri Infrastruktur dan Transportasi Australia Anthony Albanese mengungkapkan kerjasama ini berpotensi sangat baik dan hubungan kedua negara ini sangat erat. (CHAN)